Part 15

3.6K 306 49
                                    

Kerajaan yang hening dan sunyi itu dapat membuat siapapun yang melewatinya akan merasakan takut. Tak ada warna kehidupan, meski ada puluhan mahluk hidup menempati tempat itu. Tak ada aura positif, meski sang pemilik adalah orang yang kuat. Semua itu hilang, bersamaan dengan hilangnya sang ratu dan munculnya rasa penyesalan.

Tiap waktu berganti, tak ada perubahan. Semua masih sama, hanya saja aura itu jauh lebih dominan dibanding dulu. Seringnya gemuruh petir yang menghantarkan listrik di tempat itu, menandakan rasa emosi yang membuncah dari seorang pria yang kini kehilangan kekasihnya.

Ditinggal dengan rasa penyesalan yang mendalam. Semua rasa bersalahnya, semakin hari terus bertambah.

Akankah dia mendapatkan Mate nya, kembali?

Hanya Tuhan yang mengetahui itu. Meski dia adalah orang yang berkuasa, memiliki kekuatan yang mematikan dan dapat mengintimidasi setiap orang hanya depan sekali tatap. Namun, dia tak akan bisa menentang takdir Tuhan.

•••••

Seperti kegiatan pada umumnya. Para Omega yang membersihkan sudut Istana dan membuat makanan. Para Warrior yang menjaga keamanan Istana, juga berlatih untuk mendapatkan kekuatan yang lebih banyak lagi.

Berbeda dengan sebuah ruangan yang paling menonjol. Ruangan itu, jika dari depan tak ada yang istimewa, hanya ruangan biasa bercat hijau. Namun, pada dalam ruangan itu ada puluhan hingga ratusan mayat yang terlentang pada lantai.

Tubuh penuh darah. Organ vital yang memisah hingga kulit yang terbuka, sampai menampakan daging merah. Mata mereka tertutup, namun mulut yang terbuka. Lidah sudah tak berada pada tempatnya, hanya gigi yang tersisa.

Mereka tampak tersiksa. Air mata yang tak dapat keluar lagi, hanya darah saja yang mengering pada sekitaran tubuhnya. Mereka tak dapat teriak, dengan kejam pelaku memotong pita suara. Mereka tak dapat berlari, kaki sebagai tumpuan sudah dipatahkan. Mereka tak dapat membela diri, tangan sebagai pelindung telah lenyap, di bakar oleh kekuatan api.

Keadaan tragis mereka tak dapat membuat penyiksa merasakan empati sedikitpun. Justru ia terlihat sangat bahagia dan gembira. Tangan mereka yang penuh darah, terkadang dihirup bau anyir yang menonjol. Menikmati sehingga merasa puas, adalah jalannya.

"Bereskan semuanya." Kedua pria, berbadan besar dengan otot yang menonjol membungkukkan tubuhnya. Saat sang pemimpin pergi dari ruangan itu, mereka membawa sebuah karung dan menaruh mayat-mayat itu dalam Karung tersebut.

Mereka tak jijik sekalipun saat tangan mereka menyentuh tubuh yang tak memiliki nyawa itu. "Mereka sangat tragis," ucap salah satu dari algojo.

Sementara, di sisi lain. Seorang pria, dengan tangan yang berlumur darah, juga baju yang terkena noda tampak biasa saja. Dia berjalan dengan santai, tak memperdulikan sapaan yang mendatanginya.

Dia berjalan menuju ruangan yang menjadi tempat tidurnya. Mengambil pakaian lain, lalu menggantinya. Tangan yang kotor dibersihkan oleh air yang mengalir, juga sebuah parfum beraroma mint bercampur green, disebarkannya pada pakaian yang dikenakan.

Penampilannya kini sudah berubah. Terlihat lebih bersih dan kadar ketampanannya semakin bertambah.

Dia keluar dari kamarnya. Menuju sebuah aula, dimana tepat duduk singgasananya berada. Sebuah Mahkota emas yang berkilau, juga pakaian khas seorang pemimpin membuat semua orang tahu, siapa dirinya sebenarnya.

Sang pemimpin.

Raja yang memimpin dunia ini ratusan tahu. Raja yang dikenal tegas juga kejam, membuat para rakyat takut padanya. Setiap aturan dan kebijakan yang dibuat, tak ada yang boleh melanggar. Jika tidak, hukuman berat menanti anda.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang