Part 28

3.4K 334 37
                                    

Kalau ada typo, tandai ya.

5,24 K⚡

🍭

🍭

🍭

Seekor ikan sudah menancap pada kayu runcing Freya. Ikan yang pasti sudah mati, karena tusukan tersebut menyentuh orang vitalnya. Hanya satu ikan yang ia dapat, cukup untuk satu hari saja, jika ia berhemat.

Namun, selagi ia masih memiliki semangat jiwa, Freya akan terus menangkap ikan lagi. Kepalanya menengok ke kanan dan kiri, mencari tempat yang pas untuk menyimpan hasil tangkapannya tersebut. Tak ada yang dapat Freya gunakan dalam hutan ini.

Sepertinya, ia harus beranjak untuk mencari lebih jauh lagi. Ia juga ingin mencari tempat yang dapat menampung air untuk minumnya.

Keluar dari air sungai, Freya merasakan dingin yang menyengat pada kulitnya. Kakinya menggigil dan hampir terjatuh karena rasa dingin itu. Tangannya ia gosokan, setelah hangat ia menaruh telapak tangannya di pipi atau dilengan nya.

Tubuhnya sudah merasa lebih hangat. Kakinya mulai melangkah, menuju ke dalam pepohonan yang mengumpul, mungkin saja di sana, ia bisa mencari barang yang tepat.

Freya menemukan sebuah daun yang terlihat bersih dan cocok untuk ditaruh makanan. Ia mengambilnya, dicium daun tersebut, tak ada yang aneh berarti daun ini tak berbahaya. Di bawanya daun itu. Freya kembali melanjutkan perjalannya, ia tak jauh berjalan dari daerah sungai agar tak tersesat.

Freya menemukan daun yang lebih besar lagi. Daun yang berbentuk bulat, agak lonjong dan memanjang, bewarna hijau tua. Freya mengambilnya. Kayu runcing yang menancapkan seekor ikan masih Freya bawa. Ikan tersebut ia cabut dan ditaruh pada daun yang baru ditemukannya tersebut.

Ia hanya tinggal mencari tempat untuk menaruh air. Dari seluruh tempat yang ditemui hanya ada satu yang cocok untuk menaruh air. Sebuah tempat berbentuk setengah lingkaran yang terlihat kuat dan tak mudah bocor.

Semua barang yang Freya butuhkan sudah terkumpul. Ia hanya perlu mengambil buah-buahan untuk makanannya yang lain. Dilihat di pohon, banyak sekali buah yang sudah tumbuh bahkan ada yang jatuh di tanah.

Agar lebih mudah, Freya hanya mengambil buah segar yang sudah berjatuhan dan menyimpannya. Banyak buah segar yang Freya ambil. Kini, ia cukup bingung membawa barang-barang miliknya yang menumpuk dekat sungai.

Sangat banyak sekali. Paling tidak, ia harus bolak-balik untuk menaruh semua barang-barang ini ke gubuk, tempat tinggalnya. Pertama, ia membawa tumpukan kayu bakar. Berjalan mengikuti simbol yang telah Freya buat. Setelah sampai, menaruhnya dalam rumah gubuknya.

Berulang-ulang kali Freya terus bolak-balik untuk menaruh semua barangnya. Hingga sudah selesai, Freya menidurkan tubuhnya pada sebuah tikar. Menenangkan rasa pegal pada punggung, bahu dan kakinya. Ia harus istirahat dahulu, baru bisa menyiapkan makan siang.

••••

Cukup lama Freya beristirahat, bahkan tadi ia sempat ketiduran karena terlalu lelah. Ia beranjak dari tidurnya. Kini tubuhnya sudah merasa tak sakit lagi, ia sudah sangat segar.

Freya mengambil tas nya, ia memilih baju yang pas untuk hari ini. Kebetulan suhu yang rendah, pilihan Freya jatuh pada pakaian tebal Sweter bewarna cokelat. Ia mengganti bajunya, rasanya sangat hangat saat kulitnya sudah terlindungi oleh pakaian yang lebih tebal.

Buah-buahan, Freya taruh pada tikar tempat tidurnya. Lalu, sekor ikan sudah menanti di daun dekat tumpukan kayu. Ia berencana akan membakar ikan dengan kayu bakar. Mungkin cukup sulit, karena ia tak memiliki bahan bakar yang dapat membantunya.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang