Part 34

3.1K 304 16
                                    

Kalau ada typo, tandai ya.


7,38 K

🍭

🍭

🍭

Kalau mau pesan buku cerita Livy, bisa langsung hubungi:
085838851893

Tanah kembali bergetar, getaran ini jauh lebih kuat dari sebelumnya dan membuat pohon yang berukuran kecil dan masih muda terjatuh akibat tak dapat menahan getaran. Suara yang ditimbulkan juga lebih keras dari sebelumnya.

Freya menatap pada Chimera yang sudah terjatuh. Ia bahkan tak melakukan apapun yang dapat membuat monster ini mati dengan mudahnya. Tadi, hanya ada sebuah suara letusan seperti pistol. Setahu Freya, peluru takkan bisa menembus kulit tebal Chimera.

Melihat Chimera yang langsung terkapar dan tak sadarkan diri setelah letusan itu, Freya menyakini bahwa Chimera terkena tembakan dengan dilapisi racun. Freya mengelilingi tubuh Chimera, mencari keberadaan luka dari tubuh monster tersebut.

Tepat diperut Chimera, sudah tergumpal nya darah hitam. Tangan Freya terangkat menyentuh luka Chimera. Dengan indera perabanya, Freya meyakini bahwa luka ini memiliki ukuran yang cukup besar dan mungkin peluru yang dipakai tidaklah main-main, mungkin sekelas nuklir yang berukuran lebih kecil lagi.

"Freya, ambil darahnya."

Freya menggeleng. Tak ada manfaatnya ia membawa darah hitam dari Chimera. Bahkan tadi saat ia menyentuh luka Chimera saja, darah yang tertempel pada tangannya menimbulkan aroma yang tak sedap. "Tidak."

"Ambil Freya. Darahnya memiliki banyak manfaat."

"Apa saja?"

"Darah dia bisa kita jadikan pelindung. Kau tahu, penciuman monster sangat tajam. Jika kau melumuri tubuhmu atau sekitar gubuk mu, aku yakin kalau kau bisa hidup aman."

"Ada benarnya juga." Freya melihat Milo yang menghampirinya, dia terlihat senang mengetahui Freya dapat melumpuhkan monster mengerikan bagi monster lainnya. Freya mengambil kantung besar pada punggung Milo, dalam kantung itu dia membawa tempurung kelapa dan menaruh darah dalam tempurung itu.

Setelah selesai. Kini Freya bingung harus diapakan mayat Chimera. Tak mungkin dia membiarkannya sendiri, Freya juga tak tega. Dia juga tak mungkin menguburnya, karena tubuh Chimera ini pasti membutuhkan ukuran yang besar.

"Sudah biarkan saja. Nanti mayatnya pasti dimakan oleh predator atau monster lainnya. Lumayan daging dia banyak. Kalau kau tak ingin keluar gubuk lagi, kau bisa mengambil dagingnya. Aku percaya dagingnya cukup untuk waktu dua bulan setengah."

Freya merasa heran dengan jalan pikiran Felya. Wanita itu memang sangat pintar dalam bidang apapun, hanya saja terkadang ide yang diberikannya sungguh mengerikan. Melihat Chimera saja sudah membuat Freya merinding, apalagi ia harus memutilasi nya untuk mengambil daging yang pasti keras dan membutuhkan waktu lama untuk melunakkan nya pada panggangan api.

"Lebih baik aku tak makan selama dua bulan dibanding dengan memakan daging keras Chimera." Freya mengambil darah Chimera dan dioleskan ya pada bagian kulit tangannya juga rambut. Freya lega, setidaknya dia tak menjadi mengsa lagi oleh monster lainnya.

Freya harus menahan napas selama beberapa menit. Penciumannya harus terbiasa dengan bau darah Chimera yang sangat busuk. "Ayo kita kembali menuju gubuk."

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang