Kalau ada typo, tandai, ya. Biar langsung di revisi.
1,8 K
Akam ada berita di akhir bab ini. Baca, ya. Saya yakin kalian pasti senang.😘
🍭
🍭
🍭
Freya bangun dari tidurnya. Ia merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Freya merasa, ia seperti sangat segar dan tak ada satupun rasa nyeri yang menderita pada punggungnya.
Ranjang yang empuk dengan selimut yang tebal harusnya membuat Freya merasakan nyaman. Namun tidak kali ini, ia baru mengingat sesuatu.
Freya membuka matanya. Dugaan yang berada dalam perasaannya kini terkuak. Ia berada dalam alam mimpinya lagi, ia memainkan peran sebagai Felya lagi. Wanita yang Freya sendiri tak kenal.
Freya beranjak. Sepertinya hari masih terlalu pagi, Freya masih ingat apa yang terjadi pada mimpi sebelumnya. Biasanya akan ada seorang pelayan tua yang mendatanginya dan memanggil untuk sarapan pagi.
Namun sebelum itu, ia harus mandi dan mengganti gaun terlebih dahulu. Jujur, Freya merasa tak nyaman. Memang, ia hanya sekali memakai gaun, dan itu hanya saat di masa kecil saja. Freya merasakan ribet memakai gaun, bisa membuatnya gerah dan sulit bergerak.
Hanya saja, disini ia harus memainkan peran Felya. Memang cukup aneh, kemarin malam ia tak mendapatkan mimpi ini. Seperti selang-seling mimpinya akan datang.
Entah sampai ia berusia berapa akan hal Lang mimpi ini. Atau akan selamanya? Mungkin saja. Karena semua ini masih menjadi misteri. Freya merasa kehidupan yang berada dalam mimpi ini, seperti kehidupan pada masa lampau.
Dari suasananya hingga barang-barang yang terkesan kuno.
Freya telah siap. Ia sudah memakai gaunnya dan memberikan sedikit polesan pada wajahnya. Cukup aneh, karena saat Freya memoleskan wajahnya dengan bedak dan lipstik, tangannya seolah sudah ahli dalam melakukan itu. Padahal, sekalipun ia belum pernah menyentuh kedua barang berharga bagi wanita itu.
Tok
Tok
Tok
Freya beranjak. Ia membuka pintu kamarnya, sambutan yang ia dapat adalah wajah Enzy yang tersenyum. "Luna, Alpha telah siap dimeja makan." Freya mengangguk.
Melihat kepergian pelayan itu, Freya menghembuskan nafasnya kasar. Ia terlihat sangat kaku saat berada dalam mimpi ini. Freya merapihkan gaun yang dikenakannya, entah tujuannya untuk apa.
Setelah itu, ia pergi menuju ruang makan. Freya masih ingat, saat berada dalam mimpi kemarin, ia hanya melihat Lucas saja, lalu yang terjadi justru ia kembali pada dunia nyata.
Freya tak ingin hal itu terjadi. Masih banyak pertanyaan yang mengendap pada benaknya. Siapa itu Lucas? Freya masih tak mengetahui siapa dia.
Para Omega yang melewati Freya, menunduk hormat. Freya sangat tak nyaman melihat itu. Selama ini ia tak pernah dihormati seperti itu, meski sebelum umurnya menginjak tujuh tahun. Mereka, hanya menampilkan wajah palsu saja. Namun, berbeda dengan di sini, Freya melihat tatapan hormat mereka tulis, bukan paksaan.
Freya menahan detak jantungnya. Ia melihat Lucas yang duduk membelakanginya. Entah mengapa, Freya sangat ingin memeluk tubuh kekar pria itu. Freya menggeleng, pria itu milik Felya. Ia tak berhak melakukan hal seperti itu, karena di sini ia hanyalah tokoh pengganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)
WerewolfSEQUEL DARI IMMORTAL QING. Lima puluh tahun, selama itu Lucas tinggal sendiri. Tanpa ada seorang Mate. Seluruh rakyatnya selalu saja menanyai, diamanakah Luna kami? Tanpa tahu bahwa calon Luna telah meninggal sebelum pengangakatannya. Selama ini, Lu...