Part 14

3.4K 323 14
                                    

Kalau ada typo, tandai ya.

2.1 k🎉

🍭

🍭

Sekolah yang begitu sepi. Hanya ada dua penghuni di dalamnya. Tak akan ada mahluk ghaib, namun sebuah aura dominan tercipta di dalamnya. Aura itu mulanya aura biasa, yang kemudian membesar, menciptakan suatu yang berbeda. Tak ada yang menyadari hal itu, hanya seorang yang memiliki kekuasaan besar, dapat mengetahuinya.

Keheningan itu menciptakan suatu rasa aneh pada diri Freya. Ia dapat merasakan suatu dorongan kuat untuk mengambil buku itu. Freya kembali melihat buku itu, ada sebuah bisikan hangat yang menggodanya. Bisikan itu menjalar ke saraf otaknya dan membenarkan.

Ia akan mengambil buku itu.

Freya mencari keberadaan tangga. Setelah ketemu, ia menggesernya pada tempat yang sesuai. Buku bewarna gold itu berada di rak tingkatan 25, cukup jauh dari jaraknya sekarang.

Seraya menaiki tangga, Freya melihat tiap buku yang lain, siapa tahu saja ada yang memiliki kualitas baik. Menurut Freya, banyak sekali buku di perpustakaan ini, hanya saja banyak buku yang memang tidak diperlukan. Seperti halnya, memiliki judul yang berbeda, namun isinya sama semua. Bukankah hal itu justru menghabiskan tempat saja?

Buku itu, cover bewarna Gold yang dapat menyilaukan mata. Mungkin saja terbuat dari emas, karena dapat memantulkan cahaya  matahari dengan baik. Freya mengambilnya, sangat sulit sekali ternyata. Jarak antara tangga dengan buku itu cukup jauh. Freya salah memperkirakannya.

Tak mungkin, ia akan turun lagi hanya untuk menggeser tangga itu. Oleh sebabnya, Freya memegang erat tangga dengan satu tangan, tangan yang lain ia gunakan untuk mengambil buku itu.

Sudah berkali-kali mencoba, ia tetap saja gagal. Akhirnya, Freya menaruh kakinya pada pinggiran rak buku dan akhirnya ia dapat menyentuh buku yang menjadi incarannya. Freya mengambilnya, ternyata buku itu sangat berat sekali.

Freya hanya mengambil dengan satu tangan, hingga tubuhnya memiliki tak keseimbangan. Dia terjatuh dengan memeluk buku berat dengan cover gold itu.

Dengan memejamkan matanya, juga mengucapkan segala doa. Freya berharap, ia dapat selamat dan sehat setelah terjatuh.

Hantaman keras itu sangat terasa pada bokong Freya. Bahkan, suara itu terjatuh juga menimbulkan suara yang unik pada ruangan yang sepi itu.

"Aduh, sakit sekali bokongku." Freya mengusap letak rasa sakitnya. Posisi ia terjatuh sangatlah tak elit, membuatnya buru-buru berdiri. Freya mengitari pandangannya, seketika ia membelalakkan matanya.

"Di mana ini?"

Ruangan ini bukanlah perpustakaan. Ia seperti berada di ruangan yang sempit dan panjang, seperti lorong. Sumber penerangan hanya satu, yaitu sebuah obor yang merekat pada tembok. Batin Freya bertanya-tanya, dengan apa yang terjadi saat ini.

Apa tanpa sadar ia memasuki portal? Bisa saja, ia memasuki sebuah portal yang menuju ke sini. Freya menatap tangannya, pada sebuah buku dengan cover gold, sepertinya takdir yang membawanya ke sini.

Seperti sebuah teka-teki, Freya harus memecahkannya. Ia berjalan mengikuti arah lorong ini, tak melupakan sebuah sumber penerangan, ia bawa. Ruangan itu tak dingin atau panas, bahkan tak memiliki aroma sedikitpun, membuat Freya semakin bertanya-tanya.

Sudah sangat lama, Freya terus berjalan membuat kakinya merasakan sakit dan pegal. Dia menjatuhkan tubuhnya, dia sudah sangat lelah saat ini. Freya hanya ingin jalan keluar saja, tak mungkin ia terus terkurung pada ruangan sempit ini.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang