Part 58

2.5K 223 22
                                    

Kalau ada typo tandai ya

15,1 K

🍭

🍭

🍭

Mereka memasuki pintu portal. Menembus pada sebuah danau dan hutan. Freya yang memang sengaja tak mengikat rambut panjangnya, membuat rambutnya berterbangan hingga menutupi rambutnya. Freya sangat menyukai angin kencang yang ada di hutan seperti ini. Angin yang membawa kehangatan baginya, membuat Freya nyaman.

Lucas menggenggam tangan Freya. Mengajaknya menuju ke dekat danau. Daratan yang berada dekat danau ini dihiasi oleh rerumputan yang lembut. Mereka bisa secara langsung duduk di rumput tanpa perlu repot-repot memakai tikar. Namun, Lucas tak akan membiarkan Freya duduk di rumput tanpa adanya perlindungan.

Dia mengambil tikar yang diikat sehingga membuat ukuran tikar itu kecil dan muat dalam keranjang makanan. Memasang tikar tersebut ke rumput, lalu mengajak Freya duduk. "Bagaimana suasananya? Apa kau senang saat ini?"

Freya mengangguk. Dia tentu senang disajikan pemandangan seperti ini saat makan siang. Dia melihat ke langit, bagaimana satu koloni burung yang berterbangan menuju ke arah selatan. Freya menyukai melihat burung yang terbang secara koloni atau beramai-ramai seperti itu.

"Beberapa spesies burung memang hidup secara berkoloni atau berkelompok." Freya langsung melihat Lucas. Dia sedang menyajikan makanan yang ada di dalam keranjang makanan tersebut ke atas tikar.

Freya ikut membantu. Dia melihat banyaknya makanan yang disimpan ke suatu tempat yang tak terbuat dari plastik, karena makanan yang panas sangat tak baik ditampung oleh benda yang terbuat dari plastik. "Kau sering kesini?" tanya Freya.

Lucas mengangguk, dia berusaha menyimpan rasa terkejutnya. Bagaimana tidak, sangat jarang sekali Freya membuka pembicaraan dan ini adalah sesuatu yang langka. Artinya hubungan Freya dengan Lucas sudah ada kemajuan, meski sedikit. "Ya, aku biasa kesini. Biasanya untuk menenangkan diriku saja."

"Memang tempat ini membawa pengaruh positif. Mungkin karena alam yang belum tercemar, membuat tempat ini begitu alami." Freya melihat dan merasakan sendiri, oksigen disini begitu segar seolah belum tercemar oleh karbon monoksida.

Kepala Freya mulai terasa pusing lagi. Seperti tadi pagi, dia menundukkan kepalanya dan menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya. Freya menutup mata, melihat bayangan-bayangan yang memasuki pikirannya.

Dimana ada seorang wanita yang memiliki wajah serupa dengan Freya, Freya yakin bahwa wanita itu adalah Felya. Wanita itu sedang bermain pedangnya, sangat lincah, bahkan Freya saja tak bisa bermain pedang selincah itu. Lalu, seorang pria berjalan mendekat ke arah Felya. Dia mengucapkan sebuah kalimat yang menghentikan pergerakkan Felya. Felya berhenti bergerak, diabet akik melihat seorang pria wajahnya mirip dengan ...

Freya langsung mengangkat wajahnya. Melihat Lucas yang masih asik dengan menyajikan makanan siangnya. Wajah pria itu begitu mirip dengan yang ada dalam bayangannya tadi. "Lucas."

"Ada apa?"

Freya menghela nafas. Dia memainkan kuku-kuku jarinya agar bisa menetralisir'kan rasa gugupnya. Dia menunduk, enggan menatap mata Lucas. "Kenangan apa yang kau miliki bersama dengan Freya disini?"

Wajah Lucas terlihat terkejut mendengar pertanyaan Freya. Apakah Freya merasa tak keberatan saat dia menceritakan tentang wanita lain? Tapi wanita lain itu kini sudah hidup dalam diri Freya. Lucas hanya takut, Freya akan ragu didekatnya. Freya pasti merasa dirinya berbeda dengan Felya, padahal kini mereka sudah sama.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang