Part 64

2.4K 232 27
                                    

Kalau ada typo tandai ya.

17,6 K

🍭

🍭

🍭

"Freya!" Panggilan tersebut membuat Freya menghentikan kegiatannya. Dia mengambil sepotong kain untuk membersihkan tangannya yang kotor akibat tanah lumpur. Kulit wajahnya yang kecoklatan seperti sawo matang itu, kini sudah terhias dengan lumpur. Dia bukan sedang memakai masker agar kulit wajah menjadi lembab, dia sedang menanam bunga di dalam perpustkaann nya.

"Ada apa?" tanya Freya. Dia melanjutkan lagi menggali tanah dan menanam akar dan setengah batang sebuah tanaman bunga. Tak dipedulikan Lucas yang marah karena perbuatannya yang tergolong aneh.

Menjadikan taman di dalam perpustakaan. Lucas tak habis pikir dengan pola pikir Freya. Wanita itu dengan mudahnya menanam bunga dengan media hidroponik juga ada puluhan pot bunga yang tersebar di seluruh perpustakaan ini.

Yang membuat Lucas geram adalah, Freya yang mengetahui rahasia perpustakaan ini. Dimana Freya menemukan jendela berukuran besar yang Lucas manipulasi menjadi tembok. Jendela tersebutlah yang membuat sinar matahari masuk untuk membantu proses fotosintesis pada tumbuhan.

"Mengapa perpustakaan mu menjadi seperti ini? Astaga Freya." Jika saja Freya bukanlah Mate nya, mungkin saja Lucas sudah menghabisi seorang yang berani mengubah perpustakaan ini.

Freya mengambil tempat menampung air, dicuci tangannya. Setelah selesai Freya mengelap keringatnya. Terlihat sekali wajah lelahnya karena telah mengeluarkan energi yang banyak hari ini. "Kau yang salah. Mengapa kau mengurungku di dalam kamar ini? Jadinya karena aku bosan, aku mengubah perpustakaan ini." Freya mengitari pandangannya. Betapa indahnya perpustakaan ini. Dengan bunga yang memiliki warna berbeda, bersatu padu dengan warna cat biru dan putih dalam perpustakaan. Freya menarik napasnya sebanyak-banyaknya, kadar oksigen yang pastinya sangat banyak membuat hati Freya tenang. Dia sangat menyukai tempat ini, selagi membaca buku melihat pemandangan taman buatannya adalah agenda Freya.

"Aku takut kau kabur." Lucas berucap dengan penuh penekanan. Beberapa hari ini, dia terus merasakan beban pada tubuhnya, hatinya tak tenang membuat Lucas saat ini tak baik, jantungnya berdetak cepat, seolah memberikan peringatan padanya. Lucas tak dapat membuang waktu lagi, dia harus menyelesaikan masalah yang dilanda nya.

Freya mengambil air putih, dia menyandarkan tubuhnya di kursi, seraya menutup mata. Dia tak tidur, dia hanya ingin istirahat saja.

"Kau istirahat lah, jangan melakukan kegiatan yang berat lagi. Kau bisa menyuruh Enzy atau pelayan yang lain untuk menanam bunga." Lucas melihat ke arah jam sejenak. "Sore nanti aku akan menghampirimu. Kita akan pergi menuju keberadaan Noah, aku ingin kau me-reject dia secepatnya."

Melihat betapa lelahnya Freya membuat Lucas menggendong tubuh wanita itu. Tak ada pemberontakan dari dia, sepertinya dia akan tidur. "Ingat ucapan ku," ucapnya, lalu pergi keluar dari kamar Freya.

"Freya!"

Wanita dengan penampilan penampilan layaknya seorang pria mendatangi Freya. Wajahnya masih sama, yaitu datar. Dia adalah Rose, Wolf Freya yang memiliki alis tebal. "Aku tak suka basa-basi. Aku ingin kau untuk tetap bersama dengan Lucas. Garis takdir kalian harus bersama. Jangan kabur lagi dari Lucas atau dunia ini yang nantinya akan hancur. Perpisahan kalian adalah sebuah bencana besar. Jika kau menyayangi dunia ini, maka cobalah mencintai Lucas."

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang