Part 61

2.5K 236 13
                                    

Kalau ada typo, tandai ya

15,9 K

🍭

🍭

🍭

Luas lapangan yang Freya lihat ini sekitar 130 m × 95 m. Pria dan wanita berlatih secara terpisah dengan sebuah tali. Freya sangat kagum sekali dengan para wanita yang berlatih, mereka tampak tak memperdulikan jenis kelamin mereka yang seharusnya berada di dapur, mereka merubah pola pikir masyarakat bahwa wanita juga bisa melakukan pekerjaan yang keras dan kasar seperti itu.

Ada sekitar 17 pria dan wanita yang menjadi pengajar mereka. Suara pedang yang terdengar nyaring membuat semangat Freya terbakar. Ingin rasanya, dia ikut bergabung ke mereka dan berlatih juga. Namun, genggaman Lucas yang menguat seolah melarang Freya untuk ikut berlatih. "Apa yang akan kita lakukan disini?"

"Aku hanya ingin mempertemukan mu dengan seorang yang akan membantumu." Freya mengangguk. Mereka hanya perlu menunggu orang itu datang. Freya menonton kembali pelatihan mereka. Bisa dibilang, para Warrior pria sangat tampan. Apalagi mereka menggunakan pakaian yang tipis membuat keringat membasahi tubuh mereka, terlihat eksotis.

Freya yakin, jika ada Livy atau teman-teman wanita sekelasnya yang melihat pertunjukan itu akan menelan saliva dengan kasar. Mereka sangat seksi dan tipe ideal bagi para wanita. Otot yang menonjol hingga wajah yang tampan. Freya saja yang melihat mereka dari jauh sempat terhipnotis, apalagi dari dekat.

Freya menggelengkan kepalanya, mengapa pikirannya begitu kotor? Freya sangat tak menyukai isi pikirannya.

Lucas melihat Freya, wajah wanita itu tampak memerah seperti sedang malu, tersenyum kecil dan juga lirikan wanita itu terus pada kumpulan Warrior yang sedang asik berlatih. Lucas menggeram kesal, dia jelas tahu isi pikiran wanita itu setelah dibacanya.

Lucas mencengkram lebih kuat tangan Freya, memberikan tatapan tajam dan menghunus layaknya pedang. Freya meringis sakit, dia berusaha melepaskan tangan Lucas, namun tak bisa. Wanita itu langsung menatap Lucas, dia langsung terdiam kaku layaknya benda.

Melihat mata Lucas yang kesal dan bewarna merah itu membuat Freya takut. Pria itu mendekatkan dirinya ke Freya, mengelus puncak kepala wanita itu secara pelan dan lembut, perlakuan Lucas membuat Freya bergidik ngeri. "Jaga pandanganmu Freya. Kendalikan pikiranmu. Jika kau ketahuan mengangumi pria lain lagi, aku akan memberimu pelajaran." Ucapan Lucas begitu lembut, sangat berbanding terbalik dengan apa yang pria itu ucapkan, penuh ancaman.

Freya mengangguk. Dengan tangan yang satunya, Freya mengelus tangan Lucas yang masih mencengkram dirinya, berharap pria itu melepaskan cengkeramannya. Aksinya tak berakhir sia-sia, Lucas mulai menggenggam Freya seperti biasa, dia melanjutkan menontonnya.

"Para wanita itu. Apakah mereka hanya sebagai Omega saja?" tanya Freya. Sangat aneh menurutnya, jumlah mereka begitu banyak dan tak mungkin mereka akan menjadi Omega di Istana. Lagian juga, Omega di Istana tak akan berganti. Setahu Freya, Omega memiliki kontrak pada tuannya, kontrak mereka pada Lucas sebanyak 10 tahun, setelah menandatangi kontrak, maka para Omega akan diberikan rumah untuk keluarga juga uang tunjangan yang begitu banyak. "Sangat tak mungkin, mereka akan menjadi Omega."

"Memang mereka bukan hanya menjadi Omega saja. Kau lihat itu ..." Lucas menunjuk pada sekelompok wanita yang memakai pakaian yang berbeda warnanya dari yang lain, warna pakaian sekelompok wanita itu adalah hijau. "Hanya mereka yang memakai pakaian hijau saja yang akan menjadi calon Omega nantinya. Wanita yang memakai pakaian merah, nantinya mereka yang akan menjadi healer untuk Istana ini. Wanita yang memakai pakaian kuning akan masuk kedalam organisasi yang memiliki tugas sebagai mata-mata. Wanita yang memakai pakaian ungu sebagai Warrior wanita yang akan maju disaat perang besar terjadi dan yang terakhir wanita yang memakai pakaian putih, nantinya mereka akan menjaga perbatasan hutan."

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang