Part 50

3K 285 38
                                    

Kalau ada typo tandai ya.

12,2 K

🍭

🍭

🍭

Nafas Freya perlahan terasa sesak. Dia berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, namun dia tetap merasa kurang. Wajahnya juga sudah memucat. Enzy yang melihat Luna nya kesakitan, langsung menyingkirkan Lily dari pangkuan Freya, saat dia menyentuh kulit Freya. Enzy merasakan panas yang amat sangat. Panasnya bahkan membuat Enzy meringis. Dia semakin khawatir saat ini. Enzy melihat sebuah sarung tangan di atas meja langsung mengambilnya. Beruntung, sarung tangan itu memiliki kain yang tebal, sehingga melindunginya dari panas tubuh Freya.

"Luna. Apa yang terjadi dengan anda." Enzy tak dapat berpikir jernih lagi. Dia sudah berusaha menyembuhkan Freya dengan kekuatan yang dimilikinya. Hanya saja, semua yang dilakukannya saat ini tak mendapatkan efek apapun pada Freya. Wanita itu masih merasakan sakit, yang tadinya hanya pada daerah jantungnya kini sudah menyebar secara ke seluruh tubuhnya.

Enzy langsung me-mindlink Lucas. Sangat sulit sekali, pikiran Lucas seolah tertutup.oleh tembok, sehingga Enzy tak dapat memanggilnya. Enzy beralih, memanggil Alex. Beta itu langsung menjawab panggilannya membuat Enzy tersenyum. "Beta. Luna Freya kini sedang kesakitan. Aku tak mengerti apa yang terjadi padanya saat ini."

"Enzy bawa di ke kamarnya. Aku akan menghampiri Alpha untuk mengabarkannya." Enzy mengangguk. Dia membuka sebuah portal. Dengan susah payah, dia membantu Freya berdiri dan berjalan. Wanita itu bahkan kini sudah memuntahkan darah beberapa kali dan membuat Enzy semakin khawatir.

Dilain tempat. Lucas kini sedang berada dalam laboratoriumnya. Dalam ruangan itu, dia hanya sendirian tanpa ada yang menemaninya. Lucas hanya ingin sendiri saat ini, dia tak suka jika ditemani oleh para ilmuwan lainnya. Lucas kini sedang menggunakan mikroskop, melihat lebih jelas sebuah batu yang yang morfologinya seperti batu biasa. Lucas telah membuat batu itu terbelah berkali-kali, hingga sudah terbagi. Beberapa bagian batu yang dibelanya dia masukkan dalam larutan yang berbeda dan mendapatkan reaksi berbeda.

Lucas menggeram kesal disaat mendengar suara pintu yang terbuka. Meski suara yang dihasilkan sangat kecil, seperti jarum yang jatuh di lantai, namun Lucas dapat mendengarnya. Dia sudah tak fokus lagi, Lucas langsung berbalik melihat Beta nya yang wajahnya tampak pucat, tangan gemetar dan keringat dingin membanjiri pelipis Alex. Lucas yakin, reaksi Alex seperti itu bukan hanya darinya namun pasti ada hal lain yang membuat Alex tampak pucat dan takut. "Ada apa?"

"Saya baru mendapatkan kabar dari Enzy. Freya saat ini sedang mengalami kesakitan saat ini ....."

"Sialan. Mengapa itu bisa terjadi." Pikiran Lucas langsung kalut. Dia tak percaya ini, Lucas baru mengingat bahwa besok adalah hari ulangtahun Freya dan tentu saja besok adalah penyatuan jiwa Freya. Waktu tepatnya Lucas tak mengetahuinya, karena tak ada informasi yang Lucas dapat. Freya tak sama dengan Alisha, pada saat Edward menandai Alisha jiwa Scarlett dan Alisha langsung menyatu, namun berbeda dengan Freya yang harus menunggu hari ulang tahunnya terlebih dahulu. Tepatnya ulang tahun menginjakkan angka 17.

Lucas langsung membuka portal yang menembus kamar Freya. Dia melihat Freya yang kini terbaring di atas ranjang. Wanitanya kini sedang meringkuk kesakitan. Lucas menghampiri Freya, memeluk wanita itu. Terdengar isakan yang menyakitkan bagi Lucas. Lucas merasa sangat kasihan melihat Freya yang begitu menderita saat ini."apakah kalian sudah memanggil healer?"

Enzy mengangguk. "Saya baru saja memanggil Ms. Desi untuk datang." Tak lama, terdengar suara pintu yang diketuk. "Sepertinya itu Ms. Desi, saya akan membukakan pintunya." Dugaan Enzy benar, dia melihat Ma. Desi yang napasnya terengah-engah, sepertinya healer itu telah mengeluarkan banyak tenaga untuk datang kesini.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang