Part 65

2.6K 229 5
                                    

Kalau ada typo tandai ya

17,9K

🍭

🍭

🍭

Para pria dengan pakaian rajutan tebal bewarna hijau, mengajak Freya dengan Lucas menuju ke kaki gunung. Tak ada perbincangan dalam perjalanan, membuat Lucas harus was-was pada mereka. Lucas juga sudah menyiapkan kekuatannya, agar saat mereka tiba-tiba menyerangnya, maka Lucas akan cepat melumpuhkan mereka.

Ketiga pria itu berhenti, dihadapan mereka saat ini sudah asa sebuah tebing yang berukuran sangat besar. Salah satu dari mereka mengeluarkan tablet, Freya membelalakkan matanya melihat mereka yang menyimpan teknologi canggih tersebut. Wild Elf bahkan tak pernah tampak di kehidupan perkotaan atau perdesaan, lalu bagaimana mereka bisa mendapatkan tablet itu?

Freya berpikir bahwa mereka pasti membuatnya sendiri, bukan membeli di perkotaan.

Tangan Lucas memegang tubuh Freya disaat tanah bergetar, seperti gempa 2.0 skala liter. Angin berhembus kencang, membuat debu-debu bertaburan. Mata Freya terasa pedih saat matanya kelilipan karena debu tersebut.

Tak berlangsung lama, keadaan kembali seperti biasa. Lucas memeriksa keadaan Freya, mata wanitanya kini memerah, dia langsung meniupkan mata Freya. Berharap dengan tiupannya, membuat mata Freya tak sakit lagi.

"Aku sudah tak apa." Beberapa kali, Freya mengedipkan matanya. Memang benar bahwa matanya sudah tak sakit lagi karena tiupan Lucas, dia hanya merasakan keganjalan saja pada matanya.

Setelah memeriksa keadaan Freya, Lucas mengalihkan pandangannya, rasanya dia ingin mematahkan tulang rusuk mereka karena telah membuat bencana.

"Ayo masuk." Lucas menyimpan rasa terkejutnya. Bagaimana tidak, tebing yang tadinya menghalangi jalan mereka, kini justru sebaliknya. Ada sebuah lubang besar, mirip seperti gua.

"Mereka sangat hebat." Lucas langsung menatap datar Freya. Lagi-lagi, dia merasa panas disaat Freya memuji pria lain. Lucas harus menahan sabar hari ini, tak mungkin dirinya mengamuk ditempat ini, yang ada mereka akan diusir dan Freya pasti akan marah padanya karena telah menghancurkan rencananya.

"Jangan memuji pria lain." Lucas mengirimkan mindlink pada Freya.

Freya langsung mengangguk, dapat dirasakan ucapan Lucas yabg terkesan mengancam.

Mereka memasuki gua tersebut. Freya dibuat terkagum-kagum dengan desain gua ini. Dibeberapa di Ding, terdapat lukisan yang masih tak beraturan, lukisan tersebut lebih mirip dengan coretan di tembok, persis seperti artefak peninggalan sejarah.

Gua ini juga dilengkapi dengan penerangan yang memakai energi listrik. Kehidupannya hampir sama dengan kehidupan di tempatnya. Di setiap tempat selalu diisi oleh para pria yang membawa tombak pada tangannya, persis seperti prajurit. Wajah mereka ditutupi oleh topeng besi, yang biasa digunakan untuk melindungi wajah dari serangan. Dapat dipastikan, tubuh mereka semua juga dilindungi oleh baju zirah besi juga.

Freya menelan saliva nya kasar melihat laser merah yang berbentuk silang dengan jumlah banyak. Kini, mereka berada dia sebuah lorong, di langit-langit atap terdapat ratusan benda yang berbentuk setengah lingkaran dan di pusatnya terdapat satu buah titik, titik itulah yang memancarkan laser merah.

"Laser itu seperti pengaman di gua ini. Jika kita berniat jahat, maka laser itu akan mengalirkan listrik dengan tegangan tinggi yang akan membuat kita mati dalam seketika."

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang