Part 67 (END)

5.5K 293 49
                                    

Kalau ada typo tandai ya.

18,9K

🍭


🍭


🍭

Lucas mati.

Freya melihat kejadian tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Jantungnya bahkan berdetak cepat melihat kejadian tersebut. Freya menutup matanya, air matanya keluar secara perlahan. Dia tak ingin melihat kejadian tragis ini. Mengapa jalan takdir harus seperti ini?

"ALPHA!"

Seruan itu berasal dari setiap orang yang melihat keadaan Lucas. Dari para Omega, hingga pasukan perang.

Freya menyesal tak turun ke dalam Medan perang. Dia hanya memakai kekuatan jarak jauh saja untuk menghabisi mereka, itulah perjanjiannya dengan Lucas. Lucas tak memperbolehkannya untuk ikut dalam Medan perang. "Kau pergi ternyata. Apakah dunia ini akan hancur, Lucas?" gumamnya.

Freya berbalik. Entah mengapa harinya sakit sekali, dia belum mencintai Lucas, lalu ada apa dengannya? Harusnya Freya bahagia, karena jika Lucas mati, Freya bisa kabur, pergi ke hutan dan hidup bahagia.

"Aku lupa bahwa hari ini akan terjadinya gerhana matahari. Bagaimana ini?"

Ucapan salah satu panglima wanita yang memiliki tugas untuk menjaganya, membuat Freya berhantu berjalan. Gerhana matahari. Freya langsung teringat dengan ucapan Kristal. Freya berbalik, melihat perang yang masih berlangsung. Perlahan pasukan milik Lucas harus merenggang nyawa karena mereka yang tak fokus. Bagaimana bisa fokus, jika sang Alpha telah mati?

"Freya. Jangan hancurkan dunia ini. Cepat kau masih memiliki kesempatan Freya."

Hati Freya merasa delima. Dia mulai takut, dia tak menyukai segala usaha yang Lucas lakukan gagal. Dia harus menyelamatkan dunia ini, hanya Freya. Freya percaya bahwa kekuatan yang diberi Tuhan untuknya bukanlah tanpa sebab.

Karena Tuhan tahu, bahwa hanya dia lah yang bisa merubah skenario takdir ini.

"Baiklah. Akan aku lakukan." Freya mundur secara perlahan. Para panglima wanita yang ditugaskan untuk menjaganya saat ini, justru fokus pada perang tersebut. Jelas mereka khawatir dan takut melihat Alpha nya mati, oleh karena itu, Freya akan memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya.

"Pigainete sto taxidi" Freya memejamkan matanya disaat dia mengucapkan mantra tersebut. Kepalanya terasa sangat pusing, namun dia harus menahan kesadarannya saat ini. "Aku ingin pergi ke dua minggu sebelum kejadian ini."

Angin yang begitu kerasa menyapa tubuh Freya. Freya yang memang sudah pusing dan tubuh lemas, akhirnya pingsan. Dia menyerahkan semuanya pada Tuhan. Biarkan Tuhan yang menentukan, apakah dia diperbolehkan untuk kembali ke masa lalu.

••••

Burung elang itu terbang, membela awan dan melawan angin. Mencari mangsa yang biasanya berupa anak ayam. Matanya yang tajam itu memiliki kelebihan lain, yaitu dia dapat melihat sang mangsa dari jarak jauh. Matanya menatap pada sebuah Istana yang berdiri tegak di antara pepohonan. Dia terbang menuju Istana tersebut, menghinggapi pohon. Mata tajamnya melihat pada sebuah jendela, dimana seorang wanita yang tidur.

Wanita itu perlahan bangun dari tidurnya. Dia mengedarkan pandangannya, berpikir sejenak, lalu dia membelalakkan matanya melihat sedang dimana dia saat ini.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang