Part 27

3.5K 311 30
                                    

Kalau ada typo, tandai ya

5,18 K⚡

🍭

🍭

🍭

Suara itu tiba-tiba muncul saja. Freya menengok kan kepalanya, melihat kanan dan kiri, mencari keberadaan sang empu yang entah siapa. Tak ada satupun orang yang ada di ruangan ini, hanya ada dirinya sendiri. Lagian ini tengah hutan, tak ada satupun orang yang akan tinggal ditempat ini.

Apa itu hantu?

Mungkin saja. Mendengar suara lirihan yang pelan, membuat Freya yakin. Apalagi mendengar tempat tinggal hantu. Sepi dan kotor, itu adalah tempat tinggal mereka, kaum hantu. Kaum yang tak tampak oleh mata telanjang, dan hanya tampak jika kita memiliki kekuatan khusus.

Freya jadi merinding sendiri. Ia disini tinggal selama tiga bulan dan pastinya harus bertahan selama itu. Ditemani dengan serangga dan hantu. Apakah itu buruk?

Freya menggelengkan kepalanya, menurutnya dengan tinggal disini, itu lebih baik. Ia bisa menenangkan hatinya yang sudah depresi akibat tekanan dari keluarga Wallace. Lebih baik berteman dengan hantu yang tak memiliki raga, dibanding bersama dengan teman sekolahnya yang memiliki raga namun tak punya hantu.

"Aku bukan hantu!"

Suara itu muncul lagi. Suara yang tersirat rasa kesal pada Freya. Kali ini, Freya membangunkan tubuhnya. Ia memojokkan diri dan menatap sekitaran untuk menjaga keamanan. "Siapa kalian?"

"Aku sudah bilang, kalau aku adalah Felya."

Felya? Wanita itu, wanita yang menjadi Mate Lucas pada mimpinya. Dimana dia? Freya tak melihat raganya disini, atau hanya roh seperti pada alam mimpi.

"Kau tak akan menemukan aku, Freya. Aku berada dalam dirimu."

"Maksudmu, kamu yang menggantikan jiwaku saat aku pingsan semalam."

"Tentu."

Freya hampir saja menjatuhkan rahangnya saat mendengar kalimat itu. Jadi, Felya yang membuat kekacauan tersebut. Ada rasa kagum yang tersirat dalam hatinya. Felya sangat hebat, bisa mengalahkan Livy hanya dalam sekali hentikan tangan saja dan membunuh seorang pria kuat dengan setengah tenaga saja.

"Mengapa kau masuk dalam diriku?" tanya Freya. Saat ini, ia terus melihat dirinya sendiri, karena lawan bicaranya berada pada tubuhnya sendiri.

"Aku sudah bilang kemarin malam, kalau aku berada dalam dirimu, Freya. Kau adalah reinkarnasi dari aku."

Tangannya terasa berkeringat. Freya jadi ngeri sendiri menjadi seperti Felya yang kuat. Sepertinya Tuhan salah memilih raga yang akan menjadi reinkarnasi Felya. Ia adalah seorang yang lemah dan tak bisa menandingi Felya yang kuat.

"Bagaimana bisa seperti itu? Aku bahkan masih tak dapat mempercayainya."

"Maka percayalah. Freya, jangan pernah membuat hidupmu menjadi sulit. Disini, kau harus mempercayaiku. Aku akan selalu menolongku, hingga jiwa kita menyatu dan menjadi kepribadian yang baru."

"Apakah kau bisa dipercaya?"

"Tentu saja. Satu lagi, jangan pernah merasa kau hidup sendiri di dunia ini. Banyak yang menantikan hidupmu Freya."

Freya terharu mendengarnya. Siapa yang menanti hidupnya? Freya ingin sekali memiliki lingkungan yang dapat menerimanya apa adanya saja. Freya ingin bertanya banyak pada Felya, namun jiwa itu sudah lebih dulu mencegahnya.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang