HAPPY READING! 💞
🐁🐈
Kantin SMA Cluster bagai lautan manusia. Ocha sudah duduk di salah satu bangku bersama Meyka dan Cara. Mereka bertiga sibuk menikmati makanannya masing-masing.
Tetapi fokus Ocha tidak hanya pada makanannya. Sesekali ekor matanya menangkap ke arah Rangga beserta dua sahabatnya, tak luput dengan keberadaan Gladis di antara ketiga cowok tersebut.
Ocha melihat kedekatan Rangga dan Gladis yang semakin akrab. Serta muka angkuh Gladis yang menyorot ke arahnya, seperti sedang memamerkan pacar barunya. Nyatanya dua manusia itu sampai saat ini belum juga menjalin hubungan yang bernama pacaran. Atau bisa disebut, Rangga sedang menggantungkan perasaan Gladis.
Jangan bilang Ocha hanya menduga-duga tentang hubungan mereka yang bak jemuran kering belum diangkat. Ia mempunyai mata-mata andal. Siapa lagi kalau bukan karena Meyka. Sahabatnya itu memaksa Awil untuk memberi tahu hubungan antara Rangga dan Gladis, dengan ancaman mereka akan putus jika Awil masih saja tutup mulut.
Bukan Ocha yang meminta info itu. Ia malah takut bila sahabatnya akan curiga jika dirinya mempertanyakan hubungan antara Rangga dan Gladis. Semua karena kemauan Meyka sendiri, yang memang termasuk orang kepo tingkat akut. Dan alhasil, berita tidak penting itu diceritakan pada Ocha dan Cara.
Ocha tersenyum meremehkan. Merasa lucu dengan tingkah adik kelasnya itu. Seakan-akan dirinya saingan yang memang harus disingkirkan. Padahal Ocha tidak peduli kalau saja Rangga direbut olehnya. Karena faktanya, Ocha sama sekali tidak menyimpan rasa untuk suaminya itu. Perasaan sukanya masih belum berpaling dari Kafka.
Dirinya yang berstatus sebagai istri Rangga pun biasa saja. Tapi kenapa Gladis yang bukan siapa-siapa cowok itu seolah mengeklaim Rangga miliknya?
Ocha tidak cemburu. Sama sekali tidak. Ia hanya geram dan rasanya ingin mencakar wajah cantik Gladis. Cewek yang menganggap seolah dirinya orang tercantik se-SMA Cluster. Dan juga merasa bangga karena bisa dekat dengan Rangga, cowok yang termasuk kategori tampan di sekolah mereka. Tidak seperti beberapa cewek lainnya yang suka dengan Rangga sedari dulu, hanya dibalas sekenanya. Dan Gladis lah cewek yang menurutnya paling beruntung.
"Eh, kok lo ngebolehin Awil di sana sih? Ada Gladis tuh." Cara berucap sambil menggerakkan dagunya ke arah meja yang ditempati Gladis.
"Gue lagi suruh dia dengerin semua obrolan Rangga sama Gladis." Meyka menyahut.
"Ealah, kesian banget si Awil. Gitu-gitu cowok lo tuh. Parah banget lo Mey, memperalat si Awil kiwil."
"Hih, biarin. Jadi cowok harus berguna dikit lah."
Ocha dan Cara hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hidup lo gak ada yang lebih bermanfaat dikit apa? Misalnya banyakin belajar gitu. Bukan ngurusin kisah cinta si Rangga sama tuh anak," kata Cara menasihati.
"Cara, plis deh gak usah bawa-bawa belajar." Meyka menjawab, sahabatnya yang satu itu sangat maniak belajar. Tak heran bila Cara selalu mendapat juara satu selama di SMA. Tapi herannya, kenapa Cara tidak pintar dalam kisah cintanya. Bodohnya karena terus bertahan pada Pahlevi si buaya darat.
"Meyka, gue ini pengen lo ikut pinter!" bela Cara.
"Iya, iya! Bawel banget sih." Meyka menggerutu. "Gue juga kan peduli sama Ocha."
"Heh, apa-apaan lo bawa nama gue?" tanya Ocha tidak terima, bila namanya disangkut pautkan karena ke-kepoan Meyka sendiri.
Meyka menyengir, lalu memasang wajah sok serius. "Cha, cowok lo tuh lagi selingkuh, kenapa diem aja sih? Apa perlu gue yang turun tangan?"
Ocha melotot galak. "Cowok gue apaan! Mulut lo minta gue sambelin emang."
"Hehe, tapi emang bener lo sama Rangga gak ada apa-apa?" tanya Meyka memastikan.
Ocha mengangkat kedua bahunya tak acuh. Mengabaikan pertanyaan Meyka yang sangat tidak berfaedah.
"Cha, ih! Gue lagi tanya." Meyka cemberut.
"Apaan sih?" sahut Ocha malas.
"Lo sama Rangga gak CLBK gitu? Jangan bilang selama ini lo berdua sering berantem, cuma buat nutupin status pacaran kalian."
"Heh, jangan mengada-ada ya lo!" sungut Ocha.
Meyka tertawa kecil. Lalu cewek menoleh ke kiri dan langsung meneriaki nama pacarnya, agar sang pacar menghampiri dirinya. Dan dengan langkah gontai, Awil menghampiri ke meja Meyka dan duduk di sebelah cewek itu.
"Apaan beb?" tanya Awil lesu.
"Seperti yang diperintah," jawab Meyka.
"Gak ada yang penting," balas Awil.
"Bohong!" tuding Meyka galak.
"Suer deh." Awil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.
Meyka melayangkan tatapan menginterogasi membuat Awil ciut seketika.
"Itu, nanti mereka mau jalan." Awil akhirnya membuka suara.
"Jalan ke mana?"
"Mana aku tau."
"Harus tau."
"Udahlah, balik sana Wil. Meyka mah gak usah didengerin." Ocha membuka suara. Kasian juga si Awil sampai tertekan begitu.
"Cha, lo apaan sih! Gue gak terima ya kalau lo diginiin."
Ucapan Meyka seakan tahu betul status antara Ocha dan Rangga sekarang.
"Mey lo apaan sih? Gak jelas."
"Tapi gue seriusan, Cha. Lo bener gak ada apa-apa sama Rangga? Kalian berdua kan deket banget walau ribut terus, masa Rangga seenaknya gitu deket sama cewek lain. Gue cuma gak mau kayak dulu la—"
"Enggak. Gue sama dia ya cuma sebatas temen ribut. Gak lebih. Gak ada yang namanya CLBK segala. Dan lo gak usah berlebihan gitu," kata Ocha.
"Ou oke," jawab Meyka merasa bersalah.
Ocha terdiam. Meyka, Cara dan Awil juga tidak ada yang membuka suara. Ocha hanya tidak mau statusnya dengan Rangga terbongkar pada sahabatnya dan seluruh penghuni sekolah.
Ocha juga tidak suka jika Meyka mengungkit kisah lamanya dengan Rangga sewaktu pacaran, karena itu hanya membuka luka lama yang sudah dikuburnya. Serta perasaan suka untuk cowok itu yang ikut terkubur dalam-dalam.
Dan untuk saat ini. Walaupun statusnya dengan Rangga sudah berbeda, semua tidak akan mengubah apapun. Rangga berhak dengan siapa saja, mungkin dengan Gladis si cewek angkuh sekalipun. Karena sekarang, hatinya tidak akan sesakit dulu jika Rangga berdekatan dengan cewek lain.
🐁🐈
Bekasi, 19Agt20.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Enemy [TERBIT]
Fiksi Remaja[SEGERA TERBIT] ⚠PLAGIATOR, HUSSS ❗Beberapa part di hapus demi kepentingan penerbitan "NIKAH?" tanya Rangga dan Ocha berbarengan, keduanya saling melirik satu sama lain. "ENGGAK!" bantah keduanya tegas. Apa jadinya jika partner ribut a.k.a musuh beb...