JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAKKK~
SHARE JUGA CERITA INI KALO KALIAN SUKA :V
HAPPY READING, GUYS!!
🐁🐈
Suasana kelas tampak ricuh pagi ini. Pasalnya Bu Indira selaku wali kelas XII IIS 4, belum juga hadir ke dalam kelas.
"Lo, cepet cerita sama gue sekarang." Meyka berucap tegas. Ia butuh penjelasan dari sahabatnya.
"Apasih, Mey?" sahut Ocha malas.
"Kenapa balikan lagi sama Rangga?" tanya Meyka dengan suara pelan, ada nada tak terima dalam pertanyaan itu.
"Ya terus kenapa?"
"Lo harus inget, dulu dia pernah nyakitin lo," peringat Meyka sambil mendengus sebal.
"Dia udah janji buat gak ngulangin hal itu." Ocha berusaha meyakinkan.
"Tapi 'kan—"
"Udahlah Mey, kenapa parno gitu sih?" potong Cara, cewek berambut sebahu itu menopang dagu dengan kedua tangannya. Menatap Ocha dan Meyka bergantian.
"Tapi Cara, lo gak tau ceritanya."
Cara mendecak. "Gimana gue bisa tau, lo berdua aja gak ada yang mau cerita. Jahat!"
Meyka menyengir lebar.
Ocha mengibaskan tangannya bebas diudara. "Udahlah, gak penting."
Meyka menghela napas berat. "Tapi kalau ada apa-apa, lo harus cerita."
"Dua-in," timpal Cara.
Ocha hanya berdeham.
"Wey, ada Bu Indira! Balik ke posisi," teriak Jay, si ketua kelas yang bernama lengkap Ciki Jayguar.
Semua balik ke tempat masing-masing setelah mendapat instruksi dari Jay. Selang beberapa detik Bu indira memasuki kelas sambil mengucap salam.
"Hari ini kita kedatangan murid baru," jelas Bu Indira sambil menampilkan senyumnya.
"Cewek atau cowok, Bu?" sahut yang lain serempak dengan semangat 45.
"Cewek," jawab Bu Indira. Sehingga mendapatkan sorakan bahagia dari para cowok, sedangkan para cewek mendesah lesu.
Kemudian Bu Indira menginstruksikan agar si murid baru segera masuk kelas. Semua cowok langsung bersiul.
Berbeda dengan Ocha yang langsung melebarkan kedua matanya. Seketika ia bergeming saat si 'anak baru' itu mulai memperkenalkan diri.
Ocha menoleh ke arah Meyka, sahabatnya itu jelas menampilkan raut tak sukanya. Ocha kembali menatap lurus ke depan.
"Panggil aja gue Sesil," katanya kemudian.
Para cowok mulai melontarkan pertanyaan-pertanyaan modus.
Ocha menyempatkan diri menoleh ke arah Rangga. Cowok itu hanya bergeming. Merasa ada yang memperhatikan, Rangga menoleh balik menatap Ocha.
Hanya bertahan beberapa detik hingga keduanya saling membuang muka.
Lalu si murid baru bernama Sesil itu duduk di bangku kosong tepat di depan Rangga, membuat Ocha mendecak sebal.
"Sesil!" panggil Pahlevi yang duduk di belakang Rangga, melambai-lambaikan tangannya.
Sesil menoleh ke belakang, cewek itu balas tersenyum. Ocha bisa tebak, senyum itu bukan dilontarkan untuk Pahlevi melainkan untuk Rangga. Terlihat jelas dari pandangan mata cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Enemy [TERBIT]
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] ⚠PLAGIATOR, HUSSS ❗Beberapa part di hapus demi kepentingan penerbitan "NIKAH?" tanya Rangga dan Ocha berbarengan, keduanya saling melirik satu sama lain. "ENGGAK!" bantah keduanya tegas. Apa jadinya jika partner ribut a.k.a musuh beb...