JANGAN LUPA FOLLOW AKUN Rieriets_ YAAA:)
.
DAN KALAU SUKA CERITA INI, JGN LUPA ADD CERITA MwE KE READING LIST KALIAN <3
.
HAPPY READING! 💞🐁🐈
Ocha sedang menunggu makanan yang sebelumnya di pesan oleh Meyka. Kedua sahabatnya sekarang tengah asik dengan pasangannya. Ocha menggerutu sendiri, merasa kesal.
"Lo berdua ngapain sih ikut gabung di sini?" omel Ocha pada Awil dan Pahlevi.
"Dih, kasian sendirian," kata Awil meledek.
"Mangkanya, Cha. Kalau ada Rangga tuh jangan digalakin terus." Pahlevi menimpali. "Giliran tuh anak gak jailin lo, bete 'kan lo."
Ocha memutar bola mata malas. "Bisa gak, gak usah sebut nama tuh anak?"
Awil menyeringai. "Kok sensi gitu sih bahas Rangga. Ah gue tau, pasti lo jealous 'kan liat Rangga sama si Gladis," tudingnya membuat Ocha geram.
"Gak sama sekali," kata Ocha tajam.
Seperti yang Awil katakan, Rangga sekarang tengah bersama Gladis. Selalu saja dua sejoli itu makan bersama, dan kali ini hanya berdua saja di saat jam istirahat. Pasalnya, Awil dan Pahlevi mengungsi ke tempatnya yang kali ini menempati bangku dan meja yang panjang. Jadi membuat mereka berdua leluasa untuk bergabung.
"Satu piring batagor spesial untuk cewek idaman gue."
Bukan hanya Ocha, mereka semua menoleh melihat kedatangan cowok yang tiba-tiba menaruh satu piring batagor di hadapan Ocha.
"Boleh gue gabung di sini?" tanya Adrian menatap ke semua orang yang ada di meja itu. "Hari ini gue traktir kalian. Semuanya udah gue bayar."
"Boleh, boleh." Pahlevi menyahut cepat. "Tuh duduk di samping Ocha. Aw!"
Pahlevi meringis saat ada yang menginjak kaki kanannya, siapa lagi kalau bukan Ocha pelakunya. Cowok itu hendak memprotes tapi langsung bungkam saat Ocha melotot tajam ke arahnya.
"Hehe, sori Cha." Pahlevi tahu betul, bahwa Adrian sangat menyukai Ocha karena terbukti dari sikap cowok itu yang mengejarnya secara terang-terangan.
Adrian langsung duduk di sebelah kanan Ocha. Jadi posisi duduknya Pahlevi, Ocha, Adrian. Dan di hadapan mereka bertiga ada Cara, Meyka, Awil.
Tak lama kemudian datang dua wanita mengantarkan makanan dan minuman untuk mereka berenam.
Ocha memulai makan batagor yang dibawakan Adrian tadi dengan setengah hati, entah kenapa rasanya kurang menikmati makannya kali ini.
Ocha semakin merasa canggung karena kehadiran Adrian. Bingung harus merespons apa setiap kali cowok itu mengajaknya berbicara. Ditambah Awil dan Pahlevi yang mengompori kedekatan mereka berdua, membuat Ocha rasanya ingin menghabisi dua makhluk itu kalau saja ia tidak mengingat bahwa dua cowok itu adalah orang yang dicintai sahabatnya.
Ocha hanya menggerutu dalam hati. Cewek itu langsung menyudahi makannya dan menjauhi piring yang jelas masih banyak isinya, membuat pertanyaan kembali terlontar dari Adrian.
"Loh kok gak dihabisin? Kenapa?" Adrian bertanya diiringi dengan senyum tipis.
"Kenyang," sahut Ocha sekenanya.
"Dih, kok tumben? Biasa juga makan banyak," kata Meyka menyahut.
Ocha melotot ke arah Meyka yang duduk di depannya, memperingati agar sahabatnya yang sedikit tulalit itu diam saja, tanpa harus menimpali jika sudah bersangkut paut dengan Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Enemy [TERBIT]
Teen Fiction[SEGERA TERBIT] ⚠PLAGIATOR, HUSSS ❗Beberapa part di hapus demi kepentingan penerbitan "NIKAH?" tanya Rangga dan Ocha berbarengan, keduanya saling melirik satu sama lain. "ENGGAK!" bantah keduanya tegas. Apa jadinya jika partner ribut a.k.a musuh beb...