69 // Precious Time

3.4K 299 12
                                    

JANGAN LUPA VOMMENT! ~

HAPPY READING!

🐁🐈

Hari sabtu sore Ocha dan Rangga sudah bersiap untuk ke pergi ke toko bahan kue terdekat. Mereka berdua hendak membuat kue sebagai ganti hari ulang tahun Rangga.

Daripada langsung membeli kue jadi, mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktunya membuat kue dengan modal contekan dari sumber terpercaya, yaitu internet.

Setelah membeli semua bahan yang diperlukan, mereka berdua kembali ke rumah. Tapi di perjalanan, Ocha meminta arah tujuan yang berbeda.

"Ke bengkel Bang Ringgo dulu dong, Ga."

Tanpa banyak pertanyaan, cowok itu melajukan kemudinya ke tempat yang Ocha pinta. Butuh beberapa menit untuk sampai ke tempat tujuan.

Ocha segera turun dari motor gede milik Rangga.

"Lo juga turun, Ga."

"Mau ngapain sih?" tanya Rangga, akhirnya melepas helm dan menuruti perintah cewek itu.

"Modifikasi motor lo," jawab Ocha sambil tersenyum miring.

Rangga mengangkat sebelah alisnya, menunggu penjelasan selanjutnya dari Ocha yang sekarang tengah berdiri dan masih menggunakan helm.

"Jadi warna ungu," lanjut Ocha.

"Jangan, Cha. Hitam aja udah cakep," sanggah Rangga.

"Tapi gue maunya warna ungu."

"Yaudah, motor lo aja yang diwarnain ungu," kata Rangga mengajukan penolakan.

"Motor gue 'kan di rumah Mimom, udah banyak tempelan stiker warna ungu."

Rangga menghela napas, lalu membantu Ocha melepas helmnya. "Gak ada permintaan yang lain? Ini motor kesayangan gue, jadi gue gak mau ganti warna."

"Lebih sayangan sama motor atau gue?" tanya Ocha menjebak.

Rangga mengacak rambutnya frustrasi. "Sayang lo."

"Pilih motor atau gue?" tanya Ocha lagi.

"Pilih lo."

"Pilih gue marah atau pilih motor lo ganti warna?" tambah Ocha.

"Iya, iya. Pilih ganti warna motor," kata Rangga membuat senyum Ocha mengembang.

"Jadi warna merah," sambungnya kemudian membuat senyum Ocha luntur seketika.

"Yaudah iya, warna ungu." Rangga langsung mengacak rambut Ocha gemas. "Untung gue sayang."

"Sayang sama?"

"Calon anak gue nanti," jawab Rangga sekenanya.

"Sama gue enggak?"

"Udah pasti enggak," jawab Rangga cepat membuat Ocha mendelik galak. "Enggak salah lagi," sambungnya kemudian.

Ocha tersenyum, tidak bisa mengusir jauh salah tingkahnya.

♥♥♥

Rangga menatap kue buatannya bersama Ocha, kue yang sudah dilapisi butter cream warna ungu.

Tangannya beralih menggunting ujung plastik segitiga dan memasang spuit untuk hasil hiasan lebih cantik dan menarik. Setelah itu, memasukkan butter cream warna ungu ke dalam plastik segitiga.

"Kenapa krimnya harus warna ungu?" tanya Rangga di sela-sela kegiatannya.

"Karena gue suka warna ungu," jawab Ocha.

Married with Enemy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang