CHAPTER 37

35.8K 2.5K 94
                                    

Pertandingan futsal akhirnya selesai tanpa mereka sadari, dan SMA Garuda keluar sebagai pemenang. Arga, bersama teman-temannya, langsung mendekati Nara dan yang lain, kecuali Rio yang tiba-tiba ditarik Dania entah ke mana.

Saat Arga mendekat, ia merasa mengenali pria yang sedang mengobrol dengan Nara dan Adel.

"Bro!" sapa Arga, matanya melebar setelah sadar siapa orang itu.

Arsen menoleh dan membalas sapaan singkat itu. "Oy," sahutnya dengan nada datar.

Yang lain hanya memutar mata, merasa malas. Dua orang pendiam yang sapaan mereka hanya sesingkat itu.

"Kalian saling kenal?" tanya Nara penasaran.

"Sohib Vandalas," jawab Farrel.

Nara mengernyit. "Berarti lo anggota geng dong?"

Farrel tertawa kecil. "Dan dia Ketuanya." jelas Aiden sambil tertawa.

Nara melongo. "Seriously? Ketua geng apa?"

"Araster," jawab Aiden santai.

Nara menatap Arsen dengan mata terbelalak. "WHAT! Jadi ini ketua Araster yang dikenal sebelas dua belas sama Arga?" Nara terkejut.

Arga mengerutkan keningnya, bingung. "Maksud kamu apa?" tanyanya.

"Sama-sama dingin kayak kulkas," jawab Nara dengan malas, diikuti tawa Adel dan yang lainnya.

Arga dan Arsen hanya mendengus. "Lucu," gumam Arga, meski jelas dia tak terhibur.

"Ih, langgeng banget sih lo berdua!" celetuk Bima, matanya tertuju pada Felix dan Adel yang tak jauh dari sana.

"Iya dong! Kita mah solid, ya nggak, babe?" Felix mengedipkan mata pada Adel, yang langsung tersipu malu.

"Euh, iya," jawab Adel pelan, membuat teman-teman mereka dari geng Araster bersorak menggoda.

~

Saat ini, Nara sedang berada di ruang dance. Dia sedang mengatur anggota ekskul untuk lomba yang akan diadakan bulan depan di SMA Bima Sakti. Selain menjadi ketua ekskul musik dan band, Nara juga menjabat sebagai ketua ekskul dance.

Kenapa bisa? Karena teman-temannya menyerahkan semua kepada Nara.

"Jadi, karena bulan depan udah lomba, gue bakal adain seleksi buat yang ikut lomba," ucap Nara tegas.

"Kapan seleksinya, Kak?" tanya salah satu anggota.

"Besok, pas jam pelajaran kedua. Gue bakal minta izin sama Miss Anne buat kita pakai waktu itu. Gimana, bisa kan?" jawabnya.

"Bisa, Kak!" jawab mereka serempak.

Nara tersenyum. "Oke, makasih semuanya. Udah, kalian bisa bubar sekarang."

Ketika mereka mulai berkemas, Dara, wakil ketua ekskul dance, mendekati Nara. "Nar, lo udah mikirin kandidat buat gantiin lo nanti?" tanyanya.

Nara mengangguk. "Udah. Gue rasa yang paling cocok Kelly."

Dara tampak berpikir. "Kelly? Yang jadi center di Classygirl kan?"

"Yup, visualnya oke, proporsi tubuhnya juga pas, dan yang paling penting kemampuan dancenya bagus. Gue yakin dia bisa nerusin gue," jelas Nara.

Dara mengangguk setuju. "Oke, kalo lo yakin. Gue pamit ya." Nara melambaikan tangan saat Dara pergi.

Baru saja Nara melangkah keluar dari ruang dance, Farrel dan Jeremi sudah menunggunya. Tanpa peringatan, Farrel menarik tangannya, menyeret Nara menuju depan gedung sekolah.

ARGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang