Ryan memasuki kelasnya, mencari kedua temannya. Ia menemukan Alan dan Angel yang sedang menatap ponsel, tampaknya sedang menonton anime.
"Lan, Ngel, ke kantin nggak?"
"Aku nggak, deh. Kalian aja. Aku mau diet," jawab Alan, sambil menoyor pelan kepala Angel, membuat bibir Angel maju satu senti.
"Lo diet, gue laporin Tante Lina," ancam Alan, yang membuat Angel takut. Ia langsung menggeleng dengan cepat.
"Iya-iya, aku nggak diet. Tapi aku lagi nggak lapar, kalian aja ya..."
"Yakin?" tanya Ryan. Angel mengangguk. "Padahal Kak Nara yang ngajak," lanjut Ryan.
Mendengar nama Nara, Angel langsung berdiri. "Kok kamu bisa bareng Kak Nara?" tanyanya dengan antusias.
"Nanti gue ceritain."
"Bentar, ada Kak Jeje nggak?" tanya Alan. Alan ini adalah salah satu penggemar Jeje.
Ryan mengangguk. "Ayok, mereka udah nunggu."
Ryan dan kedua temannya keluar dari kelas, dan ternyata Nara serta kedua temannya sudah menunggu di depan kelas Ryan, membuat Ryan merasa sedikit tidak nyaman.
"Kak," ucap Ryan. Nara, Adel, dan Jeje menoleh. "Maaf lama."
"Santai," jawab Nara sambil tersenyum ke arah Angel dan Alan.
Mata Nara meneliti kedua teman Ryan. Gadis yang tinggi badannya yang mungkin hanya sebatas bahu Nara memiliki mata yang indah, membuat Nara berdecak kagum.
Di sebelahnya, seorang laki-laki dengan postur tubuh yang cukup tinggi dan hidung mancung tampak semakin tampan.
"Gila, anak SMA zaman sekarang ya, mukanya kayak idol-idol aja," pikir Nara.
"Lo cantik banget, anjir. Idol K-pop ya lo?" kata Adel sambil memegang pundak Angel. Ia terpesona melihat kecantikan Angel yang tiada duanya.
"Gue juga mikir gitu, anjir. Ini tiga orang cakep banget, buset!" tambah Nara. Angel hanya menunduk malu, baru kali ini ia dipuji oleh gadis-gadis yang tidak kalah cantik.
Jeje memutar bola matanya malas melihat tingkah laku kedua temannya. "Lebay lo berdua, cepet dah, laper nih." Jeje langsung meninggalkan mereka.
"Ish, Jeje mah!" keluh Adel.
"Lo Angel kan?" tanya Nara.
"Iya, Kak."
"Kenalin, gue Nara, Kakak-nya Ryan."
"Kakak?" Gumam Alan.
Mereka berjalan menuju kantin, suasana kantin yang ramai dan bising terasa ceria. Setibanya di sana, mereka langsung menuju tempat yang telah diduduki oleh Jeje, yang sudah menunggu dengan sabar di meja yang terletak di sudut ruangan.
"Kalian mau pesan apa? Biar gue pesenin," tanya Nara.
"Eh, aku aja yang pesen, Kak," sahut Ryan.
Nara meletakkan telunjuknya di bibir Ryan dan berkata, "Sstt. Lo diem di sini dan duduk yang manis. Biar Kakak cantik lo ini yang pesenin." Ryan hanya bisa pasrah melihat Nara yang sudah menjauh.
"Nara emang gitu orangnya, jadi lo harus turutin apa maunya, kalau tidak biza tantrum dia," ucap Jeje, lalu beralih menatap Angel dan Alan. "Oh iya, kita belum kenalan. Nama lo siapa?" Jeje menunjuk Angel.
"Aku Angel, Kak," jawab Angel.
"Alan," jawabnya sambil tersenyum.
Jeje mengangguk. "Ganteng juga lo," ucapnya sambil kembali membaca novelnya setelah memuji Alan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA
Roman pour AdolescentsIni kisah tentang tiga cowok menyukai satu cewek yang sama. (2020)