Bel pulang telah berbunyi. Seluruh murid segera keluar dari area sekolah untuk pulang, begitu pula Nara dan ketiga sahabatnya, termasuk Ryan.
"Nar, kami duluan ya," ucap sahabat Nara.
"Iya, hati-hati."
Nara menoleh pada Ryan. "Ayo!"
Setibanya di rumah Ryan, Nara langsung meminta izin pada Tiara untuk membawa Ryan berbelanja, dan Tiara pun segera memberi izin.
"Hmm. Sekarang kita kemana dulu ya?" Nara meletakkan telunjuknya di dagu. "Kita ke salon dulu!" Nara pun menarik tangan Ryan menuju salon.
Ryan hanya pasrah mengikuti kemana pun Nara membawanya.
"Ngapain ke salon, Kak?" tanya Ryan.
"Kita akan ubah penampilan lo supaya cewek terpesona," jawab Nara antusias.
Setibanya mereka di salon, para pegawai membungkuk dan memberi salam pada Nara. Nara sengaja membawa Ryan ke salon milik mendiang ibunya.
"Selamat datang, Nona Kinara," sapa salah seorang pegawai sambil menunduk. "Apa kabar, Nona? Kami sangat senang Anda mengunjungi kami. Apakah ada yang bisa kami bantu?"
"Kalian apa kabar?" Nara tersenyum manis mendengar balasan pegawai tersebut. "Ehm, bisa minta tolong ubah penampilan Adik aku?"
Pegawai itu meneliti penampilan Ryan yang terlihat agak norak, kancing kemeja yang dikancingkan sampai atas, seragam dimasukkan ke dalam celana, celana yang kebesaran, rambut disisir ke depan sehingga sedikit menutup matanya, dan kacamata bulatnya.
"Terserah mau diubah seperti apa, intinya ubah dia se-perfect mungkin. Sampai gebetannya terpesona!" Pegawai salon terkekeh mendengar ucapan Nara, sedangkan Ryan hanya menunduk malu.
Sambil menunggu Ryan, Nara memainkan ponselnya dan membuka room chat miliknya dengan sahabat-sahabatnya. Nara mendengus kesal saat melihat nama room chat mereka diubah oleh Adel.
Nara mencari cinta
Adel telah merubah subjek menjadi
'Nara mencari cinta'Adel
Woyyy gue mau cerita ni
Woyyyy
Hey para babu ku
Dimana kah kalian berada
Balas napa
WOYYYY!!!!!Jeje
Brisik loAdel
Ih Jeje mah jahat
Padahal gue mau ceritaJeje
Cerita apa Dedel?Adel
Bentar personil belum lengkap
Nara kemanakah kamu?
Cerita ini berhubungan sama loNara
Apaan Del?
Lo dapet degem lagi?
Kenalin ke gue dongssAdel
Ihh Nara bukan degem
Ini tentang masdep loJeje
Tudep Adel!Adel
Iye iye
Selo Je seloNara
Cepetan Del!!!
Gue kepo nih!!Adel
Jadi gini Nar
Tadi cowok gue bilang kalau dia lihat arga senyam senyum pas nyebut nama lo jir!Nara
Hah?
Ngarang cowok loAdel
Gak Nar, asli.
Kalo gak percaya tanya aja sama FelixNara tidak lagi membalas chat dari Adel di grup mereka. Gadis cantik itu termenung memikirkan pesan dari Adel.
"Jangan-jangan dia suka gue lagi," gumam Nara, lalu dia menggeleng. "Yakali! Gak mungkin lah, Nar!"
Tiba-tiba, suara Ryan membuyarkan lamunannya. "Kak? Kak Nara?"
Nara tersadar dan menatap Ryan. "Lo siapa, hah?" tanyanya dengan bingung.
Ryan mengerinyitkan dahi. "Ini gue, Kak. Ryan," jawabnya.
"Seriously?" Tanya Nara memastikan, dan Ryan mengangguk.
"OMAIGAT! OEMJI! EMEIJING!" Teriaknya dengan sangat terkejut. "Sumpah ini lo? Anjirrr, lo ganteng banget, sumpah!"
Ryan tersenyum malu-malu. "Makasih, Kak..."
"Gue yakin Angel bakal terpesona banget sama lo. Dan gue yakin, lo bakal jadi incaran cewek-cewek seangkatan lo. Eh, enggak! Bukan hanya seangkatan, tapi seantero sekolah!" ucap Nara dengan semangat. Mereka yang melihat semangat Nara hanya terkekeh.
"Oke, sekarang kita beli tas dan sepatu untuk lo, terus kita cari baju yang bisa lo pakai di acara pertunangan nanti. Sekalian beli keperluan lo yang lain juga," ucap Nara sambil pergi membayar tagihannya.
Ryan menggeleng. "Eh, Kak, gak usah, aku gak punya duit."
"It's on me, bro! Tenang aja, lo sekarang adek gue, udah jadi tanggungan gue."
Ryan tetap bersikeras. "Gak usah, Kak. Aku gak mau ngerepotin Kakak."
"Aish! Gue kan udah bilang, lo nggak ngerepotin sama sekali. Malah gue senang kok kalo di repotin. Kan gue kakak lo."
"Ga-"
"Gue aduin Ayah kalau lo nolak."
Ancaman itu berhasil membuat Ryan menurut. Nara tersenyum senang, sepertinya dia akan menggunakan ancaman ini jika Ryan menolak lagi.
"Oke..." Ryan pasrah.
Nara tersenyum dan menepuk kepala Ryan pelan. "Good boy! Ayo!" Nara menarik tangan Ryan.
Setelah selesai membeli semua yang dibutuhkan, mereka menuju sebuah restoran untuk makan. Setelah makan, Nara segera mengantar Ryan pulang ke rumah.
~
Pagi ini, Nara tampil rapi dengan seragamnya. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai dan dihiasi dengan bandana berwarna ungu.
Setelah memeriksa penampilannya di cermin dan merasa puas, Nara keluar dari kamarnya.
"Pagi, Ayah," sapanya dengan senyuman yang lebar.
"Pagi, sayang," balas Adam.
Nara duduk di meja makan dan mulai menikmati sarapan yang disediakan oleh Bi Inah. Setelah selesai makan, Bi Inah mendekatinya.
"Non Nara," panggil Bi Inah.
"Ada apa, Bi?" tanya Nara.
"Ada cowok di depan yang mengaku-ngaku teman Non. Dia ganteng, mirip Justin Bieber," jelas Bi Inah.
Nara berpikir sejenak, mencoba mencari tau siapa cowok itu. Ryan? Tapi kalau itu Ryan, kenapa Bi Inah tidak mengenalinya?
"Oh, iya, Bi. Terima kasih." Nara melangkah keluar dan melihat seorang cowok yang membelakanginya.
"Hey?" Nara menyapanya. Cowok itu pun berbalik, membuat Nara terkejut.
"Arga?" seru Nara. "Ngapain di sini?"
"Jemput," jawab Arga singkat.
"Jemput gue maksudnya?" tanya Nara sambil menunjuk dirinya sendiri. Arga mengangguk.
"Oh, bentar ya, gue ambil tas dulu." Nara masuk ke dalam rumah untuk mengambil tasnya dan pamit kepada Adam.
Setelah itu, Nara keluar lagi dan berkata, "Yuk, berangkat." Arga pun menaiki motornya, diikuti Nara yang naik setelah dibantu oleh Arga. Mereka lalu menuju ke sekolah.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA
Ficțiune adolescențiIni kisah tentang tiga cowok menyukai satu cewek yang sama. (2020)