Saat ini, Nara sedang berada di salah satu warung makan. Ia duduk sambil menikmati gado-gado yang dipesannya. Tempat ini adalah favorit Arga dan dirinya. Senyum miris menghiasi wajahnya saat mengingat kejadian di sekolah tadi.
"NARA!"
Teriakan seseorang membuat Nara hampir tersedak.
"Uhuk...uhuk!" Dengan cepat, orang itu menyerahkan segelas air padanya.Nara menatapnya dengan kesal. Namun, tatapannya segera berubah menjadi terkejut. "Melvin, ya?" tanyanya.
Melvin mengangguk. Tak lama kemudian, teman-teman Melvin menghampiri mereka.
"Loh, Nara?" Jordan terkejut, diikuti oleh Riko dan Denta yang langsung menengok ke arahnya.
"NARA!" teriak Riko dan Denta, membuat mereka semua menutup telinga.
"Brisik, deh!" kesal Alex.
"Sendiri aja, Nar?" tanya Laskar yang ternyata sudah duduk di samping Nara.
"Iya."
"Mau ditemenin nggak?" tanya Laskar.
"Boleh."
Teman-teman Laskar langsung ikut duduk dan memesan makanan.
"Tumben nggak bareng Arga?" tanya Denta.
"Hah? Kita udah putus," jawab Nara dengan senyum kecut. Kawan-kawannya terkejut, tapi di dalam hati, terutama Laskar, mereka bersorak senang. Akhirnya, penantian yang mereka tunggu-tunggu terjadi juga.
"Serius?" tanya Laskar sok kaget, meskipun dalam hati, ia senang setengah mati.
Nara hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Jadi, ceritanya lo lagi galau, nih?" tanya Alex.
"Astaga! Siapa juga yang galau? Hahaha!" tawa Nara.
"Yah, siapa tahu lo lagi galau. Kita mau hibur, iya kan, bro?" Mereka semua mengangguk dengan senang.
"Haha, Serius?"
"Cie, yang mau diseriusin. Tenang, abang bakal seriusin kamu, kok, neng," canda Melvin, yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Laskar.
"Sa ae lo, Vin," tawa Nara.
"Gimana? Mau nggak?" tanya Melvin.
Riko menoyor kepala Melvin. "Lo nggak lihat, noh, mata Pak Bos udah kayak mau keluar?" Melvin menatap Laskar, dan benar saja, Laskar sedang melotot tajam ke arahnya.
"Ih, salah paham, Bos! Maksudnya, gue nanya Nara mau nggak kita hibur biar galaunya hilang," jelas Melvin. "Mau nggak, Nar?" tanyanya lagi.
"Ehm, gimana ya? Ya udah, deh! Emang mau ke mana?" tanya Nara.
"Ke markas kita, mau nggak?" semangat Denta.
"Gak ah," tolak Nara.
"Kenapa?" tanya Laskar.
"Gue takut di apa-apain sama kalian." Ucap Nara bercanda. Sontak mereka semua tertawa mendengar jawaban Nara.
"Tenang, mereka semua baik kok! Apalagi liat cecan kayak lo," kekeh Alex.
Nara tertawa, "Yaudah, deh. Ayo!" Akhirnya, Nara menerima ajakan mereka.
~
Sementara itu, di tempat lain, Rio, Felix, Gerry, dan Jeremi sedang pusing menghadapi keadaan Arga. Farrel? Dia tidak ikut bergabung karena masih kecewa pada Arga.
Mereka berada di sebuah club, menemani Arga yang sedang mabuk. Mereka terkejut ketika bartender menghubungi Felix karena Arga sudah meminum tujuh gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA
Teen FictionIni kisah tentang tiga cowok menyukai satu cewek yang sama. (2020)