"Selamat pagi, anak-anak!" sapa Leon, Kepala Sekolah Garuda.
"Pagi, Pak!" jawab siswa-siswa dengan serentak.
"Besok sekolah kita akan mengadakan lomba futsal. Kita akan melawan SMA Trisakti dan SMA Pelita!" Leon mengumumkan dengan semangat.
"Eh, berarti kita akan bertanding melawan Regan dan Laskar, kan?!" tanya Jeremi pada Felix, Ketua Futsal.
Mendengar nama Regan, rahang Arga mengeras. Dia membayangkan betapa Regan bisa menggoda kekasihnya.
"Are you okay, Ga?" Felix melirik Arga.
Arga menatap Felix dengan serius. "Ya,"
Mereka kembali memfokuskan perhatian pada Leon, yang melanjutkan.
"Dimohon kepada anggota OSIS untuk mengatur lomba dan keamanan untuk besok!" perintah Leon kepada seluruh anggota OSIS.
"Baiklah! Sekian dari saya, terima kasih!" ucap Leon.
"Terima kasih, Pak!" teriak seluruh murid kompak, lalu beranjak meninggalkan lapangan.
"Haduh! Capek lagi gue," keluh Nara. Sementara itu, Adel, Jeje, dan Dania hanya tertawa kecil.
"Suruh siapa mau jadi Ketua OSIS!" ejek Jeje.
Nara mendengus. "Kalau bukan karena kemauan om gue, gue gak bakalan mencalonkan diri jadi Ketos."
"Lagipula, kenapa nggak lo tolak aja sih?" tanya Adel.
"Lo tahu kan Nara kayak gimana! Dia gak bakal tahan lihat muka orang yang merayu kayak gitu!" Jeje tertawa terbahak-bahak.
Mereka bertiga terkekeh melihat wajah masam Nara.
"Kantin yuk!" ajak Dania.
Mereka mengangguk dan berjalan menuju kantin. Saat tiba di kantin, suara dari pengeras suara memanggil seluruh anggota OSIS untuk rapat.
"Perhatian semua! Bagi seluruh anggota OSIS, harap berkumpul di ruangan! Kita perlu membahas acara lomba besok! Terima kasih!" ucap Nessie di pengeras suara.
"Damn it! Nessie selalu gini, padahal gue lagi laper banget." Nara menggerutu kemudian segera bergegas ke ruangan OSIS.
"Gue heran sama Nara. Anak itu Ketos, tapi kenapa yang rajin malah Wakilnya?" tanya Jeje, disambut gelak tawa dari Adel dan Dania.
~
"Sorry, I'm late!" ucap Nara saat duduk di samping Nessie.
Nessie merotasi matanya, terheran-heran melihat Nara yang selalu telat di setiap rapat, padahal dia adalah Ketua OSIS.
"So, what are we doing here?" tanya Nara polos. Teman-temannya melongo mendengar pertanyaan itu.
"Eh, kutu air! Seriously, how do you not know? We're here to discuss tomorrow's event!" Nessie menjawab, gemas.
"Ah, iya juga ya." Nara kebingungan.
"Teman-teman! Gue salut sama kalian, why? Karena kalian bisa bertahan sampai detik ini menghadapi ketua seperti Nara. Let's give ourselves a round of applause!" seru Nessie, dan mereka pun bertepuk tangan.
Prokk prokk
"Heh, udah ayo mulai. Gue udah laper banget nih." Nara berkata.
Kini mereka paham alasan kebodohan Nara yang tiba-tiba. Ternyata, semua itu karena pengaruh lapar.
Setelah 30 menit membahas untuk besok, akhirnya mereka selesai juga.
"Oke guys! Rapat kita sudah selesai! Kalian boleh keluar!" Nara menatap Nessie. "Ayo ke kantin, Nes." ajaknya.
"Okay," Nessie setuju. "Eh, tunggu! Ajak Kila juga," Nessie memanggil.
"Apa?" jawab Kila datar.
"Duh, es batu! Belum cair-cair juga lo, ya?" Nara heran, mengingat Kila terkenal sebagai cewek yang irit bicara. Kila mengacungkan jari tenganya kearah Nara. Nara mengelus dada, sabar.
"Ke kantin yuk!" ajak Nessie, dan Kila mengangguk.
~
"Lama." protes Arga saat Nara tiba di kantin.
"Ya maaf. Nes, La, sini duduk." Nara menepuk bangku kosong di sampingnya. Kila pun langsung duduk di samping Nara.
"Eh, mantan! Duduk sini aja!" ucap Jeremi pada Nessie.
Jeremi dan Nessie pernah pacaran, tetapi mereka putus karena salah paham. Nessie melihat Jeremi berjalan bersama Melinda, sahabat Fiona, yang sebenarnya hanya kebetulan.
Nessie memutar bola matanya malas. "Crazy!" gumamnya, tetapi tetap duduk di samping Jeremi.
Jeremi tersenyum lebar dan mengacak rambut Nessie. "You look even prettier," pujian Jeremi membuat jantung Nessie berdebar. Begitu pun dengan Jeremi, saat Nessie duduk di sampingnya, jantungnya berdegup kencang.
"Nes, jangan balikan sama dia. He's getting uglier!" ejek Jeje.
"Lu anak nakal!" umpat Jeremi.
"Hm, I'm not interested anyway." jawaban Nessie membuat hati Jeremi sakit. Dia masih menyayangi Nessie. Dari semua mantannya, hanya Nessie yang benar-benar dia cintai, satu-satunya yang membuat jantungnya berdegup kencang.
"Ku menangissssss... membayangkan! Betapa kejamnya dirimu atas diriku!" Gerry menyanyi dengan nada sindiran.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARA
Novela JuvenilIni kisah tentang tiga cowok menyukai satu cewek yang sama. (2020)