👩‍🏫CIRI KARAKTER MEMBOSANKAN

346 32 1
                                    

© MI CASA

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Ingin tau apa-apa saja yang membuat karakter utama tampak basi? Yuk liat bareng-bareng.

Apa yang membuat karakter tokoh utama dalam sebuah novel terasa membosankan?

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Tokoh yang terlalu sempurna.

Sebagai contoh, karakter tokoh utama seorang gadis yang digambarkan sangat cantik oleh pengarangnya. Dikagumi dan dikejar-kejar banyak cowok, lahir di keluarga kaya, orangtua dan semua anggota keluarga dan teman-temannya menyayangi dia, punya bentuk tubuh seindah gitar Spanyol, pandai, baik hati, idola banyak orang, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Oh, ayolah, meskipun karakter seperti ini sangat diidamkan oleh semua orang, tapi menggambarkan karakter dalam sebuah novel tetap harus menggunakan logika dan kenyataan.

Tak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk karakter tokoh cerita kita.

Karakter yang terlalu sempurna justru membuat jalan ceritanya menjadi monoton.

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Tokoh yang amat sangat tidak sempurna.

Kebalikan nomor satu, sang pengarang mendeskripsikan begitu banyak sisi negatif si tokoh. Seorang gadis jelek, anak pembantu, wajah jerawatan, telmi, dungu, buta, budek, bodoh, dll.

Duh, seakan dia nggak ada satu pun yang baik atau positif.

Kamu harus selalu ingat bahwa di dunia ini tak ada orang yang benar-benar 100% baik atau 100% jahat.

Pasti ada plus minus masing-masing.

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Tokoh yang tidak memiliki konflik.

Percaya atau tidak, semua orang di muka bumi ini selama masih hidup pasti memiliki masalah atau konflik. Entah itu dengan orang lain atau dirinya sendiri.

Hanya orang yang sudah meninggal saja yang tidak punya masalah di dunia ini (tapi mungkin meninggalkan masalah hutang kepada keluarga yang ditinggalkannya, hehehe).

Jika kamu sebagai pengarangnya tidak memberinya masalah untuk diselesaikan, lalu apa yang membuat cerita itu menarik?

Atau komentar versi pembaca adalah, so what gitu loh.

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter.

Masih berhubungan dengan poin nomor tiga, kamu boleh percaya atau tidak, setiap dari kita yang memiliki masalah dan mampu menyelesaikannya dengan baik, pasti akan ada hikmah di baliknya dan membuat kita semakin dewasa dan kritis.

Hal itu membuat sifat dan karakter kita berubah, meski tidak secara langsung.

Prinsip ini juga harus diterapkan saat menulis cerita.

Para tokoh-tokoh dalam cerita yang terlibat dalam masalah yang harus mereka hadapi dan selesaikan pasti mengalami perkembangan sifat atau karakter.

Sebagai contoh:

Ani yang dulunya seorang pemalas dan bak seorang tuan putri di rumahnya sejak melanjutkan kuliah di luar negeri terpaksa harus menjadi perempuan yang mandiri. Ani tahu ia di luar negeri sendirian dan tak ada yang melayaninya, maka ia belajar mengepel, menyapu lantai, dll.

Coba kamu bayangkan jika Ani bertahan dengan sifat pemalasnya itu.

Kumpulan Materi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang