👩‍🏫3 LANGKAH MEMBUNGKUS CERITA DENGAN ENDING TERBUKA

206 12 0
                                    

©MI CASA

3 LANGKAH MEMBUNGKUS CERITA DENGAN ENDING TERBUKA

1. Alur Cerita
2. Konflik
3. Ending Cerita

🍄🍄🍄

1. ALUR CERITA

Alur sebuah cerita membentuk badan cerita. Dimana di dalam alur tersebut, terdapat runtutan kejadian yang menceritakan tokoh-tokohnya.

Ada dua macam alur yang bisa digunakan dalam bercerita. Yaitu alur maju dan alur mundur.

Alur maju berarti cerita dikisahkan dari konflik di awal cerita, naik menjadi konflik utama hingga puncak, dan ditutup dengan ending cerita. Alur awal tengah akhir ini biasanya disebut juga mainstream.

🤰🏻ALUR MAJU / MAINSTREAM

ALUR MAINSTREAM maksudnya adalah alur yang memiliki awal-tengah dan akhir yang jelas.

Penulis pemula disarankan menggunakan alur jenis ini karena dianggap lebih mudah. Konflik dibangun di awal bab, mencapai puncak di pertengahan sampai tiga perempat cerita. Dan diakhiri di akhir bab.

🤰🏻 ALUR MUNDUR / FLASHBACK

ALUR mundur atau FLASHBACK di sini yaitu alur yang menggunakan plot loncat-loncat. Dari satu bab ke bab berikutnya, penulis tidak menceritakan kisah secara runtut (awal tengah akhir).

Melainkan langsung menghadirkan puncak konflik di awal bab. Biasanya dari puncak konflik inilah muncul banyak pertanyaan lainnya. Penulis biasanya menjawab pertanyaan tersebut lewat flashback kejadian yang dialami tokoh.

Penulis pemula tidak disarankan memakai alur jenis ini. Karena pasti sangat membingungkan. Terutama bagian ketika penulis menceritakan kisah di waktu sekarang, lalu tiba-tiba penulis dituntut untuk mengenang kejadian yang pernah dialami tokoh di waktu terdahulu.

Jika penulis tidak pandai mengolah kata dengan baik, pembaca pasti akan kebingungan memilah mana yang waktu sekarang, dan mana waktu yang telah lalu.

Karena itulah plot jenis ini biasanya digunakan oleh penulis yang sudah kaya ilmu menulisnya. Sehingga mau memakai plot loncat-loncat atau arus normal, tetap bisa membius pembaca yang membaca karyanya.

Intinya, alur mundur ini membutuhkan kepiawaian dalam bercerita.

2. KONFLIK

Konflik merupakan masalah yang dihadirkan dalam cerita, sehingga cerita menjadi hidup dan terus bergerak.

Pergerakan konflik ini menentukan bagus tidaknya sebuah cerita. Apalagi jika dikemas dengan pilihan diksi yang tepat.

Karena itulah penulis dituntut untuk bisa mengolak konflik dengan baik, agar cerita yang dihadirkan tidak membosankan.

🍹KONFLIK UTAMA

Konflik utama adalah masalah utama yang menjadi poin terbesar sebuah cerita.

🍹 KONFLIK PENDAMPING

Konflik pendamping adalah konflik yang terjadi di luar tokoh utama.

Porsi konflik pendamping dalam cerita tidak sebanyak konflik utama. Namun tetap saja perannya sangat mempengaruhi jalan cerita. Karena biasanya munculnya konflik utama dipicu dari konflik yang terjadi antara tokoh pendampingnya.

3. ENDING CERITA

Setelah kita bermain-main dengan cerita, sudah tiba saatnya kita menutup kisahnya dengan cara yang apik. Namun seringkali penulis pemula kesulitan membungkus cerita dengan cara yang menarik. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat kebanyakan penulis cerita masih belum bisa "move on" dari konflik yang dibuatnya sendiri.

Bahkan tidak sedikit penulis pemula yang terjebak dalam "keasyikan" dalam puncak konflik. Sampai lupa menutup cerita.

😆 ENDING TERTUTUP

ENDING tertutup artinya cerita antara tokoh utamanya sudah selesai. Tidak ada lagi kelanjutan kisah diantara keduanya.

Ending cerita seperti ini bisa berupa happy ending atau sad ending. Tergantung penulisnya. Yang jelas cerita tamat. The end.

Ending cerita seperti ini disebut sebagai ending tertutup. Semua masalah yang terjadi diantara tokoh-tokohnya terjawab semua.

😆ENDING TERBUKA

Mengusung rasa penasaran pembaca. Jika pada ending tertutup, tidak ada masalah yang belum terselesaikan. Maka pada ending terbuka ini, justru masalah baru dibuat lagi setelah masalah inti selesai. Pembaca dibuat menggantung, dengan rasa penasaran yang belum terjawab.

Namun biasanya masalah baru ini masih berkaitan dengan masalah awal yang sudah selesai tadi.

Pembaca boleh menduga dengan banyak persepsi.

Jika kamu memilih ending terbuka untuk menutup cerita kamu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Diantaranya :

😉 PASTIKAN KONFLIK UTAMA SELESAI

Kunci utama untuk membuat ending yang terbuka adalah konflik utamanya. Pastikan konflik utama cerita selesai. Jadi pembaca mengira cerita sudah tamat. Ini penting untuk membangun kepercayaan pembaca.

Untuk membuat ending terbuka, sisakan satu space di akhir bab tentang apa yang terjadi dengan tokoh utamanya. Tapi pastikan sudah tidak ada masalah antara kedua tokoh utamanya.

😉BANGUN KONFLIK BARU DENGAN INFORMASI YANG MENGEJUTKAN

Konflik utama memang sudah selesai. Namun untuk membuat ending terbuka, perlu ada konflik tambahan yang berisi informasi penting. Informasi ini bersifat mengejutkan dan tidak diduga oleh pembaca.

Pilihlah informasi seputar tokoh tokoh sentralnya. Sehingga pembaca penasaran dengan kelanjutan kisahnya.

😉 SIMPAN INFORMASI BARU UNTUK DITUANGKAN DI AKHIR CERITA

Formula yang tepat dalam membuat cerita adalah menentukan awal, tengah dan akhirnya terlebih dulu, baru mengisi bagian celahnya dengan cerita utuh. Cara ini akan membuat cerita akan tetap fokus.

Sementara itu untuk pilihan ending terbuka, siapkan informasi baru dengan konflik tinggi yang ditulis di akhir cerita. Informasi baru ini tentu saja saja berisi kejutan tak terduga. Sehingga pembaca akan mendapatkan shock terapy di akhir cerita.

Siasat ini sering digunakan untuk membangun cerita lebih hidup. Juga untuk cerita yang dibuat sekuel atau bersambung. Sehingga pembaca akan penasaran dengan cerita selanjutnya.

Kumpulan Materi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang