👩‍🏫KETENTUAN MENULIS CERITA

220 12 0
                                    

©MI CASA

.. .. .. ..

Menulis, hm. Pasti gak asing buat kalian, 'kan?

Tentu! Sembilanpuluhsembilanpersen anak mi casa suka menulis. Baik itu fiksi, non fiksi atau curhat ria.

Namun, menulis itu ada ketentuannya juga, lho. Kaya mau makan, harus berdo'a. Nah kalau menulis, harus tau ketentuan serta kaidah menulis.

Mari kita ndelok

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

MENULISKAN ADEGAN

Bagian ini hanya kamu gunakan untuk menulis, menulis, dan menulis!

Tulis apa pun yang kamu inginkan untuk ditulis.

Jika kamu telah mempunyai gambaran alur ceritanya, itu lebih baik, tapi kalau belum juga tidak menjadi masalah. Tetaplah menuliskan adegan-adegan secara terpisah, meski mungkin tidak ada kesinambungan antara satu dengan yang lainnya.

Percayalah pada imajinasi kamu dalam menciptakan sebuah alur yang menarik dan setelah itu, kamu akan mempunyai bahan mentah yang cukup banyak untuk dikembangkan.

Beberapa adegan mungkin bisa dipasang di dalam cerita walau beberapa mungkin tidak.

Namun, menulis dengan kemauan akan membuat ide-ide baru muncul dan dengan begitu, jalan cerita yang kamu buat akan perlahan terbentuk dan berkembang sampai kamu bisa menentukan garis besar jalan ceritanya.

Apabila inspirasi kamu macet, duduklah dan biarkan pikiran kamu melayang.

Lalu saat situasi mendukung, berkhayalah!

Bayangkan tentang orang-orang, tempat-tempat, dialog-dialog, aksi-reaksi, dan sebagainya.

Jangan terburu-buru memberi penilaian pada tulisan atau ide-ide kamu pada tahap ini.

Beberapa adegan, ide, kata, dan kalimat mungkin akan tampak kacau, namun kamu masih bisa memperbaikinya nanti.

Yang terpenting pada tahap ini adalah menciptakan materi-materi mentah sebanyak-banyaknya.

Jumlah yang banyak akan membuat kamu bersemangat dan pikiran kamu tidak akan disibukkan dengan mengedit tulisan, membaca ulang, dan mengkritisi diri sendiri.

Setelah selesai dengan draft pertama, aturlah sedemikian rupa supaya bahan-bahan itu tidak berantakan.

Pada saat melakukan hal ini, barangkali kamu akan bingung dengan urutan dan catatan-catatan yang telah dibuat, terutama jika kamu menuliskan tulisan panjang seperti novel.

Mula-mula berilah nama untuk setiap adegan dan simpan di bagian Struktur Cerita.

Urutan nomor adegan, bab, dan klimaks bisa dinamai nanti pada tahap pembangunan cerita.

Terkadang saat inspirasi tidak kunjung datang, gunakan saja cara lama: "brainstorming" (membuat coretan kasar)

Tulis sebuah kata, lalu kata lain dan yang lain lagi.

Jangan batasi diri kamu!

Tuliskan kata apa saja yang muncul di benak kamu, dapat dimulai dengan kata yang berhubungan dengan setting/lokasi, atau karakterisasi dan ide-ide lain yang akan muncul sehingga akhirnya membuat gambaran tentang sebuah adegan.

Sekali lagi, jangan batasi diri kamu! Beberapa adegan pada awalnya mungkin terlihat tidak cocok antara satu dengan yang lainnya, dan yang lain bahkan sepertinya bertentangan dengan akhir cerita, semua itu akan memberi ide-ide yang lebih segar untuk isi, alur, setting, dan karakter cerita.

Kumpulan Materi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang