©MI CASA
⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
Hal yang membuat penulis sedih.
🤏🏻Tidak diizinkan menulis oleh orang dekatnya (orangtua atau pasangan), bahkan mungkin diancam; sehingga harus menulis dengan sembunyi-sembunyi, sambil berharap suatu hari mereka akan luluh dan mengizinkan.
🤏🏻Tulisannya kena plagiasi.
- Lalu ternyata pas diperkarakan, eh sial, plagiatornya menang.
- Atau karya plagiatornya yang malah lebih laku.
- Atau karya plagiatornya justru menang penghargaan, sementara karya aslinya malah tidak dikenal.
🤏🏻Bukunya dibajak secara masif dan sistematis.
Skenario yang mungkin terjadi: Penulis aslinya melabrak si pembajak. Si pembajak malah lebih galak dan membela diri di balik topeng "memperjuangkan pengetahuan buat rakyat kecil."
🤏🏻Kena black campaign atau difitnah penulis lain.
- Lalu berkelahilah, seperti opera sabun yang dibumbui action.
- Lalu lelah. Mental tersiksa. Dihantui rasa takut bahwa kejadian itu akan terulang. Kemudian jadi tak bisa menulis dengan lancar lagi.
🤏🏻Komputer/laptop/mesin ketiknya rusak.
- Ternyata file tulisannya ikutan rusak. Padahal belum dibackup.
- Atau sudah dibackup, tapi lupa password Google Drive-nya.
🤏🏻Menjadi satu-satunya orang yang mengerti dunia perbukuan di lingkungan kehidupan sehari-hari, sehingga untuk berdiskusi tentang kepenulisan dia harus menghubungi orang yang "jauh."
🤏🏻Harus mengorbankan hobi lain saat sudah mau tenggat.
- Misalnya: aku sering melewatkan F1 di bulan November karena ikut Nanowrimo.
- Atau: kalian jadi tidak bisa menonton bioskop demi mengejar target setoran artikel dan supaya invoice cair tepat waktu.
🤏🏻Naskah terus-menerus ditolak penerbit padahal sudah ditulis ulang beberapa kali.
🤏🏻Kehabisan ide.
- Atau sebetulnya tidak kehabisan ide, tetapi idenya muncul saat mandi, lalu tidak sempat dicatat.
- Atau bisa juga begini: idenya sih ada, tetapi begitu cek ternyata sudah pernah dipakai oleh penulis lain. untuk menambah garam di atas luka: kebetulan kita kenal dengan penulis yang memakai ide itu.
🤏🏻Mengalami shocking event dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lagi memungkinkannya menulis.
🤏🏻 Telanjur menggantungkan hidup pada menulis, padahal pendapatan menulisnya masih tidak stabil.
- Atau tadinya dia mengira pendapatan itu akan stabil, tetapi ternyata tidak.
- Padahal: bayar listrik, kuota, beli/cari buku riset, langganan artikel, transportasi, beli kopi, beli balsem-semua butuh uang, bukan cuma jumlah kata.
- Balik lagi: padahal membaca itu penting. Melihat perkembangan dunia juga penting. Melihat perkembangan dunia perbukuan juga penting. Dan itu semua (seringnya) tidak (sepenuhnya) gratis.
- Atau mungkin dia habis termakan jargon "bekerjalah sesuai passion," lalu dia sadar bahwa menulis saat santai vs menulis dalam keadaan dikejar kebutuhan menghasilkan uang itu rasanya sama sekali berbeda-bahkan bertolak belakang.
🤏🏻 Pembayaran honor atau royalti yang macet.
- Honor dari pengguna jasa tulisan atau media tidak segera dicairkan.
- Kena tunggakan atau penundaan pembayaran royalti.
- Tidak punya NPWP, sehingga pajak royaltinya lebih besar daripada seharusnya.
- Bukunya tahu-tahu masuk zona diskon 5.000-15.000, yang artinya seluruh sisa cetakan gelombang itu akan dimusnahkan dan hak terbitnya dikembalikan.
NAMUN YANG PALING PATUT DISESALI ADALAH :
Menghabiskan waktu yang seharusnya bisa dipakai untuk menulis dan menjadi produktif dengan bergosip dan mengolok-olok penulis lain, yang ironisnya, lebih produktif daripada dia.
Memperbaiki kualitas tulisan kamu itu lebih bagus, daripada promosi lebih giat. Ibaratkan 24/7, 24 promosinya, 7 itu kualitas tulisan kamu.
Promosi boleh, tapi jangan berlebihan kalau tulisan kamu masih banyak yang harus dibenahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Materi Kepenulisan
De TodoThis is a lesson from mi casa class. We learn and will never stop. We hope you enjoy this way of learning. Please read for your learning. Semua materi adalah milik si pemilik. Mi Casa hanya menggunakannya sebagai bahan pembelajaran.