Dia tidak pernah meminta untuk di lahirkan, jika untuk di benci. Dia tidak pernah meminta untuk di berikan napas, jika hadirnya adalah sebuah kesalahan. Dia tidak pernah meminta untuk bisa menapaki bumi, jika hadirnya adalah bentuk sebuah kehancuran. Dia tidak pernah meminta untuk bisa melihat dunia, jika seluruh dunia enggan menatapnya. Dia jauh lebih baik tak pernah lahir, jikalau hidup hanya untuk menjadi sebuah pelengkap. Tak apa jika sebagai pelengkap sebuah keluarga, karena memang itu yang dia inginkan. Namun tak pernah terbesit dalam bayangan, bahwa hadirnya adalah sebuah tuntutan. Tuntutan dimana dia diwajibkan memberikan semua yang dia punya demi membahagiakan orang lain. Dia bukan malaikat, yang dengan senang hati menuruti semua kehendak tuhannya. Setiap anak memiliki kebahagiaan tersendiri bukan? Tapi kenapa dia tidak. Itu lah sebabnya kenapa cerita ini bertema Genesis. Sebuah kelahiran atau permulaan.