🍁 (11) 🍁

117 35 18
                                    

"Tatapannya, senyumannya, caranya berbicara, jujur aku sangat menyukainya.Tapi apakah ini benar-benar rasa suka ataukah rasa penasaran saja?"

-Alea-

Hari ini Alea beserta teman-teman olimpiade nya sedang bersiap-siap, mereka akan melaksanakan olimpiade hari ini tepatnya 2 jam lagi. Jujur saat ini ia sedang gugup, ia butuh sesuatu untuk menenangkan pikirannya. Alea mencoba keluar untuk menghirup udara pagi yang segar, namun ia sepertinya melihat seorang laki-laki yang tengah duduk sendirian di taman sekitar penginapan. Lalu ia mencoba menghampiri orang yang tengah duduk tersebut.

"Hei." Alea menyapa.

Orang itu menoleh, "Alea?" ujarnya.

"Loh, ternyata kamu," kata Alea pada Rafka.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Rafka.

Alea mengangkat sebelah alisnya,"Harusnya aku yang nanya, kamu ngapain di sini?"

"Kok malah balik nanya sih."

"Ehee, tau ah pusing," ucapnya sambil cengar-cengir.

"Yaudah yuk kita kumpul sama yang lain bentar lagi kan kita berangkat," ujar Rafka yang diangguki oleh Alea.

Karna tempat penginapan mereka tidak jauh dari tempat olimpiade jadi mereka dan peserta-peserta lainnya sudah sampai di sana. Alea terlihat gugup, Rafka yang melihatnya langsung saja menanyakan pada orangnya. "Kenapa Al?" Tanya Rafka pada Alea.

"Aku takut banget nih, kalo kita gak menang gimana?" ujarnya.

"Al dengerin aku, kalah atau menang dalam perlombaan itu udah biasa, udah kamu tenang aja kita pasti bisa." Rafka meyakinkan Alea.

Perlahan sudut bibir Alea terangkat, ia tersenyum manis pada Rafka. "Iya Rafka,sekarang aku udah gak gugup kok," balas Alea, lalu Rafka mengacak rambut Alea gemas. "Yaudah ayo masuk!"

~

Olimpiade pun telah selesai, semua peserta sudah keluar. Dan yang lebih membanggakan lagi SMA Harapan Bangsa menjadi juara pertama Olimpiade Sains tahun ini. Mereka keluar dengan wajah berseri-seri, terutama Alea. Mereka bergegas untuk segera pulang ke Jakarta.

***

Mereka sedang nongkrong di kantin mbak Lala, sudah tidak asing lagi jika jam pelajaran berlangsung mereka malah asik nongkrong di kantin. Walaupun Pak Bambang berkali-kali menghukum mereka, bukan Rayhan CS namanya kalo kapok sama hukuman Pak Bambang. Hukuman Pak Bambang mereka anggap santapan tiap harinya di sekolah.

"Eh Ray, adek lo katanya jadi peserta olimpiade juga ya?" tanya Arland pada Rayhan yang sedang asik memainkan poselnya.

"Hmm," gumam Rayhan menganggukan kepalanya. Namun matanya tetap ke layar ponsel.

"Adek lo pinter yah, gak kaya abangnya petakilan, galak, suka melototin, suka--" ucapan Arland terpotong karna Rayhan terlebih dulu menatapnya dengan tatapan mematikan.

"E-eh nggak gitu maksudnya Ray, jangan galak-galak dong," ujar Arland sambil cengar-cengir tanpa dosa.

***

Waktu menunjukkan pukul 11.40. Alea,Rafka beserta teman-teman olimpiade nya kini berada di dalam mobil, mereka akan segera pulang. Alea masih dengan posisi yang sama, ia duduk di kursi urutan ke-3 dan masih sama ia duduk bersama Rafka pastinya. Perlahan bus mulai melaju meninggalkan tempat olimpiade.

Sepanjang perjalanan mereka bersorak gembira atas kemenangan mereka, tapi tidak dengan Alea ia terlihat lemas wajahnya pun terlihat pucat pasi.

"Huekk ... Huekk .... " Rafka terkejut melihat Alea yang mual-mual dengan wajah pucat pasi.

RALEA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang