"Woy! Bangun Lo!" Pekik Bima sembari menarik-narik selimut yang menutupi tubuh Rayhan.
"Bangun!"
"Hari ini ujian goblok!"
"Lo gak mau naik kelas, hah?"
"Bangun!"
"Gue aduin ke Bu Erna loh."
Rayhan malah semakin membalut tubuhnya dengan selimut. Dan Bima semakin kesal dengan Rayhan, tadinya ia bergegas untuk pergi dari kamar Rayhan. Namun, ia tak sengaja menginjak kaki Rayhan yang terkilir semalam.
"Aagghhh!" pekik Rayhan membuat Bima terlonjak kaget.
Rayhan mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk. "Lo ngapain di sini? Mana nginjek kaki gue lagi!" dumel Rayhan.
"Yah tadinya g-gue mau ngajak lo pergi sekolah bareng, tapi lo nya masih ngebo. Terus gue gak sengaja nginjek kaki lo," ujar Bima menjelaskan.
Rayhan memutar bola matanya, "Gue gak sekolah dulu, kaki gue sakit."
"Kenapa? Hari ini kan hari pertama ujian Juned!" Bima menaikkan sebelah alisnya.
"Gue abis jatoh dari atas balkon, ngerti lo?"
Bima mengerutkan keningnya, "Ngapain lo naik turun lewat balkon? Kan pintu depan ada?" tanya Bima dengan polosnya.
"Em ... itu, g-gue ... pergi diem-diem karena gak mau ketahuan Bi Marni," jawab Rayhan gelagapan.
'Sialan! Gue keceplosan.'
Bima hanya mangut-mangut paham, "Oh, gitu."
"Yaudah ngapain masih di sini? Sana pergi," usir Rayhan sembari melempar bantal ke arah wajah Bima.
"Yeuhh, maen ngusir-ngusir aja lo. Gak nawarin gue makan dulu apa?" dengkus Bima.
"Gak ada!" Rayhan merebahkan tubuhnya lalu menutupinya dengan selimut, ia berniat untuk tidur kembali.
**
Ditempat lain ....
Byuurr!
"Bangun lo!" sentak seseorang sembari mengguyurnya dengan 1 botol air mineral.
Seorang gadis yang baru saja tersadar akhirnya membuka suara. "Ssttt ... gue di mana? Dan lo siapa?" gadis itu mendesis kesakitan saat menyadari dirinya tengah diikat di sebuah pohon besar dekat kuburan.
"Hahaha! Akhirnya Princess kita bangun juga," ujar seseorang bertopeng itu.
"Lo siapa?" pekik Alea sembari berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya yang terlilit tali.
"Lo gak perlu tau gue siapa," ujar orang bertopeng tersebut.
"Gue di mana? Kenapa lo bawa gue ke sini?" bentak Alea yang berusaha mengumpulkan kembali tenaganya setelah kejadian tadi yang menimpanya.
"DIEM LO!!" sentak orang tersebut tepat di wajah Alea.
"Sialan!" decak Alea.
Orang itu menghampiri Alea lalu berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Alea. Ia menarik dagu Alea dengan kasar, "Kayaknya, kalo muka cantik lo ini dibuat hancur gimana yah?" celetuk salah satu orang bertopeng itu sembari membolak balikkan wajah Alea ke kiri dan ke kanan.
"Wah, menarik juga tuh."
"Hahaha ...." Seketika tawa mereka menggelegar. Alea yang melihatnya semakin khawatir, takut-takut jika mereka benar-benar nekat.
"Jangan macem-macem lo!!" Alea memekik sambil terus berusaha membuka ikatannya. Namun, ikatannya terlalu kencang dan sulit untuk dibuka.
"Kenapa? Takut?" ujarnya dengan tawa kembali menggelegar.
Dada Alea semakin kembang kempis menahan amarahnya. "Dasar pengecut! Kalo berani sini one by one, dan lepasin gue!"
"Jangan banyak bacot lo!"
"TOLONG!! LEPASIN GUE!!" teriak Alea.
PLAK!
1 tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Alea.
"Semakin lo teriak, semakin cepat juga lo mati!" ancam orang tersebut.
"Gue gak takut!" ujar Alea menatap tajam orang di hadapannya.
"Oh, nantangin?" orang tersebut bangkit dari posisi berjongkoknya. "Ambil senjatanya," suruhnya kepada salah satu anak buahnya.
"Siap, Bos!" jawab orang yang disuruhnya. Setelah itu pergi untuk melakukan tugasnya.
"Lo mau apa. hah?" bentak Alea geram.
Orang itu menaruh telunjuknya dibibir mungil Alea. "Syuutt ... kalo dikasih tau bukan surprise dong?"
Tak lama setelah itu orang yang disuruhnya itu telah kembali, dan ... apa? Dia membawa tongkat baseball yang terbuat dari besi itu.
"Nih, Bos." ia menyerahkannya pada orang di hadapanku.
"L-lo mau apa? Jangan macem-macem! Gue peringatin sekali lagi sama lo, jangan macem-macem!!" ujar Alea dengan napas terengah-engah.
"Jangan banyak bacot. Mendingan lo selfie untuk yang terakhir kalinya deh, karena nanti muka lo bakalan hancur SEHANCUR-HANCURNYA!" jelas orang itu dengan menekankan kalimat akhir.
"Maksud lo apa?"
"DIEM! Gue bilang diem!" sentak orang itu sembari memposisikan tongkat baseball itu.
"Kalian berdua! Hitung mundur dari 3 sampai 1," perintah orang itu kepada 2 anak buahnya.
"Satu ...." orang itu mulai memegang tongkat baseball dengan kuat.
"Dua ...." ia siap-siap diposisinya. Sedangkan, Alea hanya bisa berdoa dalam hati.
'Ya Tuhan, tolong hamba.' Alea berdoa dalam hati.
"Tiga!"
Syuuutt! Bruk!
Orang itu mengayunkan tongkatnya dan melayangkannya ke arah Alea. Namun, bukan Alea yang terkena hantaman tongkat itu melainkan pundak seorang laki-laki yang sekarang tengah tergeletak tak berdaya.
"Rayhan!!" pekik Alea yang masih dengan ikatannya.
"Ray, bangun Ray!"
"Rayhan!"
"Heh! Lo mau ke mana! Jangan coba-coba kabur lo!" teriak Alea saat mendapati 3 orang bertopeng itu pergi meninggalkan dirinya dan Rayhan yang tergeletak di samping Alea.
"Ya Tuhan, gue harus gimana? Gue mau tolongin Rayhan tapi iketan gue belum dibuka," gumam Alea yang masih berpikir harus bagaimana ia sekarang.
"Ray, gue mohon lo bangun."
"Rayhan!"
"Rayhan bangun! Gue bingung harus gimana."
"TOLONG! TOLONG!" teriak Alea yang belum menyerah untuk mencari bantuan.
"Alea!" panggil seseorang dari kejauhan.
"Arland, Bima, Dion," gumam Alea sembari menoleh ke arah mereka.
"Kalian! Tolongin gue!" teriak Alea pada mereka. Dengan cepat mereka bergegas menghampiri Alea.
"Al? Lo gapapa?" tanya Arland memeriksa keadaan Alea.
"Gue oke. Tapi, ini Rayhan harus buru-buru dibawa ke rumah sakit. Tadi dia dipukul pake tongkat baseball," ucap Alea dengan napas yang tak beraturan.
"Oke-oke, lo tenang dulu."
"Bima, Dion. Lo angkat dan bawa Rayhan ke rumah sakit cepetan," perintah Arland pada dua temannya.
mereka menurut, dengan cepat mereka membopong tubuh Rayhan dan membawanya.
"Biar gue lepasin iketan lo dulu. Nanti kita nyusul Rayhan," ucap Arland bergegas melepas tali ikatan Alea. Tak butuh waktu lama untuk Arland melepas tali itu, setelah itu Arland memapah tubuh Alea yang terkulai lemas untuk menyusul Rayhan dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA (Tahap Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SETELAH MEMBACA] ⚠DON'T COPPY MY STORY⚠ __________________________________________________ Terjebak diantara 2 cinta memang sangat sulit, sama halnya dengan yang di alami seorang gadis berparas cantik satu ini. Ia...