🍁 (03) 🍁

221 71 102
                                    

"Duduk di situ aja yuk?" ajak Kania kepada Alea dan Fira sambil menunjuk meja kosong di sudut kanan kantin.

Alea dan Fira mengangguk.

Mereka berjalan menuju meja tersebut dan langsung mendudukinya.

"Kalian mau pesen apa?" tanya Fira pada Kania dan Alea.

"Bakso Aja," jawab Kania.

"Gue samain aja," ucap Alea mengikut.

Fira pergi untuk memesan bakso kepada Ibu kantin.

Tiba-tiba suara rusuh dan teriakan-teriakan histeris siswi-siswi yang ada di kantin terdengar saat 4 orang siswa masuk kedalam kantin dan duduk di meja biasa tempat mereka.

"HEY GIRLS ITU RAYHAN CS!!" teriak salah satu siswi.

"AAAHHH, RAY KAMU KOK GANTENG BANGET SIH!"

"DION! AKU PADAMU SAYANG!!"

"RAY, MAMA KAMU NGIDAM APA SIH? KOK SAMPE BISA NGELAHIRIN ANAK SEGANTENG KAMU!"

"KAK ARLAND, MAU GAK JADI PACAR AKU!"

"PUNYA GUE WOYY!"

"ITU LAGI KAK BIMA, KECE BANGET ANJIRR!"

Yahh begitu lahh teriakan histeris para siswi-siswi di sana mulai dari adik kelas sampai kakak kelas. Rayhan Arkana Wijaya dia adalah seorang siswa yang bisa di bilang paling ganteng dan juga kaya di sekolah SMA HARAPAN BANGSA. Tak lupa, ketiga temannya yaitu Bima, Arland, dan Dion, yang selalu setia mememani Rayhan. Meskipun begitu, mereka juga Badboy receh di sekolahnya sering masuk ruang BK, muterin lapangan dan hukuman lainnya.

"Woy! Ngeliatinnya gitu amat elah," ujar Fira membuat Alea tersentak kaget. Ia membawa 3 mangkuk bakso di nampannya.

"Mereka siapa sih? Kok pas mereka dateng pada rusuh nih kantin?" tanya Alea heran.

"LU GAK TAU SIAPA MEREKA!" pekik si Fira dengan tidak ada otaknya. Sontak semua sorot mata tertuju pada mereka.

"Bego! lo jangan teriak-teriak juga kali!"
Kania kesal dengan tingkah temannya itu.

"Yah maaf gue kan gak sengaja." -Fira meraih es jeruknya kemudian menyeruputnya. "Emang lo belum tau siapa mereka?" lanjutnya.

"Ya belum, kalo tau ngapain nanya." Alea menatap datar temannya itu.

"Heh kutil badak! Kan lu tau dia baru tadi pagi dateng kesini, yah mana dia tahu siapa mereka!" damprat Kania.

"Eh iya yah," ucapnya sembari cengengesan.

"Jadi mereka itu siswa yang paling terkenal di sekolah ini karena tampang mereka yang aduhai gantengnya gak ketulungan. Jadi fans nya dimana-mana, mulai dari adek kelas sampai kakak kelas. Bahkan, siswi sekolah lain pun tahu dengan mereka karena mereka aktif di medsos. Bukan hanya itu mereka juga terkenal sebagai Badboy abal-abal di sekolah kita. Mereka anak-anak kelas XI IPS-1." Fira berusaha menjelaskan dengan panjang lebar tapi Alea hanya ber-oh ria.

"Yaudahh makan yuk?" ajak Alea kepada Fira dan Kania.

Sedangkan Fira masih kesal dengan temannya, karena sudah bersusah payah menceritakan tentang Rayhan cs kepadanya tapi hanya di balas oh ria olehnya.

"Ehh buset! Jangan kebanyakan sambelnya woy Fir!! Kepedesan baru tau rasa lo," Kania menegaskan.

Tapi tidak di hiraukan oleh Fira. Si empunya masih sibuk menuang sambel ke mangkuk bakso nya.

"ARRGHH! PEDESS PEDESS! TOLONG AMBILIN MINUM DONG, MINUMAN GUE ABIS!!" Tiba-tiba Fira berteriak dengan wajah yang merah kepedasan.

"Yaudah gue ambil minum dulu tunggu yahh." Alea berjalan cepat untuk memesan minum untuk Fira dan saat ingin kembali ke mejanya dengan membawa segelas minuman untuk Fira, tiba-tiba ....

BYUURRR!!

"KALO JALAN TUH LIAT PAKE MATA! LIAT NIH BAJU GUE JADI BASAH GARA-GARA LO!" bentak seorang laki-laki jangkung di hadapan Alea.

"M-maaf nggak sengaja," ucap Alea sembari mengusap baju Rayhan yang basah dengan tangannya.

Sontak semua orang di kantin menoleh ke arah sumber suara tersebut termasuk Kania, Fira dan teman-teman Rayhan.

"Itu si Alea kenapa kok ribut-ribut sama Rayhan?" tanya Kania heran.

"Ayok samperin," ajak Fira yang diangguki kania.

"Kenapa Ray??" tanya Bima selaku teman Rayhan.

"LO GAK LIAT BAJU GUA BASAH? INI SEMUA GARA-GARA DIA JALAN GAK PAKE MATA!" sentak Rayhan kesal.

"Yah tapi kan gue udah minta maaf!" jelas Alea membela diri.

"Udahlah Ray, maafin aja. Toh dia juga gak sengaja." Arland mencoba membujuk Rayhan.

"Fine, gue maafin. Tapi kalo sampe kejadian ini terulang lagi gue gak akan maafin lo! NGERTI!!" ucap Rayhan penuh penekanan. Lalu pergi meninggalkan mereka.

"Maafin temen kita yah, dia emang gitu orangnya. Tapi kalo udah kenal baik kok, lo gak usah takut." Arland tersenyum ramah pada Alea.

"i-iya gapapa kok ini juga salah gue karena gak liat-liat. Makasih yahh udah bantuin," ucap Alea kepada Arland, Bima dan Dion.

"Iya sama-sama. Kalo gitu gue sama temen-temen cabut dulu, mau nyusul Rayhan."

"Lo gapapa Al?"

"Gue gapapa kok."

"Al sorry yah, gara-gara gue lo jadi di marahin Rayhan." Fira merasa bersalah.

"Enggak kok gapapa ini bukan salah lo. Udah ah kita lanjutin makan aja yuk?" ajak Alea kepada kedua temannya.

**

Ditempat lain Rayhan dan teman-temannya sedang duduk bersantai di rooftop sekolah.

"Udahlah Lo jangan kesel mulu dia kan udah minta maaf," kata Bima kepada Rayhan.

"Kok gue baru liat dia disini yah? Apa dia anak baru?" tanya Arland penasaran.

"Kayaknya sih gitu," jawab Bima sembari mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kalo menurut lo Ray? Dion?" Pertanyaan bodoh si Bima.

"Gak tau," Dion membuka suara.

Diantara Rayhan Cs memang hanya Dion dan Rayhan saja Yang jarang bicara, atau seperlunya saja.

"Kalo menurut lo Ray?" tanya Bima mengulang pertanyaannya. Lagi- lagi si Bima mengulangi kesalahan yang sama.

"GAK PEDULI!" Begitulah jawaban Rayhan.

"Tapi kalo diliat-liat dia baik. Cantik lagi," celetuk Arland tiba-tiba.

Bima hanya tertawa mengejek setelah mendengar pengakuan temannya itu.

Yap, hanya Bima yang peduli dengan ucapan Arland. Karena Dion tidak peduli dengan apa yang sedang di bicarakan oleh mereka berdua dan Rayhan dia sudah pergi dari tadi.

RALEA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang