🍁 (24) 🍁

78 16 20
                                    

Pertemuan yang tak disengaja bisa jadi hal yang paling berharga di hidup kita, namun ada kala seiring berjalannya waktu itu semua bisa sangat menyakitkan pada akhirnya

°°°°°

Happy Reading❤

...

Tok! tok! tok!

"Sebentar!" teriak Bi Imah dari dalam rumah. Kemudian Bi Imah bergegas untuk membuka pintu rumah.

Ceklek!

"Eh, non Alea, den Rafka. Kalian kok basah kuyup? pasti habis ujan-ujanan yah?" tanya Bi Imah khawatir.

"I-iya, Bi."

"Yaudah ayo masuk terus ganti baju, nanti masuk angin loh," tutur Bi Imah membawa mereka masuk.

"Kalian duduk dulu yah, bibi mau ambilin handuk dulu," ujar Bi Imah sembari pergi dari hadapan mereka.


"Haatsyii! hatsyi!!"

"Kamu kenapa, Al?" tanya Rafka cemas.

"Gapapa kok, cuman hidung aku agak gatel dikit," jawab Alea.

Bi Imah kembali dengan membawa 2 buah handuk dan 2 gelas teh hangat, "Nih keringin dulu yah badannya terus minum teh angetnya biar gak masuk angin," ucap Bi Imah sembari meletakkan 2 gelas teh hangat.

"Makasih yah, Bi."

"Iya Non, Den. Bibi pamit mau nyetrika dulu yah," pamit Bi Imah kepada Alea dan Rafka.

"Di minum Rafka," suruh Alea pada Rafka.

"Aku minum yah."

"Iya, silahkan. Emm...aku mau ganti baju dulu yah, kamu tunggu bentar aku ambilin baju kak Kevin dulu."

"Gak usah Al, aku pulang aja," tolak Rafka karena merasa tidak enak.

"Udah nurut aja deh, nanti kamu masuk angin terus sakit gimana?" dumel Alea menggerutu.

"Gapapa kan obatnya ada di depan aku," balas Rafka cengengesan.

"Kamu yah, abis ujan-ujanan masih bisa gombal juga," sungut Alea sembari berkacak pinggang di depan Rafka.

"Bisa dong," kekeh Alea.

"Tunggu dulu bentar yah, aku ambilin baju kak Kevin dulu, atau mau sekalian gantinya di kamar kak Kevin?" tanya Alea.

"Di kamar mandi tamu aja, gak usah di kamar kakak kamu. Takut gak sopan," ujar Rafka.

Alea tersenyum simpul, "Yaudah, terserah kamu."

***

"Sial! kenapa coba gue harus liatin mereka kayak tadi, jijik banget, alay!" gerutu Rayhan sembari membanting pintu kamar mandinya sendiri.

Brak!

"ANJING SAKIT!!" pekik Rayhan ketika jari kakinya terjepit pintu sampai berdarah akibat ulahnya sendiri.

RALEA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang