Lalu mereka berdiri dari posisi berjongkoknya. Alea dibantu berdiri oleh Kania dan Fira. Mereka akan pulang ke rumah masing-masing dengan duka yang masih menyelimuti mereka.
"Alea, lo bisa ikut gue? Ada sesuatu yang harus gue kasih ke elo," ujar Arland dengan suara serak.
Alea mengangguk.
"Semuanya kita pisah di sini. Kalian jangan lupa istirahat, jangan terus berlarut dalam kesedihan. Kalian gak mau kan kalo Rayhan ikutan sedih?" tutur Arland layaknya ketua, persis seperti Rayhan dulu yang suka menasehati mereka.
Mereka pun berpisah di sana. Alea dan Arland pun pulang, tapi ke rumah Rayhan.
——
"Land, ngapain kita ke rumah Rayhan?"
"Ada sesuatu yang gue harus kasih ke lo."
"Apa?"
"Ayo ikut." Arland menarik pergelangan tangan Alea dengan lembut. Ternyata ia membawa Alea ke kamar Rayhan.
"Nga-ngapain kita ke sini Land?" tanya Alea sembari duduk di ranjang tidur Rayhan. Ia melihat sekeliling kamar Rayhan dan ingatannya kembali berputar mengingat di mana awal mula dirinya bertemu Rayhan.
Arland mengambil sesuatu dari lemari Rayhan. Ia membawa sebuah kotak berwarna pink yang ukurannya lumayan besar. Lalu Arland memberikannya pada Alea.
"Apa ini Land?"
"Ini dari Rayhan, buka."
Alea membuka kotak itu dan melihat sebuah boneka domba dengan secarik kertas yang menempel di boneka tersebut.
Jangan dilempar lagi yah, kasian boneka nya kesakitan.
Ingatan Alea berputar kembali, ia mengingat saat ia sedang kesal pada Rayhan dan melampiaskannya pada boneka pemberian Rayhan.
Setelah itu ia melihat ada secarik kertas lagi di sana. Tangannya terulur seraya membuka kertas tersebut dan membacanya.
-Teruntuk Alea-ku tersayang-Hai ...
Bagaimana keadaanmu sekarang?
Maaf yah, disaat kamu bangun dan kembali melihat dunia lagi, aku tidak ada di sampingmu.Jangan tanya aku ke mana. Mungkin, saat kamu baca surat ini aku sudah tidak ada lagi. Aku harap, kamu bisa maafin segala kesalahan yang pernah aku perbuat. Aku juga minta maaf, aku sudah berani mencintaimu.
Mungkin kata maaf saja tidak cukup untukmu agar bisa memaafkan semua kesalahanku. Dan seperti yang pernah kamu bilang, kamu tidak akan pernah memaafkanku. Tapi aku yakin, kamu tidak sejahat itu.
Oh, iya. Untuk ucapan aku waktu itu, yang tentang aku berhenti mencintaimu, itu semua bohong. Aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu Alea, sampai kapan pun.
Maaf juga, aku sudah berbohong. Sebenarnya, selama ini aku sakit. Tapi aku punya alasan kenapa aku nyembunyiin semuanya. Aku gak mau kalo kamu maafin aku karena rasa kasihan, dan aku gak mau kamu khawatir (Ngehalu itu enak yah haha).
Selamat menjalani hari-harimu kembali. Sekarang gak usah khawatir, kamu bisa melihat keindahan dunia lagi kok. Dan kamu gak usah khawatir, aku gak bakal ganggu kamu lagi. Jangan nyesel karena udah kenal aku yah. Jaga mata ku baik-baik, aku pantau kamu terus lewat mata itu.
Semoga hidupmu jauh lebih tenang setelah aku tiada. Semangat menjalani hari-hari bahagiamu pelita-ku.
ORANG YANG PERNAH MENCINTAIMU
TERTANDA
RAYHAN ARKANA SI PEMBUNUH
Dan tangisan itu kembali pecah saat Alea membaca isi surat dari almarhum Rayhan.
Ia memeluk kertas itu dan tangisan menyesakkan itu kembali terdengar. Arland yang berada di sana dengan cepat menghampiri Alea dan berusaha menenangkannya."Keluarin semuanya Al keluarin," ucap Arland sembari mengusap bahu Alea.
"Kenapa kamu ninggalin aku Rayhan. Kenapa? Kenapa di saat aku mau maafin kamu dan mulai ngebuka hati aku untuk kamu, kamu malah ninggalin aku."
"Dan sekarang, kamu malah nyusul Rafka. Di saat rasa sakit hati setelah kepergian Rafka mulai terlupakan, kini kamu yang malah membuat luka baru itu Rayhan."
"Kamu jahat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA (Tahap Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SETELAH MEMBACA] ⚠DON'T COPPY MY STORY⚠ __________________________________________________ Terjebak diantara 2 cinta memang sangat sulit, sama halnya dengan yang di alami seorang gadis berparas cantik satu ini. Ia...