"Gue mau tanya sama kalian. Sebenarnya apa yang terjadi sampe adek gue kayak gini?" Kevin menatap tajam satu persatu teman-teman Alea.
"Kenapa diem? gue bilang jawab!"
"A-anu bang—" ucap mereka terbata-bata.
"Semua ini salah gue," celetuk Rayhan sembari menundukan kepalanya.
Kevin mengalihkan fokusnya dan berjalan menghampiri Rayhan. "Maksud lo?"
"Alea kayak gini gara-gara gue."
"Lo apain adek gue?"
"Sebenarnya, lima hari yang lalu Alea diculik."
"Apa?" kaget Kevin.
"Kenapa adek gue bisa diculik?" Kevin menatap tajam Rayhan.
"Alea diculik sama musuh gue bang."
"Bisa-bisanya lo yang jadi penyebab adek gue sampe kayak gini." Kevin mencengkram kerah baju Rayhan kuat.
"Gue minta maaf bang."
Buughh!
Satu pukulan dilayangkan Kevin tepat di perut Rayhan hingga tubuh Rayhan terpental dan menabrak dinding seberang ruangan. Arland, Bima, dan Dion dengan cepat menolong Rayhan.
"Lo pikir dengan lo minta maaf Alea bakal sembuh gitu aja? Enggak!" Kevin menunjuk-nunjuk Rayhan yang sudah tak berdaya dengan raut wajah penuh amarah.
"Bang, ini bukan salah Rayhan!" timpal Arland.
"Diem lo! Gue gak ada urusan sama lo!"
"Kevin!" bentak Erik yang melihat anaknya malah memukuli anak orang.
"Pah?"
"Kamu ini apa-apaan, hah? Adik kamu lagi kritis, malah mukulin anak orang."
"Pah, asal Papah tau. Alea pernah diculik, dan Alea kayak gini gara-gara dia!"
"Sudah-sudah! Jangan menguruskan hal tidak penting dulu. Sekarang yang terpenting adalah kesembuhan adik kamu. Ayo, kasian Mamah kamu tuh." Erik membawa Kevin pergi.
"Han, lo gapapa?"
"Lo gapapa kan?"
"Gue gapapa kok, kalian tenang aja." Rayhan menjawab dengan napas yang tak beraturan.
Tunggu, hidung Rayhan mengeluarkan darah. "Han, idung lo!"
"Kenapa?" tanya Rayhan lemas.
"Idung lo ngeluarin darah!" pekik Bima, ia tampak khawatir dengan keadaan Rayhan yang bisa dibilang parah.
"Eh, buruan kita bawa Rayhan supaya diperiksa Dokter."
Rayhan menggeleng. "Gak usah. G-gue gapapa kok."
"Gapapa gimana? Jelas-jelas lo udah luka parah gini masih bilang gapapa! Ray, sekali-kali lo pikirin diri lo juga."
"Udah gak usah lebay, gue masih kuat kok."
Bruukkk!
Baru saja satu langkah, tubuh Rayhan sudah ambruk. Lutut dan kaki nya tak kuasa lagi menahan beban tubuhnya. Tubuhnya sudah sangat kelelahan.
"Rayhan!" Kania dan Fira menghampiri Rayhan yang tergeletak di lantai.
"Buruan angkat," suruh Arland. Arland, Bima dan Dion menggotong tubuh Rayhan untuk dibawa ke ruang pemeriksaan.
**
Sudah 3 hari Alea dirawat di rumah sakit. Kini ia sudah dipindahkan ke ruang rawat. Dan keadaannya kini kian membaik. namun sejak dibawa ke rumah sakit, Alea belum sadarkan diri sampai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA (Tahap Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SETELAH MEMBACA] ⚠DON'T COPPY MY STORY⚠ __________________________________________________ Terjebak diantara 2 cinta memang sangat sulit, sama halnya dengan yang di alami seorang gadis berparas cantik satu ini. Ia...