"Ray!" Panggil seseorang dari kejauhan.
"Anterin gue pulang dong. Gue gak di jemput hari ini," pinta seseorang sambil berusaha meraih tangan Rayhan. Dia adalah Audi yang jelas-jelas dari dulu suka dengan Rayhan, tapi tidak dihiraukan.
"Ogah." Hanya itu yang keluar dari mulut Rayhan
"Yah kok gitu sih, lo tega ninggalin gue sendiri di sini?" ucapnya sambil bergelantungan di tangan Rayhan.
"Yaudah gue anterin, tapi jangan pegang-pegang gue ngerti lo!" jawab Ray terpaksa.
••
"Mang! Mang Asep!" Panggil Rayhan dari luar.
"Sebentar, Den!" jawab Mang Asep atau satpam rumah Rayhan dari dalam sana.
"Eh, Aden udah pulang?" Mang Asep menggeser pintu gerbang rumah Rayhan.
"Iya mang," jawab Rayhan.
Rayhan turun dari motornya dan langsung masuk ke dalam.
"Ray!" panggil seseorang dari arah dapur.
Itu Dahlia—Ibunya Rayhan."Iya Bun!" Jawab Rayhan sembari melangkahkan kakinya menuju dapur.
"Nanti anterin bunda ke supermarket yah?"
Rayhan menganggukan kepalanya, "Hm."
"Yaudah sana ke kamar. Mandi, ganti baju terus makan."
"Hm," gumam Rayhan sembari membalikkan badannya menuju kamar.
Memang Rayhan anak yang baik dan penurut, hanya saja sikap acuh tak acuhnya itu menambah kesan misterius seorang Rayhan Arkana Wijaya, gadis mana yang tidak tertarik dengannya. Namun sebaliknya Rayhan tidak pernah tertarik dengan yang namanya perempuan.
Setelah mengantarkan bundanya ke supermarket Rayhan merebahkan tubuhnya di atas ranjang King size miliknya, lalu mengeluarkan benda pipih dari sakunya.
Triingg!
Bunyi notif whatsapp dari ponsel Rayhan.
Bima goblokk
|Pppppp
|Woyy ngafe yokk?Anda
Mls! |
Bima goblokk
|Simpel amatt bangg:v
|Gak asik ah lu mahhAnda
Bodo|
Setelah itu, ia mematikan ponselnya dan memasukkannya kembali ke dalam saku.Perlahan ia memejamkan matanya untuk memasuki alam mimpi.
________
"Rayhan, Rafka, Ayah sama Bunda mau keluar kota selama beberapa minggu. Kalian hati-hati di rumah," ucap Rangga Wijaya Saputra atau Ayah Rayhan dan Rafka.
Oh iya, Rayhan mempunyai Adik namanya Rafka Wijaya Pratama, ia juga satu sekolah dengan Rayhan umurnya hanya beda satu tahun dengan Rayhan sang kakak. Namun begitu, sifat Rafka bertolak belakang dengan Rayhan. Rafka sangat ramah, murah senyum dan tentunya tidak kalah tampan dari Rayhan.
"Iya Ray, Rafka. Kalian jaga diri baik-baik yah, mungkin kurang lebih Bunda sama Ayah di luar kota 3 minggu karna ada teman Ayah yang mau menikah sekalian Ayah ada meeting di luar kota," lanjut Dahlia.
"Iya Yah, Bun. Emang kalian mau berangkat kapan?" tanya Rafka.
"Nanti sore," kata sang bunda.
"Ray, jaga adik kamu yah." Dahlia memeperingati.
"Iya Bun, Rafka udah gede bisa jaga diri sendiri kan?" ujar Rayhan kepada Bundanya.
"Iya, tapi dia tetep adik kamu okey?"
"Hm, iya-iya."
"Yaudah, Rafka sama bang Rayhan sekolah dulu yah. Bunda sama ayah hati-hati," ucap rafka kepada kedua orang tuanya lalu bersalaman.
"Kita berangkat dulu." lanjut rayhan sambil menyalami kedua orang tuanya juga.
"Hati-hati kalian!" ucap Bunda Ray dan Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA (Tahap Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SETELAH MEMBACA] ⚠DON'T COPPY MY STORY⚠ __________________________________________________ Terjebak diantara 2 cinta memang sangat sulit, sama halnya dengan yang di alami seorang gadis berparas cantik satu ini. Ia...