🍁 (15) 🍁

94 29 13
                                    

Happy Reading...

"Emang gak bisa yah kalo boneka lain,boneka beruang kek, panda gituh, atau lo mau boneka anabell?"

"Gak bisa, gue gak mau, gue pengennya boneka domba!" pekik Alea merengek di tempat penjual boneka.

Rayhan menggaruk tengkuknya yang tak gatal,"Aduh gimana ini, kok jadi gini sih," ucap Rayhan mengacak rambutnya sendiri. Rayhan tak menyangka jika sifat gadis itu manja dan kekanak-kanakan jika ada mau nya, sungguh di luar ekspektasi Rayhan.

Tiba-tiba mata Alea tertuju pada salah satu permainan lempar gelang, di sana Alea melihat ada boneka domba kesukaannya yang berukuran lumayan besar.

"Ray, mau itu!" rengeknya pada Rayhan.

"Mau apa, hmm??"

"Itu boneka nya ada di situ!" ucap Alea sambil menunjuk ke arah boneka tersebut.

"Yaudah yuk kesana."

Mereka berjalan menuju tenda permainan lempar gelang yang dimaksud Alea.

"Mas boneka domba nya berapa?" tanya Rayhan pada pemilik tenda permainan.

"Oh ini gak di jual mas, ini buat hadiah."

Rayhan menghela nafas berat, "Gak dijual Al, gimana dong?" ucap Rayhan pada Alea.

Alea terlihat kecewa, "Yaudah gapapa," jawabnya tak bersemangat.

Rayhan yang melihatnya tak tega, "Kalo gitu gue main biar bisa dapetin boneka itu,"

"Serius? emang bisa??" ucap Alea bersemangat.

"Lo gak percaya? kita liat aja nanti," ujar Rayhan penuh percaya diri.

"Mas saya mau main yah!" ucap Rayhan pada mas-mas di sana.

"Oke, ini gelang nya di lempar ke arah botol yah. Kalo masuk semua bisa pilih hadiahnya," kata mas-mas itu memberika 5 gelang untuk Rayhan masukkan ke dalam botol.

Rayhan mengambil ancang-ancang perlahan ia melempar satu persatu gelang di tangannya ke arah botol, lemparan pertama masuk, lemparan kedua masuk juga, dan lemparan ketiga masuk. kini tinggal tersisa 2 gelang di tangannya, ia melemparkan lagi gelang tersebut ke arah botol dan lemparan ke empat masuk, oke sekarang tinggal satu lagi.

"Ayo Ray lo pasti bisa!" teriak Alea menyemangati Rayhan.

Perlahan sudut bibir Rayhan terangkat ia tersenyum pada gadis itu, gadis yang dulu tidak pernah akur dengannya kini jadi temannya.

Rayhan mengambil nafas dan perlahan ia melempar gelang terakhir dan wow perfect
ia memasukkan semua gelang ke dalam botol, itu artinya dia bisa mendapatkan hadiah incarannya.

"Di pilih hadiahnya mas."

"Saya ambil boneka domba itu," ucap Rayhan menunjuk ke arah boneka incarannya.

Rayhan memberikannya pada Alea, "Nihh,artinya kita damai kan?" kata Rayhan pada Alea.

"Iya damai, yeayy!..makasih!" Alea loncat-loncat kegirangan sampai tak sadar jika dia memeluk Rayhan erat. Rayhan seketika mematung di tempat, baru kali ini dia di sentuh seorang perempuan tapi tidak memberontak justru sebaliknya dia merasa nyaman saat di dekat Alea.

RALEA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang