🍁 (36) 🍁

64 12 9
                                    

Dion melirik kiri dan kanan. Di sebelah kirinya ada Rayhan, Arland, dan Bima sedang saling rangkul. Sedangkan sebelah kanannya ada Kania dan Fira yang sedang berpelukan.

Karena tak ingin di keluarkan dari anggota The Curut's, Dion memilih mengikut dengan anggota curut lainnya. Ia memeluk Bima dari belakang dengan erat, membuat pemiliknya risih.

"Ngapain sih lo peluk-peluk gue!" decak Bima.

"Yah gue juga pengen gabung," jawab Dion jujur.

"Ya gak usah peluk-peluk gue juga kali!" ucap Bima mendumel.

"Habisnya gue gak kebagian tempat lagi."

"Yaudah kalo gak kebagian tempat gak usah ikutan!" ledek Bima.

"Apa yang kalian lakukan itu, HAJAT!!"

"JAHAT!" ucap semuanya bersamaan.

"Giliran salah aja kompak!" Dion memutar bola mata malas.

"Suara hati seorang Dion The Curut's," ucap Arland berhasil mengundang gelak tawa teman-temannya.

"HAHAHAA! Kasian woi anak orang. nanti nangis loh," ejek Fira dan Kania.

"Stress!" pekik Dion.

***

Kini Alea sedang berada di kursi depan kelasnya. "Kalian gak bakal ngerti apa yang gue rasain!" gumam Alea pelan.

Saat itu Alvino Bagaskara, atau yang kerap di sapa Vino itu kebetulan sedang melewati kelas XI-Ipa 2. Vino melihat Alea tengah duduk termenung sendirian.

"Alea?" panggil Vino pada Alea yang sedang duduk.

Alea mendongak, "Eh, Kak Vino."

"Boleh duduk?" tanya Vino meminta izin dengan sopan.

"Duduk aja," jawab Alea tersenyum tipis.

Kemudian Vino duduk di samping Alea. "Kenapa? Kok murung gitu?" tanya Vino menatap Alea.

"Enggak kok, gapapa."

"Emmm ... Al? Kalo gak keberatan aku minta kontak kamu boleh?" ucap Vino salah tingkah.

"Loh kok aku-kamu an? Perasaan waktu itu ...." Alea menggantung ucapannya.

"Oh, yang waktu itu. Lupain aja yah," ucap Vino menyela.

"Emm ... Yaudah sini hp nya."

"Nih."

Lalu Alea mengetikkan nomor ponselnya di ponsel milik Vino. "Udah," ucapnya sembari mengembalikan ponsel tersebut pada pemiliknya.

"Nanti aku hubungin kamu yah. Makasih Al," ujar Vino mencubit pipi Alea.

Seketika Alea dibuat mematung. "I-iya, kak. Sama-sama," balasnya.

Vino bangkit dari posisi duduknya, "Aku ke kelas yah. Bay!" lalu pergi meninggalkan Alea di tempat.

"Hmm ... Bay!" balas Alea.

"Ganteng sih. Tapi lebih ganteng Rafka, titik!" ucap Alea dalam hati.

--------

"Emm ... Kak Kevin?" panggil Alea pada Kakaknya yang tengah fokus menyetir.

"Hmm, apa?" jawab Kevin tanpa menoleh pada Alea.

"Kita jalan-jalan dulu yuk?" ajak Alea.

Kevin menoleh. "Gak ada. Kamu harus pulang, Mamah nungguin loh di rumah."

RALEA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang