"Baik banget sih dia, padahal kan baru kenal. Udah gitu ganteng apalagi kalo senyum manis banget."Alea terus memikirkan kejadian tadi dengan Rafka.
"Woy! Kenapa lo bengong Al?"
"Eh apa sih Kan? Enggak siapa yang bengong coba," jawabnya gelagapan.
"Lahh terus tadi ngapain mangap-mangap?" tanya Kania seolah mengintrogasi.
"Nggak, gue ...gue ...lagi mikirin tugas fisika! Iya tugas fisika," jawabnya ngasal.
"Emang ada tugas Fisika?"
"A-ada."
"Lo sejak kapan jadi gagap gitu Al? Awas lo bentar lagi jadi kembaran Ajiz gagap,"
"Udah ah gue mau ke toilet dulu."
"Mau gue temenin?" tawar Kania.
"Oh gak usah, gue sendiri aja."
Di sepanjang jalan Alea terus menggerutu.
"Gue kenapa sih malu-maluin banget deh. Kesannya kek orang bego!" umpatnya.
"Malu banget apalagi depan Kania kaya tadi."
"Kesel deh! Gue kenapa sih, apa gue jatuh cinta pada pandangan pertama?"
"Halahh gak mungkin gak mungkin yakali." Alea terus menggerutu sampai-sampai di jalan dia tiba-tiba...
Bruk!
"Aduh! Hehh kalo jalan pake mata dong! Sembarangan aja nabrak orang!" protes Alea kepada seseorang.
"Ekhem!l Orang itu hanya membalas perkataan alea dengan berdehem.
"Bukannya minta maaf mal—"
"Eh Pak Bambang. Apa kabar Pak hehe?" Alea menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu beralih menggaruk pipinya.Saat Alea hendak berdiri dia menoleh kepada seseorang yang menabraknya dan ternyata itu pak Bambang. Dia guru BK yang galak dan judesnya minta ampun.
"Ceroboh sekali kamu Al, habis kamu Al, bisa di jadiin santapan singa," batin Alea.
"ALEA!"
"i-iya Pak?!" nyali Alea seketika menciut.
"Berani kamu sama saya hah?"
"Ampun Pak, ampun saya gak tau."
"KAMU MAU SAYA HUKUM?!"
"Jangan dong! Kan tadi saya bilang saya gak tau, saya juga gak sengaja nabrak Bapak."
"Terus kenapa tadi kamu marah-marah sama saya?"
"Yaa ...yaa ...sekali lagi saya minta maaf Pak, saya gak tau. Jangan dihukum yah ...yahh ...Bapak baik dehh." Alea terus membujuk Pak Bambang agar tak dihukum
"Sekarang cepat masuk kelas!"
"SIAP LAKSANAKAN!" ucap Alea dengan lantang karena tidak jadi dihukum Pak Bambang.
-----------
Di tempat lain Rafka ....
"Dari mana lo, Ka?" tanya Azka teman sebangku Rafka.
"Perpus."
"Ngapain lo ke perpus?"
"Nganterin buku lah masa beli gorengan."
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA (Tahap Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SETELAH MEMBACA] ⚠DON'T COPPY MY STORY⚠ __________________________________________________ Terjebak diantara 2 cinta memang sangat sulit, sama halnya dengan yang di alami seorang gadis berparas cantik satu ini. Ia...