🍁 (19) 🍁

88 24 27
                                    

Happy Reading...
___________________

Kriiiiiiing...kriiiiiing...

"Emmmhh...." keningnya berkerut tanda terganggu dengan suara yang ditimbulkan dari jam weker yang berbunyi menunjukkan waktu sudah siang.

Zepp..

Jam weker itu berhenti seketika karena Alea berhasil mematikannya. Kini dirinya menggeliat di atas kasur meregangkan otot-otot lengan dan tubuhnya kemudian bangun dari tidurnya.

"Emmmh...haaah...hoaam...." Alea menguap kemudian bangkit dari posisi berbaringnya. Kini dia membuka matanya perlahan, dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

Dia melihat ke arah jendela dan mengintip keluar sana, terlihat matahari sudah terang di luar sana.

"Emmmmh...udah terang di luar, jam berapa ya sekarang?" tanya Alea sembari menyipitkan matanya karena merasa silau dengan keadaan di luar.

Alea kembali meraih jam wekernya dan melihat waktu yang ditunjukkan oleh jam tersebut pukul 06.10 dini hari.

"Hoaam...mandi dulu ah nanti telat lagi ke sekolah," ujarnya, kemudian beranjak dari kasurnya dan mengambil handuk yang tergantung di pintu. Baru saja ia ingin memasuki kamar mandi namun ia teringat sesuatu dan menghentikkan langkahnya sejenak, "Tunggu, perasaan tadi malam gue tidur di sofa deh?" tanya Alea pada dirinya sendiri. 'Ah sudahlah tidak penting' batinnya, lalu ia meneruskan langkahnya untuk melakukan ritual mandi pagi sebelum berangkat sekolah.

Tak butuh waktu lama, setelah 20 menit berlalu Alea keluar dari kamar mandinya dan berjalan menuju lemari pakaiannya. Ia mengambil seragam sekolahnya kemudian mengenakannya. Setelah selesai berpakaian Alea lanjut menyisir rambutnya dan dibiarkan tergerai rapi, lalu ia duduk di kursi meja riasnya meraih bedak bayi dan memoleskannya secara tipis diwajahnya, tak lupa memoleskan sedikit liptint warna peach dibibirnya agar tidak terlihat pucat.

Setelah selesai dengan semua perlengkapannya, seperti biasa Alea akan melaksanakan acara sarapan pagi bersama keluarga kecilnya.

Alea selesai menghabiskan rotinya kemudian meneguk habis susu coklat miliknya, ia langsung menyalami Mama dan Papa nya. Hari ini Alea tidak di antar oleh Kevin, ia memutuskan untuk berangkat sendiri naik kendaraan umum.

"Mah, Pah. Alea berangkat dulu yah," pamit Alea sembari menyalami orang tuanya.

"Iya, kamu hati-hati yah."

"Iya, Mah, Pah. Assalamualaikum!" salam Alea pada orang tuanya.

"Ehh, sama gue gak salam dulu!?" panggil Kevin pada adiknya yang sudah di depan pintu.

Alea mendengus, "Gak sudi!" ucapnya melengos pergi.

**

Rayhan melajukan motornya keluar dari halaman rumah, saat melewati komplek dekat rumah Alea, ia mendapati Alea sedang berdiri di depan pagar rumahnya.Rayhan berhenti dihadapan Alea, ia membuka helm fullface nya dengan menampakkan wajah tampannya. Alea yang melihatnya mengernyit heran, "Ngapain lo berhenti di sini?"

"Yah gue lewat terus liat lo, makanya gue berhenti."

"Alesan," gumam Alea.

"Sebagai teman yang baik, gue mau ngajakkin lo berangkat bareng," ucap Rayhan tanpa bertele tele.

"Sejak kapan lo temen gue?" tanya Alea sok polos.

"Yaudah kalo gitu balikin boneka dombanya."

"Ehh, jangan gitu atuh!" ucap Alea cengengesan.

RALEA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang