"Hanya karna 1 kesalahan yang tak di sengaja, orang-orang seolah lupa akan perbuatan apa yang sudah dilakukan sebelumnya."
°__________________°Di saat orang-orang sedang fokus belajar di dalam kelas, Alea dan Rayhan masih berdiri di tengah teriknya matahari dengan posisi yang sama.
"Lo masih kuat Al?" tanya Rayhan memastikan. Yah, walaupun sikap Alea pada Rayhan kurang baik, Rayhan masih tetap peduli padanya. Rayhan tak mau jika Alea kenapa-kenapa.
"Gak usah sok peduli," jawab Alea ketus.
Rayhan memejamkan matanya menahan rasa sakit akibat jawaban yang di keluarkan Alea setiap kata-nya. "Gue peduli sama lo, Al."
"Haha, basi!" Decak Alea.
'Ssshhh ... kenapa pinggang bagian belakang gue sakit banget yah? Ini juga badan lemes banget gak kayak biasanya' Rayhan mendesis pelan.
Rayhan memegangi pinggang bagian belakangnya, ia mencengkram kuat baju seragamnya menahan rasa sakit. Penglihatannya semakin kabur, tubuhnya semakin lemas seperti tidak ada energi sama sekali pagi ini.
Brukk!
Kaki Rayhan tak bisa lagi menopang beban tubuhnya, sampai akhirnya tubuhnya ambruk di samping Alea. Alea yang melihatnya bingung harus bagaimana, antara percaya dan tidak percaya. Ia takut jika Rayhan hanya pura-pura pingsan untuk mencari perhatian darinya, tapi ia melihat tubuh Rayhan tergeletak tak berdaya sama sekali. Alea tak mau ambil pusing, ia mencari bantuan untuk membawa Rayhan ke UKS.
"Tolong!! Tolong!!" Teriak Alea meminta tolong.
Alea tak sengaja melihat Vino sedang berjalan santai di pinggir lapangan. Langsung saja ia berlari menghampiri Vino untuk sekedar meminta bantuan.
"Kak Vino!" panggil Alea cukup keras.
Vino yang merasa terpanggil langsung menghampiri Alea. "Kenapa Al?"
"Aku minta tolong Kak," ucap Alea memohon dengan nafas yang tak beraturan.
"Memangnya kamu mau minta tolong apa?" Vino menaikkan sebelah alisnya.
"I-itu si Rayhan pingsan di lapangan!"
"Hah, kok bisa?" tanya Vino heran.
"Tadi aku sama Rayhan dihukum Pak Bambang," jawab Alea.
"Yaudah kita ke sana, bantuin dia kasian."
Vino dan Alea bergegas menghampiri Rayhan yang masih tergeletak di lapangan. Mereka memapah Rayhan dan membawanya ke ruang UKS.
Setelah sampai di ruang UKS, mereka membaringkan Rayhan di brankar. Lalu tak lama ada yang memeriksa Rayhan. Alea dan Vino menunggu di depan UKS.
"Kak Vino makasih yah udah bantuin aku," ucap Alea.
Vino tersenyum hingga terlihat jelas lekukan di pipinya. "Sama-sama,"
"Eh Bim, si Rayhan ke mana yah?" tanya Arland kepada Bima yang tengah asik menggambar di buku tulisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALEA (Tahap Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SETELAH MEMBACA] ⚠DON'T COPPY MY STORY⚠ __________________________________________________ Terjebak diantara 2 cinta memang sangat sulit, sama halnya dengan yang di alami seorang gadis berparas cantik satu ini. Ia...