•Setelah kepergian Rayhan ¦ Hadiah untuk Bi Marni•

44 4 0
                                    

1 hari setelah kepergian Rayhan. Kini rumahnya terasa sangat sepi.

Bi Marni membuka pintu kamar Rayhan dan melihat benda-benda serta baju milik Rayhan. Ia teringat pada anak laki-laki yang selama ini ia sudah anggap anak sendiri. Tak ada lagi yang berkeluh kesah padanya.

"Den Rayhan, kenapa Aden pergi ninggalin bibi? Kenapa aden gak pernah cerita soal penyakit aden? Bibi belum siap kehilangan aden." Bi Marni kembali terisak mengingat kejadian pahit yang menimpa keluarga Rangga Wijaya.

Bi Marni membereskan kamar Rayhan. Seperti merapikan tempat tidurnya dan membereskan baju-bajunya agar rapi. Tapi saat membereskan kamar Rayhan, Bi Marni menemukan sesuatu di samping tempat tidur Rayhan. Sebuah kotak yang entah apa isinya. Lalu Bi Marni mengambil kotak itu dan membukanya.

Bi Marni menutup mulutnya tak percaya saat melihat isi kotak itu. Di sana terdapat sebuah mukena, sejadah, serta sebuah Al-Qur'an. Dan satu lagi di sana terdapat secarik kertas yang bertuliskan 'Untuk Bi Marni'

Flashback :

Waktu itu Rayhan tak sengaja lewat depan kamar Bi Marni yang pintunya agak terbuka. Rayhan pun tak sengaja melihat Bi Marni yang sedang menunaikan sholat. Tapi Rayhan merasa iba saat melihat mukena yang dipakai Bi Marni. Mukena itu tampak sudah sangat lusuh.

Rayhan pun berinisiatif untuk membelikan Bi Marni mukena baru, itung-itung sebagai tanda terima kasih karena ia sudah jadi pengganti bundanya selama ini.

Tapi setelah Rayhan membeli mukena itu, Rayhan tak sempat memberikannya. Karena ia harus menolong dan menunggu Alea di rumah sakit.

Flashback end :

"Masyaallah, den Rayhan. Bibi bangga sama kamu Nak, kamu benar-benar anak baik dan berbakti. Terima kasih den, terima kasih. Bibi gak akan lupain ini semua, bibi bakal terus doain aden." Bi Marni menangis tersedu-sedu sembari memeluk mukena pemberian dari Rayhan.

RALEA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang