Floor is lava

4.3K 445 20
                                    

Taehyung terbangun saat merasakan sakit diperutnya. Seakan isi perutnya menekan dan mendorong ingin dikeluarkan. Mual sekali. Ia menutup mulutnya saat gejolak ingin muntah kembali muncul. Ingin segera bangkit namun lengan kokoh jeongguk melingkar erat dipinggangnya. Suaminya itu tidur begitu nyenyak, taehyung akan merasa sangat bersalah jika membangunkannya. Ia pun perlahan menarik tangan jeongguk untuk melepaskan pelukan.

“Hueekk”

Jeongguk tersentak bangun, matanya langsung fokus pada taehyung yang memegangi perutnya dengan wajah yang tampak pucat. Jeongguk menangkup pipi taehyung dan merapikan poninya yang berantakan. Telapak tangan jeongguk bisa merasakan suhu tubuh taehyung yang sedikit menghangat.

“Adek mana yang sakit?”

“Maaf mas” taehyung menunduk memandang baju jeongguk yang penuh muntahan dibagian dada dan perut. Matanya seketika memanas.
Jeongguk menggeleng, menarik dagu taehyung keatas agar dapat bersitatap “It’s okay sayang. Keadaan kamu lebih penting. Mana yang sakit hm?”

“Perut adek, rasanya mual mas”

“Kita ke dokter ya?”

Taehyung menggeleng, menatap jeongguk dengan matanya yang berkilau memohon “Gak mau mas”. Jeongguk menghela napas pelan, percuma saja memaksa taehyung, ia pasti bersih kukuh menolak. Jeongguk pun memilih mengalah, namun jika keadaan tidak kunjung membaik. Ia akan membawa istrinya itu kerumah sakit walau tanpa persetujuan.

Jeongguk mengambil minyak kayu putih lalu membalurkannya pada kulit perut taehyung “Adek istirahat dulu ya, mas biar mandi, oke?”

Walaupun enggan melepaskan genggaman jeongguk tapi taehyung tetap mengangguk. Ia melirik alas tidur mereka yang syukurnya tidak kena muntahannya. “Mas, boleh bawa iyel kesini? Bobok sini” taehyung menepuk sisi kirinya.

Jeongguk mengangguk lalu masuk kedalam kamar mandi membuat taehyung mengernyit bingung, bukannya ia meminta untuk membawa iyel yang sedang tidur didalam box bayi ke tempat tidur mereka? mengapa suaminya itu mala kekamar mandi.

“Mas?”

“Iya dek?” jeongguk keluar dari kamar mandi tanpa atasan, ia membiarkan perut atletisnya terpapar udara.

Taehyung berengut, ia melipat tangan didada “Kan adek minta ambilin iyel, kok mas mala masuk kamar mandi?”

“Mas buka baju dulu dek biar iyel ga kena muntahan” jeongguk meraih iyel yang masih nyaman didunia mimpinya, bayi gendut itu menggerakan bibir seakan sedang mengunyah sesuatu, mulutnya terus bergerak hingga lemak dipipi gembilnya bergoyang lucu.

Jeongguk meletakan iyel diranjang namun taehyung protes, ia ingin jeongguk meletakan iyel diatas tubuhnya. Jeongguk tentu saja menolak, perut taehyung sedang tidak baik-baik saja, kalau harus menerima beban tubuh iyel itu akan semakin membuat tekanan dan rasa tak nyaman diperutnya.

“Mas~~ mau iyel”

Jeongguk duduk disamping taehyung, mendekatkan wajahnya pada sang istri yang berengut. Menarik hidung mancung itu membuat sang empu meringis sebal dan merengek minta dilepaskan. “Istrinya sakit tapi mala disiksa, kamu itu bener-bener ya mas”

“Abis istri mas suka bandel” jeongguk menangkup pipi gembil taehyung yang terasa hangat, ia lalu mengecup kening itu “Jangan digendong. Iyel udah besar, berat. Perut adek entar makin sakit. Biarin iyel tidur disitu, oke?”

“Gak oke”

“Adek” ucap jeongguk serius, nadanya penuh penekanan membuat taehyung mengangguk pasrah. “Iya iya”

Jeongguk pun tersenyum lalu bergerak pergi untuk mandi. Begitu pintu kamar mandi tertutup. Taehyung yang tadinya cemberut dengan tangan terlipat didada langsung memiringkan badannya menatap iyel yang masih tertidur. Anaknya itu tidur dengan posisi tengkurap, pipinya yang menekan permukaan ranjang membuat wajah gembilnya menjadi semakin berisi dan menggemaskan. Taehyung tidak kuasa untuk tidak mencolek permukaan putih lembut itu hingga iyel merasa terganggu lalu perlahan membuka matanya. Manik hitam besarnya menatap taehyung dengan binar bingung khas orang baru bangun tidur.

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang