Jam makan siang akan berakhir lima belas menit lagi tapi taehyung masih disini. Didalam civic putihnya yang terjebak dijalanan padat penuh kendaraan. Entah sudah berapa kali bibir merahnya menggerutu sebal. Mata indahnya juga tak henti-henti menatap lampu berjejer tiga yang masih setia diwarna merah. Kesal sekali.“Aduh bagaimana ini, Mas pasti udah kelaparan. Ayo dong cepat gerak” ia memukul-mukul roda kemudi pelan berharap kemacetan didepannya segera bergerak lancar.
Empat puluh lima menit kemudian ia baru saja sampai diparkiran hotel suaminya. Dengan meneteng tas makanan ia langsung melangkah masuk, sesekali menyapa dengan senyum atau anggukan kecil setiap bersisihan dengan karyawan yang ia kenal. Sampainya dilantai 4 tempat bagian kantor dan ruangan sang suami berada, ia menanyakan pada sekretaris cantik suaminya apakah sang suami ada diruangan atau tidak namun bukannya menjawab wanita menor itu mala memandang sinis taehyung dari bawah keatas.
Taehyung mengernyit, ia merasa tidak ada yang salah dengan penampilannya. Ia memakai celana jeans hitam ketat dan kemeja putih oversize yang bagian depannya ia masukan kedalam celana.
“Permisi mbak, mas jeongguknya ada didalam?”
“Ada, tapi pak jeongguk sedang sibuk. Tidak bisa ditemui”
“Bisa tolong sampaikan bahwa istrinya datang?” sengaja. Taehyung sengaja menekankan kata istri.
Wanita menor itu memutar kedua matanya malas. Seperti tidak percaya oleh perkataan taehyung “Pak jeongguk berpesan untuk tidak diganggu oleh siapa pun”
Taehyung total kesal dengan sekretaris suaminya itu. Tangannya merogoh kantong celana, meraih ponselnya. Tak butuh waktu lama hingga panggilan itu dijawab dan sedetik kemudian pintu ruangan terbuka, menampilkan jeongguk dengan kacamata bertengger dihidung bangirnya dan ponsel ditelinganya. Wajahnya tampak sedikit lelah tapi masih sangat terlihat tampan. Kemejanya juga kelihatan sedikit kusut akibat terlalu lama duduk dan bersandar dikursi kebesarannya.
“Loh sayang, kok gak langsung masuk aja?” bapak GM itu berjalan menghampiri taehyung.
Taehyung menunjuk wanita yang menatap takut kearah atasannya “Tante ini gak kasih adek masuk mas” rengekan pun sengaja taehyung keluarkan.
Jeongguk itu bucin parah, pokoknya semuanya harus sesuai apa yang taehyung mau. Jadi jangan tanya gimana nasip sekretarisnya itu. Atas permintaan taehyung, ia langsung dipindah kecabang lain minggu depan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.“Udah dong dek ngambeknya”
“Adek masih kesel tau. Itu tante nyebelin banget. Mas tau? Dia liatin adek sinis, dia juga ngomongnya ketus banget. Mas kenapa bisa terima sekretaris begitu sih?”
Jeongguk tidak tau harus berkata apa, ia memang menyerahkan sepenuhnya pada HRD untuk memilih sekretarisnya, selagi kerjanya baik ia akan terima saja. Sejauh ini ia sadar bahwa sang sekretaris memang memiliki perasaan khusus padanya tapi ia tidak pernah menghiraukan itu. Ia memiliki istri yang begitu cantik dan begitu ia cintai, yang lain akan tak kasat mata baginya.
Chicken katsu yang tertata rapi di kotak makan pun terbaikan selama beberapa menit karena sang pembuat sedang asik mengomel. Taehyung itu tipe yang tidak suka setengah-tengah untuk urusan ngomel, pokoknya gas terus.
Kriuukkkk –ini bukan suara kulit krispi ayam.
Jeongguk memegang perutnya sambil menyengir konyol. Ujung telinganya tampak memerah malu. “Laper dek~” wajahnya memelas seperti anak anjing yang meminta imbalan setelah melakukan trik kecil. Taehyung yang melihatnya pun tersenyum geli. Heran, rasa kesal yang tadi melingkupinya pun sirna begitu saja hanya dengan cengiran polos sang suami.
“Maaf ya mas, adek kebanyakan ngomel”
“Gak apa. Udah biasa”
“Hah? Maksud mas adek suka ngomel gitu?”
Taehyung membuka mulut, bersiap untuk kembali melanjutkan cerocosan yang tadi sempat teredam tapi kali ini tidak berhasil, sepotong katsu besar sudah bertengger nikmat didalam mulutnya. Kaget tentu saja, matanya bahkan melotot galak yang jatuhnya mala terlihat imut dimata jeongguk.
“Makan dulu dek” kalem jeongguk sambil menyuap potongan katsu untuk dirinya sendiri.
“Ngomel kan juga butuh tenaga”
Taehyung yang mendengar perkataan sang suami pun langsung cemberut dengan mulut yang menggembung penuh mengunyah makanan. Kemudian kepala itu mengangguk “Tapi suapin”
Jeongguk tertawa jahil “Pakai mulut?”
“GAK! Pakai tangan”
“Hahaha iya iya”
Dan siang itu pun mereka habiskan dengan makan siang yang sedikit telat dan mengobrol santai. Sungguh pasangan yang bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Adek
Random"Dek boleh?" tanya jeongguk lembut. dengan rona merah, taehyung pun mengangguk malu. hanya kisah kecil tentang pernikahan Mas Jeongguk dan Dek Taehyung yang manis dan sederhana kookv fanfiction