Setelah seminggu lebih kerja lembur bagai kuda mengerjakan semua pekerjaannya di hotel, akhirnya jeongguk bisa bernapas lega. Akhirnya ia bisa melangsungkan bulan madu dengan tenang. Didalam kepalanya sudah tersusun berbagai macam gaya yang akan ia praktekan. Saran-saran dari teman laknatnya juga menambah semangat ia untuk menggarap projek buah hati. Bayangan wajah merona yang sedikit kesusahan taehyung didalam kukungannya begitu membuat alam sadarnya terbuai.
“Mas jangan tiduran mulu, bantu adek beresin baju kita”
Taehyung berjalan mendekati suaminya yang sedang asik rebahan diatas kasur luas beralas kain putih lembut di resor tempat mereka bermalam selama dua minggu kedepan. Beberapa menit lalu mereka baru saja sampai dipulau dewata. Mereka dijemput oleh pihak resor, dibimbing menuju kamar yang sudah mereka sewa.
Jika biasanya orang lebih memilih nuansa pantai ketika di Bali, tidak bagi pasangan jeongguk dan taehyung. Mereka sepakat untuk memilih nuansa hutan. Jadi disinilah mereka, dikamar berdekor tradisional Indonesia yang begitu mewah ditengah syaduhnya hutan yang sejuk dan menenangkan.
“Mas” rengek taehyung mencoba membangunkan jeongguk yang mala mendesah nyaman setiap ia merenggangkan tubuhnya hingga berbunyi yang membuat taehyung ngilu mendengarnya. Masih dengan mata terpejam jeongguk berdeham sebagai jawaban.
“Bantuin adek~”
“Ntar aja diberesinnya kan bisa dek”
“Sekarang mas” rengek taehyung keras kepala.
Jeongguk membuka matanya, melihat sang istri menatap dirinya sebal. Pipinya menggembung dan matanya memicing imut.
Lu ikat tangannya, terus tutup matanya pakai kain. Gerak pelan biar dia frustasi sampai memohon untuk dimasukin lebih dalam
Sialan, kenapa perkataan Namjoon –salah satu teman laknat jeongguk, mala muncul didalam kepalanya. Bahaya sekali untuk adiknya dibawah yang mulai bereaksi minta dikasih sarang.
“Mas, ayo bantu” suara taehyung membangunkan jeongguk dari pikiran plok-ploknya.
Jeongguk meraih pergelangan taehyung, menariknya sedikit kuat hingga tubuh mungil itu jatuh diatas tubuh atletisnya. Taehyung menjerit kaget dan memejamkan mata begitu wajahnya menubruk dada keras sang suami. Kesal tentu saja, hidungnya sedikit sakit tau.
“Mas apa-apan sih”
Jeongguk membalik posisi mereka. sekarang taehyung sudah terbaring pasrah dibawah jeongguk. Dominannya itu tersenyum menyeringai penuh arti yang bisa taehyung tau pasti ada hal buruk yang akan menghampiri dirinya. Ingin berontak juga percuma, ia sudah tertahan dibawah kuasa kelinci pemakan macan manis.
“Mas bantu tapi kita celup-celup dulu, gimana?”
“Gak mau, baru juga sampai. Adek mau jalan-jalan dulu mas” mata taehyung berkilau memohon, seperti mangsa yang meminat untuk dilepasan.
Tidak tau saja taehyung bahwa tatapan memohonnya semakin membuat fantasi liar dikepala Bapak Jeon itu semakin mengila dan sulit dikendalikan. Ada yang tegak tapi bukan keadilan. Tubuh mereka semakin menempel dibagian bawah. Bisa taehyung rasakan sesuatu yang besar dank eras mendesak bagian selatannya. Siaga satu berdering didalam kepala taehyung. Matanya membola panik yang mala disambut kekehan seksi sang suami.
Jeongguk menarik keatas kemeja lengan pendek berwarna hijau muda yang taehyung kenakan, tidak sampai terlepas seluruhnya dari tubuh bagian atas taehyung, bagian lengannya masih menempel namun perut dan dadanya terekspos mulus didepan wajah berlapis nafsu jeongguk. Ia pun memasukan kemeja yang ia tarik keatas tadi kedalam mulut taehyung tangannya membawa kedua pergelangan taehyung terkunci diatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Adek
Random"Dek boleh?" tanya jeongguk lembut. dengan rona merah, taehyung pun mengangguk malu. hanya kisah kecil tentang pernikahan Mas Jeongguk dan Dek Taehyung yang manis dan sederhana kookv fanfiction