Saling

7.6K 647 31
                                    

Jeongguk merenggangkan badannya ketika mobil yang ia kendarai tiba di halaman kediamannya. Berkendara dari Bali ke kota mereka tinggal yang tidak bisa dibilang dekat itu pun sukses membuat tubuhnya terasa remuk. Pegal sekali, terutama bahunya terasa begitu tegang dan nyeri. Awalnya mereka memang berniat naik pesawat tapi mengingat bahwa taehyung sedang hamil muda dan kandungannya juga sedikit lemah jadi mereka memutuskan untuk menempuh jarak kurang lebih 1000 km itu dengan mobil. Taehyung sih senang sekali karena ini terasa seperti touring, ia bisa meminta jeongguk untuk singgah dimana pun yang ia mau.

“Capek ya mas?” tanya taehyung yang melihat jeongguk memijat bahunya ketika suaminya itu memasuki kamar mereka.

Jeongguk menoleh, mendapati taehyung sedang duduk dipinggir ranjang dengan mulut yang sedikit lembab dan tisu ditangan kirinya. “Kamu kenapa dek? Abis muntah?”

“Kok mas tau?” mata taehyung membulat kaget. Ia langsung ke dalam kamar saat jeongguk menurunkan koper-koper mereka, bahkan ketika taehyung merasa mual dan muntah pun jeongguk belum tampak didalam kamar. Bagaimana suaminya itu bisa tau.

Tak menjawab pertanyaan istrinya, jeongguk mala bergerak menuntun taehyung berbaring. Mengambil minyak telon dan menyingkap kaos longgar yang dikenakan taehyung. Perlahan telapak tangan besar dan hangat itu bergerak melingkar diatas kulit halus perut taehyung yang terbuka. Begitu lembut dan pelan. Mual yang tadi sempat datang pun berangsur menghilang digantikan nyaman.

“Mas pasti capek” tak enak hati melihat lelah diwajah jeongguk tapi suaminya itu mala mengurusinya seperti ini.

“Mual banget ya dek?”

“Udah enggak kok, baby suka dielus ayah jadi sekarang gak rewel”

Jeongguk ikut tersenyum melihat bibir taehyung menyunggingkan senyum kotaknya. “Baby jangan sering rewel ya, kasian bunda” bisik jeongguk didepan pusar taehyung. ia bahkan menempelkan hidungnya disana, menghidup wangi minyak telon bercampur aroma khas taehyung yang manis dan menenangkan.

Sebenarnya ia ingin mandi lalu tidur seharian tapi sepertinya ia akan menskip mandi untuk sekarang. Ia pun merebahkan diri disamping taehyung. Memeluk dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher sang istri.

“Dek”

“Dalem mas?”

“Gak bisa dek, mas lagi gak boleh main didalam”

“Ih mas, bukan gitu” taehyung mencubit perut keras jeongguk yang membuat suaminya itu tergelak dan sedikit bergerak menghindari cubitan yang jatuhnya bukan sakit mala geli.

“Mas mesum”

Jeongguk kembali tergelak diceruk leher taehyung, semakin menenggelamkan wajahnya disana dan mengeratkan pelukan pada perut taehyung. “Kamu kok wangi banget sih dek”

Dapat taehyung rasakan ujung hidung jeongguk menggesek permukaan kulit lehernya yang otomatis membuatnya meremang geli “Wangi gimana? Adek keringatan gini” lama-lama risih juga makanya tangan taehyung pun sedikit menahan kepala bersurai arang itu agar tidak semakin menekan lehernya.

Jeongguk yang merasa kesenangannya terganggu pun semakin mengeratkan tidak mau lepas, ia bahkan mengerang tertahan diceruk leher itu. “Mau lagi keringatan, mau belum mandi, adek tetep wangi. Kaya bayi”

“Ihh mas udah, geli~”

Akhirnya jeongguk menurut, ia menjauhkan wajahnya dari leher taehyung yang tampak sedikit memerah. Kali ini jeongguk merubah posisi, ia menarik kepala taehyung agar rebahan didadanya. Tentu langsung disambut senang oleh taehyung. Dada bidang dan suara detak jantung sang suami adalah tempat ternyamannya.

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang