One Day With Ayah

5.5K 506 21
                                    

Rasanya sudah lama sekali taehyung tidak keluar dari rumah, mungkin sekitar 8-9 bulan lamanya, dan pada hari ini, akhirnya taehyung punya kesempatan untuk sedikit memanjakan dirinya. Memberikan waktu untuk dirinya sendiri menikmati hidup. Taehyung sudah siap dengan celana kain longgar dan sweater rajut berwarna krem. Bentuk tubuhnya sudah kembali seperti semula tapi entah mengapa ia merasa lebih nyaman dengan baju longgar sekarang, mungkin sudah terbiasa selama mengandung.

Taehyung yang berada didepan meja rias hampir berteriak ketika matanya tidak sengaja melihat iyel merangkak diatas tempat tidur, bayi gendut itu tidak sempat mengerem hingga hampir saja terjatuh ke lantai, untung jeongguk yang sedang berbaring bisa cepat meraih tubuh gempal itu dengan tangan kokohnya, ia mengangkat iyel tinggi-tinggi. Membuat suara wusshhh dan bussshhhh menggerakan iyel seperti pesawat. Bayi itu pun tertawa senang padahal tadi sempat ingin menangis saat akan jatuh.

“Aduh jantung adek hampir copot”

“Hahaha tenang dek, kalau ada mas pasti aman kok”

Taehyung yang tadi melihat melalui pantulan cermin pun berbalik, melangkah menuju tempat tidur dan ikut menjatuhkan diri dihamparan empuk itu, ia berbaring disamping jeongguk yang masih berbaring sambil mengangkat iyel tinggi-tinggi dengan kedua tangannya.

Taehyung memeluk jeongguk dari samping “Iya tau, mas kan superheronya iyel dan adek”

Jeongguk terkekeh menampilkan gigi kelincinya, begitupun dengan iyel yang tertawa dengan keras, senang sekali diterbangkan tinggi. Jeongguk menurunkan iyel pada dadanya, ia lalu berbaring miring menghadap langsung taehyung yang juga menatapnya. Bayi gendut itu kini berada ditengah kedua orangtuanya.

Jeongguk mengecup kening taehyung tapi ia pun merasa tidak puas hanya dengan kening. Bibir tipisnya mulai bergerak turun, menempelkan pada bibir penuh taehyung yang lembab. Mengecupnya lembut lalu memagutnya dalam ciuman dalam. Manis sekali, ada rasa stroberi dari pelembab bibir yang taehyung gunakan. Rasanya jeongguk ketagihan, ia semakin dalam mencium taehyung, sebuah ciuman yang menuntut. Keduanya pun terbuai, saling menikmati bibir pasangannya. Lidah jeongguk sudah tidak sabar ingin mengabsen deretan penghuni mulut hangat taehyung. istrinya itu bahkan sudah membuka mulut memberi akses masuk tapi belum juga masuk, jeongguk bisa merasakan tepukan yang awalnya pelan jadi berubah keras didadanya. Iyel mengamuk. Tangan gendutnya memukul keras dada jeongguk, bibirnya mengucap bu bu bu berkali-kali. Kesal sepertinya, entah kesal karena terhimpit atau kesal karena sang ayah yang mencium sang bunda, cemburu.

Keduanya memutuskan tautan bibir mereka. jeongguk mengangkat iyel tinggi. “Ganggu aja sih bocah” protes pada bayi gendut yang sepertinya juga tidak terima atas protesan sang ayah. Bayi itu pun membuka mulutnya, membiarkan air liurnya jatuh ke pipi ayahnya dan kemudian tertawa penuh kemenangan.

Taehyung tak kuasa menahan tawa, sangkin semangatnya tertawa air matanya bahkan sedikit keluar dari sudut mata. Jeongguk memicing, bibirnya melengkung kebawah. Ngambek gitu ceritanya. Ia pun menurunkan iyel mendekat wajahnya, ingin mengelap liur dipipi dengan baju yang iyel kenakan.

Taehyung melotot horror, ia mencubit perut keras jeongguk. “Ihh jorok banget sih mas” tangannya langsung meraih tisu basah di meja samping tempat tidur dan mengelap pipi jeongguk sebelum suaminya itu menggunakan baju iyel.

“Biar aja biar bau jigong ini bayi gendut”

Lagi-lagi jeongguk mendapat cubitan dari taehyung “Kalau begini gimana adek mau ninggalin iyel sendirian sama mas? Pasti berantem mulu deh”

“Gak apa adek pergi aja, mas bakal jaga iyel dengan baik”

“Janji gak aneh-aneh?”

“Loh kapan mas aneh-aneh?”

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang