Bulan dan Bumi

3K 417 30
                                    

Begitu keluar dari kamar mandi hal pertama yang taehyung lihat adalah iyel yang duduk tenang dilipatan kaki jeongguk. tubuh gembul itu bersandar nyaman didada sang ayah sedangkan ayahnya sediri bersandar pada kepala tempat tidur. Kedua tangan kokoh jeongguk memegang buku yang disampulnya tertulis our universe.

Memilih untuk membiarkan keduanya larut dalam bacaan, taehyung pun bergerak melangkah menuju meja riasnya. Beberapa hari terakhir kulit wajahnya terasa kering. Efek perut gendutnya, ia jadi malas bergerak dan melakukan kegiatan. Bahkan untuk sekedar mengaplikasikan skincare, ia sering kali meminta jeongguk untuk memakaikannya.

“Ini bulan yah?” iyel mendongak menatap langsung wajah sang ayah yang fokus menatap gambar bulat dibuku.

Jeongguk mengangguk “Iya, ini bulan. Kalau yang ini bumi. Bumi dan bulan itu temenan, makanya selalu bersama. Nih liat, bulan ada didekat bumi kan?” tunjuk jeongguk pada gambar dua bulatan. Yang satu kecil dan yang satu besar berwarna biru dan hijau.

Iyel mengangguk, mulutnya membentuk huruf O. “Temenan kaya yel sama una?”

“Iya”

Iyel kembali mendongak, dahinya mengernyit heran “Tapi kenapa iyel sama una gak belcama telus?”

Jeongguk membuka mulutnya, ingin menjawab tapi kembali menutup mulutnya. Taehyung yang sedang menepuk-nepuk pipinya ringan pun berusaha mati-matian menahan tawa. Melihat mata jeongguk menggedar panik mencari jawaban sungguhlah lucu.

“Ah maaf ayah salah. Bumi dan bulan itu gak temenan tapi sahabatan”

Ngasal banget. Taehyung sampai tidak kuasa menahan tawa, kekehan renyah itu keluar dari bibirnya.

“Maaf ya, orang diluar forum harap diam”

“Dih sok banget haha” taehyung kembali melanjutkan skincare rutinnya, sambil sesekali menatap refleksi ayah dan anak diatas tempat tidur.

“Iyel tahu? Bulan nih selalu kelilingi bumi” jeongguk meraih tangan iyel, mengangkat tangan gembul itu dan membuatnya menggenggam. Lalu jari telunjuk joengguk bergerak mengelilingi kepalan tangan iyel. “Begini. Bulan selalu kelilingi bumi tanpa henti”

“Apa gak capek yah?”

“Capek”

“Kenapa gak istilahat?”

“Karena bulan baik. Bulan gak mau bumi kesepian makanya selalu bulan temenin begitu”

Mata bulat itu berbinar cerah. Begitu takjub dengan bulan kecil. “Yel kan nak baik yah, telus iyel kecil. Segini” jari gembulnya menjumput kecil.

“Belalti yel kaya bulan kan yah?”

Jeongguk tersenyum lalu mengecup pipi gendut yang mengembang seiring senyum kotaknya –entah sejak kapan iyel mengikuti cara taehyung tersenyum, minus giginya kelincinya yang menyembul dan hidung mengerut seperti senyum jeongguk.

“Kalau yel bulan belalti bunda bumi. Kan becal telus bulet”

Taehyung melotot, tidak peduli krim wajahnya belum begitu rata, ia langsung berlari menuju iyel. Bocah gembul itu berguling dari pangkuan jeongguk. Sambil tertawa ia ingin melarikan diri ke sisi lain ranjang. Namun taehyung lebih cepat. Kaki iyel ia tarik dan gelitikin telapak kaki itu.

“Hahahah ampun bunda hahaha”

“Gak akan. Biar aja ketawa sampai ngompol” penuh dendam taehyung tidak berhenti menggelitikin iyel. Bocah itu menggeliat kesana kemari. Wajahnya mulai memerah kebanyakan tertawa.

Jeongguk menggeleng. Perlahan ia memeluk taehyung lalu menjauhkan lelaki manis itu dari iyel. Taehyung tidak terima, tangannya masih berusaha meraih iyel tapi ternyata jeongguk juga tidak menyerah. Jeongguk membawa tangannya kebelakang lutut dan mengangkat taehyung. Berat memang tapi itu satu-satunya cara menghentikan taehyung.

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang