Kasian Mingyu

5.8K 578 10
                                    

Seperti hari biasanya, taehyung berselonjor disofa ruang keluarga sambil menonton tv. Dipelukannya ada boneka pororo dan setoples kue kering coklat. Terhitung sudah dua jam sejak jeongguk pergi kerja dan ia masih belum beranjak dari sofa. Ketika layar tv menampilkan acara memasak, ponsel taehyung berbunyi nyaring. Dengan malas-malasan taehyung bergerak pelan bergeser kekanan dimana ponsel itu diletakan. Meraba-raba permukaan halus sofa tanpa melihat karena matanya masih setia memandang layar tv. Dapat, tangan dengan jari yang mulai tampak gendut berisi itu pun meraih ponsel yang terang menampilkan nama sang suami dilayarnya.

“Halo mas?”

“Maaf Bu, saya mingyu sekretaris pak jeongguk”

“Oh Mingyu yang tinggi kaya jerapa ya? Yang gantiin tante gak sopan kan?”

“Eh? Oh iya iya bu”

“Ada apa ya mingyu? Kok pake nomor mas gguk?”

“Ini saya mau kabari kalau pak jeongguk sekarang dirumah sakit, tadi tiba-tiba sempoyongan hampir pingsan”

“………”

“Bu? Halo? Bu? Loh kok dimatiin?”

Mingyu pun bingung menatap layar ponsel yang sudah mati sedangkan taehyung langsung menangis keras yang membuat mbak win yang masih memisahkan baju kerja jeongguk untuk dicuci pun kaget bukan main. Ia berlari menuju ruang tv dan menemukan majikannya bersimbah air mata dengan hidung memerah dan bibir bergetar melengkung kebawah.

“Loh mas kenapa?”

Tak ada jawaban, taehyung masih tetep menangis sambil sesenggukan memanggil nama sang suami. Mbak win makin bingung dong tapi ia tetap mencoba menenangkan majikannya itu, Ia pun menepuk halus punggung taehyung sambil bilang sabar yang bahkan ia gak tau sabar untuk apa.

“Pesankan taksi online mbak” ucap taehyung lirih disela tangisannya.

“Hah? Mas mau kemana?”

“Rumah sakit”

“Astaghfirullah mas sakit? Mana yang sakit? Bayinya baik-baik aja kan?” dengan panic mbak win mengecek setiap inci tubuh taehyung. ia bahkan sempat mengelus-elus perut yang membuncit itu.

Taehyung menggeleng “Mas gguk yang sakit. Tae mau mas jeongguk”

“Oh gitu, baik mas ini mbak pesankan. Rumah sakit mana ya?”

Taenyung mendadak berhenti menangis, matanya yang berair pun mengerjap bingung kemudian ia menepuk keningnya sendiri “Oh iya tae lupa tanya mbak”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pintu ruang rawat jeongguk terbuka keras hasil gebrakan taehyung yang kemudian langsung berlari menghampiri jeongguk yang masih terbaring. Lelaki itu tampak pucat dan lesu namun senyum hangat masih terpasang apik dibibirnya ketika netranya menangkap sosok sang istri yang masuk dengan jejak air mata dipipi.

“Mas” pelukan taehyung mengerat. Rasanya sakit sekali melihat orang yang biasanya selalu berdiri tegak dan kokoh didepanmu tiba-tiba tampak layu.

“Mas gak papa dek”

Taehyung cemberut “Gak papa apanya mas. Itu jelas-jelas tangan diinfus” taehyung menunjuk tangan jeongguk, lalu ia menatap sengit wajah jeongguk, tangannya bergerak menangkup wajah itu “ini juga muka mas pucat banget”. Setelahnya taehyung mengecup kilat kelopak mata jeongguk yang reflek menutup “Ini matanya juga sayu”

Taehyung menegakan tubuhnya, tangannya melipat didepan dada. Gekstur seorang ibu yang memarahi anaknya. “Kan udah selalu adek bilang, istirahat. Mas itu kenapa bandel banget sih.

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang