Sudah sebulan lebih usia pernikahannya. Taehyung pun seperti punya rutinitas baru setiap paginya. Membangunkan jeongguk, menyiapkan baju kerjanya dan membuat sarapan. Bukan makanan berat, karena mereka tidak bisa makan berat dipagi hari, jadi hanya roti, kopi dengan gula satu sendok teh untuk jeongguk dan jus stroberri dengan yogurt untuk taehyung.
Tapi tidak dengan pagi ini, hari minggu memang diperuntuhkan untuk bersantai bukan? Beginilah sekarang, masih didalam dekapan lengan jeongguk, taehyung membuka matanya. Bisa ia lihat wajah polos sang suami, dengkuran halus dapat ia dengar dari bibir tipis yang sedikit terbuka itu. Jemarinya tidak tahan untuk menyentuh. Ia telusuri mulai dari mata, turun mengikuti batang hidung mancung itu hingga sampai dibenda tipis nan kenyal, menyentuhnya perlahan sampai sang pemilik terganggu dan mengerucutkan bibirnya.
Lengan kokoh itu mengeratkan dekapan, membuat tubuh mereka semakin menempel dekat. Bisa taehyung rasakan kulit mereka yang saling melekat, ia jadi mengingat rutinitas mereka semalam, bagaimana pillow talk mereka berubah menjadi kegiatan panas yang berlangsung berjam-jam. Astaga taehyung malu sekali, ia melepaskan tangan kokoh itu, berniat ingin beranjak membuat sarapan. Itu pun jika masih bisa disebut sarapan mengingat jam sudah menunjukan angka 10.
Baru saja ingin bergerak, taehyung bisa merasakan ada yang mengalir dari bagian belakangnya, dahinya mengernyit dan dengan bodoh tanganya bergerak menyentuh cairan kental dan lengket itu. Putih. Cepat-cepat ia meraih tisu yang berada dimeja kecil disamping tempat tidur.
“Mas lepas ya, adek mau mandi. Lengket ini. Ntar susah bersihinya” taehyung sedikit merajuk karena sang suami bukannya melepaskan mala semakin mendusel kedada terbukanya. Menenggelamkan wajahnya disana.
“bentar lagi dek”
“Gak mau~~ badan adek lengket”
Lengan itu terlepas bersamaan dengan manik arang jeongguk terbuka sayu, tampak masih sangat mengantuk “yaudah mandi bareng kalau gitu. Biar mas bantu keluarin sisanya”
Taehyung terbelalak, mandi bareng artinya melakukan beberapa ronde lagi. Tidak, bagian belakang dan pinggangnya masih sakit. Tak mau membuang kesempatan, ia langsung berlari ke kamar mandi yang kemudian tindakan itu membuat gesekan dilubangnya menjadi semakin perih. “gak mau!! Udah gede, mandi sendiri”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Secangkir kopi taehyung letakan didepan jeongguk. Aromanya langsung menyebar bahkan uap hangat menggelitik ujung hidung jeongguk. Membuat jeongguk mendesah rileks hanya dengan bau menyenangkan itu.
Dia tidak pernah suka kopi dengan banyak creamer. Ekspreso dengan satu sendok teh gula adalah favoritnya. Ringan, hangat dan pahit. Lidah pengecapnya selalu dimanjakan dengan itu. Lain hal dengan taehyung yang selalu menghindari rasa pahit. Hidup sudah pahit tidak perlu ditambah lagi katanya.
Jeongguk meraih cangkir itu, ia bisa merasakan hangat ditelapak tangannya. Menyesap pelan cairan pekat itu beberapa kali lalu meletakan lagi ke atas meja.
“Hari ini jadi belanjanya dek?”
Mereka memang berencana untuk belanja bulanan. Bahan makanan sudah benar-benar menipis. Bahkan isi kulkas mereka hanya tinggal telur satu butir dan dua buah apel.Semenjak pindah kerumah baru ini mereka memang belum pernah belanja keperluan rumah tangga karena sebelumnya selalu disediakan oleh ibu jeongguk. Mertua idaman memang. Tapi jeongguk kemarin menolak saat ibunya ingin mengisi kulkas mereka. ia meminta ibunya untuk mengerti kalau ia bisa mengurus keluarga kecilnya sendiri tanpa campur tangan orangtuanya. Maklum saja, anak tunggal yang begitu disayang jadi sang ibu masih sulit untuk melepaskan. Belum rela katanya.
“Jadi dong. Emang mas mau beli makanan diluar mulu?”
“Ya gaklah. Masakan kamu kan terbaik. Gak ada tanding”
Taehyung tersenyum, ia pun ikut duduk disamping jeongguk setelah ia selesai membuat jus stroberi untuk dirinya sendiri. Taehyung dan stroberi memang tidak bisa dipisahkan. Ia fans nomor satu buah merah berbintik itu. Rasa manis, asam dan segar dari stroberi selalu bisa membuat mood taehyung naik drastis.
“Mas besok sarapannya adek bikini jus aja ya”
Jeongguk yang lagi menyesap kopinya pun menoleh, sedikit mengusap bekas basah dibibir atasnya “Kok gitu?”
“Ya kan kopi terus gak baik. Mas dikantor pasti juga sering minum kopi kan?” taehyung mengelus lengan sang suami “Dikurangi ya”
Memilih tidak menjawab, jeongguk kembali meraih cangkirnya yang sudah hampir abis. Meminumnya perlahan hingga tandas “Tapi mas gak suka jus”
“Pasti suka kok”
“Kok yakin banget kamu?”
Taehyung kembali tersenyum. Ia meraih gelas panjang berisi jus stroberinya. Meminumnya hingga pipinya menggembung. Ia menarik kaus hitam longgar yang digunakan sang suami, menariknya hingga wajah mereka berjarak begitu dekat. Bahkan ujung hidung keduanya saling bergesekan. Bisa taehyung rasakan hangat dari udara yang jeongguk hembuskan. Ia pun memejamkan matanya. Meraih bibir tipis sang suami. Menyalurkan jus yang ada dimulutnya kedalam mulut jeongguk.
Manis dan asam menyentuh indera pengecap jeongguk. Biasanya ia tidak akan suka rasa ini tapi kali ini ia akui bahwa ini lezat. Sangat lezat dan nikmat. Ketika ia menelan seluruh cairan yang disalurkan istri cantiknya ia pun langsung menahan tengkuk sang istri.
Jeongguk melumat bibir itu, melumatnya nikmat. Lidahnya mulai menelusuri rongga hangat taehyung, mengabsen gigi rapi sang istri. Ia membelit lidah taehyung, mengajaknya bergelut intim yang disambut baik oleh pemilik. Hisapan pun tak terelakan. Keduanya terhanyut dalam rasa baru yang begitu memabukan. Pahit kopi dan manis asam creamy jus stroberi menyatu dan lebur.
Tanpa sadar, taehyung sudah tergeletak diatas meja makan mereka dengan jeongguk mengukung diatasnya.
“Biasanya mas gak suka sarapan. Tapi kali ini mas laper. Selamat makan”
Sudah. Biarkan saja pengantin baru itu menikmati sarapan pagi yang tidak bisa dibilang pagi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Adek
Random"Dek boleh?" tanya jeongguk lembut. dengan rona merah, taehyung pun mengangguk malu. hanya kisah kecil tentang pernikahan Mas Jeongguk dan Dek Taehyung yang manis dan sederhana kookv fanfiction