By my side

6.3K 569 42
                                    

“Taetae~~ jimin data –oppss”

Jimin menyengir minta maaf. Ia memang salah dengan seenaknya masuk kedalam kamar pasangan jeon tanpa mengetuk. Ini sudah jam 9 lebih mana ia tau bahwa jeongguk masih belum berangkat kerja. Disana ia bisa melihat pasangan jeon sedang berperang saling melumat bibir, terlihat rakus sekali.

“Heh bantet ngapain lo pagi-pagi dirumah orang”

Dahi jimin mengerut kesal. “Tae laki bongsor mu ini loh”

Taehyung langsung menarik lengan jeongguk begitu melihat suaminya itu ingin bergerak menuju jimin diambang pintu yang mala memeletkan lidahnya mengejek. Ia menghela nafas lalu mengelus dada sang suami lembut. Menarik dagu jeongguk menghadapnya, ia tersenyum kemudian berjinjit untuk dapat meraih bibir tipis suaminya.

“Please gue masih disini”

Jeongguk mengeram dan semakin dalam mencium taehyung hingga lenguhan-lenguhan lembut terdengar, jimin pun memerah. “Pasangan gila!” menutup pintu dan memilih duduk disofa ruang tamu. Bibirnya menggerutu tak jelas.





“Salah mu sendiri” taehyung meletakan kotak jus jeruk besar diatas meja, ia juga membawa dua gelas kecil dan beberapa bungkus keripik kentang. “makanya lain kali jangan main terobos aja. kamar itu kan bukan kamar ku seorang”

“Ya mana gue tau kalau kelinci lo belum berangkat. Udah jam 9 juga. Metang-mentang yang punya hotel bisa gak disiplin”

Taehyung sih masa bodoh, ia mala asik membuka bungkus keripik dan mengunyahnya hingga pipi gembil itu menggembung. Jimin yang melihat pun jadi ikutan membuka bungkus keripik. Keduanya jadi terdiam asik menikmati keripik mereka sambil melihat layar tv yang menayangkan acara gossip.

“Oh ya tae, anak lo kemaren dicek apaan?” tanya jimin setelah hampir dua puluh menit saling diam.

“Anak manusia”

“Ya iyalah goblok” jimin melempar taehyung dengan bantal sofa dan berhasil membuat taehyung mengaduh pelan ketika benda lembut itu mendarat diwajahnya. “maksud gue jenis kelaminnya pinter”

“Oh bilang dong, cowok” taehyung menyengir sebentar lalu berjalan cepat menuju kamarnya, jimin meringis kecil melihat taehyung dengan santainya bergerak cepat dengan perut buncit besar. Tak lama taehyung kembali dengan selembar kertas yang jimin yakini bahwa itu ultrasonografi.

“Liat deh jim” masih dengan senyum merekah taehyung menyerahkan lembar itu pada jimin “Kata dokter ini tuh tititnya, imut banget kan, kecil gemes”

“Iya ya kecil kaya punya si bongsor”

Bunyi plak dan aduhan terdengar dari jimin. Taehyung memukulnya tepat dipaha. “Sembarangan, punya mas gguk besar tau” taehyung cemberut lalu tiba tiba matanya melotot horror.

“Jimin jahat” matanya sudah basah dan mengalirkan air yang membentuk sungai kecil dipipi. Jimin gelagepan sendiri melihatnya. Dia tidak berbuat apa-apa kenapa jadi disalahkan? Ibu hamil memang luar biasa.

Mencoba menenangkan, jimin pun mengelus-elus punggung yang masih naik turun karena terisak. “Udah tae udah jangan nangis lagi” tangannya mengapus air mata taehyung yang turun “Iya titit suami lo besar gak kecil”

Tangisan taehyung yang sedikit meredah pun semakin mengeras. Jimin jadi makin panik, ia total bingung. “loh kok makin nangis?”

“Jimin jahat banget. Masa selingkuh sama mas gguk”

“Ehh?”

“Jimin udah liat titit mas gguk. Pokoknya tae gak mau temen sama jimin lagi”

“Astaga kenapa gue bisa punya temen yang gobloknya sampe ke sumsum tulang belakang sih” jimin menarik kedua pipi gembil taehyung hingga daging lembut itu sedikit melar mengikuti tarikan jimin. Memerah sudah jelas tapi taehyung tidak menghiraukan, ia masih sesengukan.

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang