Mas Serem

10.7K 907 21
                                    

Jeongguk tidak tau mengapa hari ini begitu menyebalkan. Padahal semuanya terasa baik-baik saja ketika dirumah. Pagi hari ia dibangunkan dengan kecupan singkat sebanyak tiga kali oleh taehyung. Satu cup dua cup tiga cup, begitu cara istrinya mengitung setiap kecupan. Setelah itu ia mandi dan memakai baju kerjanya yang sudah disiapkan. Turun kebawah ia melihat istrinya itu sudah duduk manis dimeja makan dengan segelas jus stroberi ditangan dan jus pisang untuk dirinya. Beberapa roti yang dipanggang dengan mentega pun mengeluarkan wangi gurih yang menyenangkan, juga sosis panggang yang sudah tidak sabar untuk dikunyah dan disantap nikmat.

“Pagi sayang” kecupan kecil kembali jeongguk sematkan dibibir indah taehyung. Sang penerima pun membalasnya dan tersenyum.

“Pagi mas”

Seperti mengandung happy pill, suara gemas taehyung selalu bisa menaikan mood jeongguk hingga rasanya ia selalu semangat menyambut hari. Beginilah rasanya ketika kamu punya alasan untuk hidup.

Jeongguk duduk dikursi dihadapan taehyung, ia meraih gelas jus pisangnya. Meneguknya tanpa jeda hingga habis. Kemudian ia melirik roti dan sosis. “Tumben buat sarapan banyak begini”

Taehyung menyengir “Gak tau, adek Cuma ngerasa hari ini mas butuh sarapan lebih banyak”

“Tapi mas gak begitu lapar loh dek”

“Harus makan pokoknya” telunjuk taehyung bergerak-gerak seperti seorang ibu yang sedang menasehati anaknya yang bandel.

Dasarnya bucin, walau ogah-ogahan jeongguk tetap melahap segala yang ada dipiringnya yang sudah disediakan taehyung sampai abis.

“makasih makanannya. Mas berangkat ya. Kamu baik-baik dirumah”

“Hati-hati mas” sekali lagi, kecupan kecil mereka lakukan.

“Tunggu mas pulang”

Jeongguk melambai pergi dan memasuki mobil. Taehyung menunggu sampai mobil itu sudah tidak tampak dipenglihatannya baru ia masuk kedalam untuk melakukan tugasnya sebagai pengangguran. Mandi, nonton dan rebahan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jeongguk baru saja sampai ruangannya, bahkan pantatnya baru saja mendarat dikursi kebesarannya tapi ia sudah mendapat laporan terjadi komplain di bagian resto. Dan sialnya tamu yang melakukan complain adalah salah satu travel blogger dengan ratusan ribu pengikut di instagram. Jelas ini membuat jantungnya ketar-ketir. Review yang buruk sama dengan meminum racun.

Maka ia langsung turun menemui sang tamu. Seorang wanita diawal tiga puluhan yang sedang menatap full English breakfast dimejanya. Sepintas tidak ada yang salah dengan menu tersebut. Roti panggang, scrambled egg, kacang yang dimasak dengan saus tomat, daging asap, sosis, jamur, tomat panggang dan segelas jus jeruk. Semuanya tampak baik dan nikmat.

“Selamat pagi, saya Jeongguk GM Art Maze Hotel, ada yang bisa saya bantu bu?”

Wanita itu menatap jeongguk sekilas kemudian tangannya menunjuk pada scrambled egg didepannya. Ia mulai menjelaskan bahwa ia menemukan potongan cangkang telur. Ia pun mengotak-atik dan memisahkan cangkang telur tersebut. Jeongguk memberikan senyuman minta maaf ketika matanya melihat ada tiga potongan cangkang telur dipiring. Head chef disampingnya juga menunjukan wajah menyesal dan pasti sedang menahan diri untuk mengamuk di kitchen nanti.

Setelah meminta maaf dan berbincang sebentar akhirnya sang tamu pun memaklumi. Jeongguk memberikan sekotak cookies sebagai permintaan maaf serta voucher menginap di Art Maze Bali ketika ia tau bahwa sang travel blogger akan kesana dalam waktu dekat.

Seperti mati satu tumbuh seribu, masalah baru pun datang. Kali ini disiang hari, salah satu tamu check out meninggalkan GCC (Guest Comment Card) yang buruk, disana tertulis bahwa ada bercak kecoklatan disarung bantal sehingga sang tamu mempertanyakan kebersihan hotel bintang 6 itu.

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang