Grumpy

5.3K 468 20
                                    

Pagi ini terlihat cerah, langit biru tak malu untuk menunjukan warnanya, walau terdapat awan dibeberapa bagian tapi tak bisa menyembunyikan bias cahaya matahari dibaliknya. Taehyung masih dengan piyama lengkap dan rambut berantakan menguap lebar, ia dengan mata setengah tertutup menuruni anak tangga menuju dapur untuk membuat sarapan keluarga kecilnya.

Hari sabtu ini mereka berencana untuk melakukan family trip. Sekedar meninggalkan penatnya kota yang penuh polusi. Taehyung yang bersemangat pun jadi bangun lebih cepat dari biasanya. Masih jam 4 pagi tapi badannya sudah tidak mau diajak berbaring kembali.

Taehyung mengambil mug hitam bergambar beruang coklat milik jeongguk. Mug yang dulu ia berikan pada jeongguk saat suaminya itu menang bermain overwatch bersamanya. Sudah cukup lama tapi jeongguk selalu menyimpan dan memakai mug tersebut disetiap kesempatan. Mug favorit dari orang terfavorit.

“Hari ini gak apa deh mas minum kopi. Biar gak ngantuk dijalan” aroma bubuk kopi yang diseduh langsung membuat badan taehyung menjadi rileks, walau bukan orang yang suka minum kopi tapi taehyung sangat menyukai aromanya yang selalu mengingatkan pada jeongguk dengan tampilan berantakan setelah begadang demi kerjaan.

“Wangi banget dek” jeongguk turun dengan satu tangan didalam kaos longgarnya, ia menggaruk perut. Kebiasaan yang selalu lelaki itu lakukan setiap pagi tanpa sadar.

“Kalau udah cium wangi kopi langsung bangun ya kamu mas” taehyung berbalik mendekati jeongguk, berjinjit sedikit untuk merapikan rambut suaminya yang mencuat tak beraturan.

“Lebih bangun lagi kalau cium kamu dek” kecupan jeongguk mendarat dipuncak kepala taehyung lalu turun ke kening, kedua pipi, hidung, dagu lalu bibir merah lembut taehyung. menempelkan bibirnya cukup lama kemudian memagutnya hangat.

Dada jeongguk dipukul pelan, wajah taehyung sudah memerah, ia butuh oksigen. Dadanya terasa sesak tapi suaminya itu terlalu menikmati cumbuan pagi mereka. Kalau begini terus taehyung bisa lemas kehabisan nafas. Ide muncul dikepala taehyung.

Tangan lentik taehyung yang berada didada jeongguk pun berpindah turun kebawah menuju pangkal paha jeongguk, memerasnya cukup kuat hingga jeongguk mendesah dan melepaskan pagutan mereka.

Taehyung langsung menjauh, memilih menuangkan kopi ke mug jeongguk yang sudah dari tadi ia sediakan.

“Dek” jeongguk mendekat dan ingin mendekap istrinya itu dari belakang tapi taehyung lebih cepat berbalik dan menyerahkan mug tersebut pada jeongguk. “Ini sarapannya mas, bukan adek”

“Curang kamu, udah remas tapi gak tanggung jawab” jeongguk cemberut dan dengan cepat menyesap kopinya tanpa ditiup dan ia pun menyesali perbuatannya. Demi Tuhan mulutnya terasa terbakar sekarang.

Taehyung menggeleng, mengambil tisu dan mengelap sisa kopi dibibir jeongguk karena lelaki itu reflek mengeluarkan kembali kopi panas dari mulutnya. “Ditiup dulu kali mas”

“Dek bibir mas sakit, cium dong biar sembuh”

Taehyung meletakan dua jarinya didepan bibirnya sendiri, mengecup jari itu lalu menempelkan pada bibir jeongguk. “Tuh udah”

“Yang begitu gak valid. Mau langsung atau satu ronde yuk dek” jeongguk meraih tangan taehyung, mencium punggung tangan itu lalu mengelusnya lembut. Taehyung menggeleng.

“Yah no no no” meniru suara iyel.

Jeongguk manyun, tangannya melepas tangan taehyung lalu ia lipat didada. Ciri khan taehyung ketika ngambek “Ihh adek, pelit uh”

Keduanya saling memandang lalu tertawa bersama. “Jangan pagi ini ya mas, Adek gak mau pantat adek denyut-denyut. Kan kita mau jalan-jalan. Pokoknya adek mau petik stroberi”

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang